EtIndonesia. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Jumat (4/10) mengumumkan bahwa mereka telah menewaskan Mohammad Rashid Sakafi, pemimpin jaringan komunikasi Hizbullah, dalam serangan di pinggiran selatan Beirut pada Kamis (3/10) sore.
Juru bicara IDF berbahasa Arab, Avichay Adraee, mengatakan bahwa Sakafi telah memimpin jaringan komunikasi Hizbullah sejak tahun 2000 dan memiliki hubungan dekat dengan pejabat tinggi Hizbullah selama bertahun-tahun.
IDF menyatakan bahwa Sakafi menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan kemampuan komunikasi di seluruh departemen Hizbullah.
Israel melancarkan serangan presisi berbasis intelijen di Beirut pada Kamis, yang menyebabkan kematian Sakafi. Namun, Hizbullah belum mengumumkan jumlah korban.
Pada Jumat malam, IDF menyatakan bahwa sejak operasi darat terbatas Israel di Lebanon dimulai pada Senin (30 September), pasukan mereka telah menewaskan sekitar 250 militan dalam serangan dari udara dan darat.
Lebih dari 2.000 target militer Hizbullah telah diserang, termasuk militan, infrastruktur, bangunan militer, gudang senjata, dan peluncur roket.
Menurut laporan IDF, sejak Senin lalu, Hizbullah telah menembakkan lebih dari 550 roket dan rudal ke arah Israel.
Pada Selasa (1 Oktober), Iran meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, oleh Israel.
Meskipun serangan udara Iran sangat besar, tidak ada kerusakan signifikan di Israel karena sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merespons dengan mengatakan bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan membayar mahal karenanya.
Para pengamat meyakini bahwa Israel mungkin akan menyerang fasilitas militer Iran, khususnya yang memproduksi rudal balistik. Namun, Israel juga bisa menargetkan fasilitas minyak atau nuklir Iran.
Pada hari Jumat (4/10), Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mendesak sekutu-sekutu regional untuk meningkatkan perjuangan melawan Israel. Ini adalah penampilan publik pertama Khamenei sejak Iran meluncurkan serangan ke Israel.
Khamenei menyatakan bahwa lawan-lawan Israel di kawasan tersebut harus “menggandakan upaya dan memperkuat kemampuan mereka… untuk melawan musuh yang agresif ini.”
Menurut laporan media setempat, Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Ali Fadavi, mengancam bahwa Iran mungkin akan menyerang pembangkit listrik dan kilang gas Israel.
Ia juga memperingatkan bahwa jika Israel membuat “kesalahan,” Iran akan menargetkan semua pangkalan energi Israel. (john/yn)