EtIndonesia. Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) melaporkan bahwa sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.9 terjadi di Provinsi Malatya di timur negara itu pada hari Rabu (16/10), menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan, tetapi tidak ada laporan tentang cedera serius atau kerusakan besar.Negara tetangga, Suriah, juga merasakan gempa tersebut.
Pusat Seismologi Eropa-Mediterania menilai bahwa gempa itu berkekuatan magnitudo 6.1 dengan kedalaman 9 kilometer (5.6 mil) di bawah tanah.
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan kepada wartawan bahwa tiga bangunan sebagian runtuh. AFAD menyatakan bahwa gempa terjadi pada pukul 10:46 pagi hari Rabu, dengan episentrum berada sekitar 40 kilometer timur dari ibu kota provinsi Malatya, distrik Kale. Tim keamanan AFAD, polisi, dan pasukan gendarmerie melakukan pemeriksaan di seluruh wilayah, termasuk Provinsi Diyarbakir, Sanliurfa, Elazig, Batman, dan Tunceli.
Yerlikaya mengatakan bahwa hampir 190 orang di enam provinsi tersebut menerima perawatan di rumah sakit yang berkaitan dengan gempa, dengan 43 orang masih diobservasi.
Meskipun gempa tersebut tidak menyebabkan kerusakan besar, tetapi telah memicu kepanikan yang luas. Orang-orang di seluruh wilayah bergegas keluar dari rumah dan kantor mereka dalam keadaan panik.
Lebih dari satu jam setelah gempa, banyak yang masih berada di jalan dan taman, enggan untuk kembali ke dalam.
Otoritas memerintahkan penutupan sekolah di Provinsi Malatya dan Elazig.
Kantor berita nasional Suriah melaporkan bahwa provinsi tetangga di Suriah, seperti Hasakah, Deir al-Zor, dan Aleppo, juga merasakan gempa tersebut. Provinsi Malatya di Turki telah mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan magnitudo 7.8 yang terjadi pada tanggal 6 Februari 2023. Gempa tersebut menyebabkan lebih dari 53.500 orang tewas di Turki dan hampir 6.000 orang tewas di negara tetangga, Suriah. (jhn/yn)