Israel Serang 240 Target di Lebanon dan Gaza, Desak Pasukan UNIFIL Ditarik

Militer Israel menyatakan bahwa pada Sabtu (12/10/2024) dalam putaran baru aksi militer, mereka menghancurkan sekitar 240 target, termasuk sasaran Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza. Pada  Minggu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali mendesak pasukan sementara perdamaian PBB (The U.N. Interim Force in Lebanon- UNIFIL) untuk menarik diri dari zona konflik di Lebanon.

Yan Feng dan Yu Wei oleh New Tang Dynasty TV

Pasukan Pertahanan Israel melaporkan bahwa mereka terus menghancurkan infrastruktur militer di Lebanon Selatan. 

Dalam sehari terakhir, puluhan anggota Hizbullah terbunuh dalam serangan artileri dan serangan udara yang menghancurkan lebih dari 200 sasaran militer Hizbullah, termasuk infrastruktur bawah tanah dan gudang senjata.

Sementara itu, militer Israel terus melancarkan operasi di berbagai lokasi di Jalur Gaza, menyerang sekitar 40 sasaran Hamas dan menewaskan puluhan militan.

Pada  Minggu, militer Israel juga mengumumkan telah mencegat sekitar lima proyektil yang ditembakkan dari Lebanon.

Pada  Sabtu, Israel menuduh Hizbullah menembakkan lebih dari 300 roket ke arah Israel pada hari yang merupakan hari paling suci dalam kalender Yahudi, yaitu Yom Kippur.

Di sisi lain, Hizbullah mengklaim telah melakukan serangkaian serangan roket terhadap posisi militer Israel, dan menyebutkan bahwa para pejuang bersenjata mereka bertempur dengan infanteri Israel yang berusaha memasuki Lebanon.

Pertempuran antara Israel dan Hizbullah  juga berdampak pada pasukan perdamaian PBB yang ditempatkan di Lebanon, menyebabkan beberapa personel mengalami luka-luka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak Sekretaris Jenderal PBB untuk segera menarik pasukan sementara PBB dari wilayah berbahaya.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak sedang berperang dengan rakyat Lebanon, melainkan dengan Hizbullah, sebuah organisasi teroris Iran yang menguasai Lebanon. Dia menyatakan bahwa penolakan PBB untuk menarik pasukan perdamaian menjadikan mereka sebagai perisai manusia dan sandera bagi Hizbullah.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menyampaikan kepada Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, bahwa Israel akan terus mengambil langkah-langkah untuk menghindari terjadinya cedera pada pasukan perdamaian. (Hui)