Pengacara HAM David Matas: Laporan Wajib Wisata Transplantasi untuk Menghentikan Pengambilan Organ Paksa oleh Partai Komunis Tiongkok

New Tang Dynasty TV (NTD) Kanada

Menghadapi penolakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap tuduhan pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong, pengacara hak asasi manusia internasional David Matas baru-baru ini mengatakan dalam wawancara dengan New Tang Dynasty TV (NTD) yang disiarkan Kamis (17/10/2024) bahwa ia akan terus mendorong upaya untuk menghentikan pengambilan organ oleh PKT.

Pada  Agustus 2024 lalu, praktisi Falun Gong, Cheng Peiming, mengungkapkan kejahatan pengambilan organ oleh PKT di Amerika Serikat. Ia menjadi penyintas pertama yang memberikan kesaksian. Peristiwa ini dilaporkan oleh 36 media global dan mengungkapkan genosida PKT terhadap Falun Gong.

“Partai Komunis Tiongkok adalah organisasi kriminal yang membunuh warganya sendiri secara massal demi tujuan politik dan uang. Pengambilan organ secara paksa adalah kenyataan,” kata pengacara HAM Internasional, David Matas.

“Seluruh partai terlibat  menutupi, menyangkal, mengaburkan kebenaran, dan menentang narasi tentang pengambilan organ. Oleh karena itu, seluruh partai menjadi kaki tangan dalam kejahatan tersebut,” tambahnya.

Kanada pada akhir 2022 mengesahkan undang-undang (S-223) yang mengubah Undang-Undang Pidana dan Undang-Undang Perlindungan Imigrasi dan Pengungsi untuk memerangi pengambilan organ paksa, dengan menetapkan secara jelas kejahatan terkait “wisata transplantasi.” Matas menyerukan tindakan lebih lanjut agar segera diambil.

“Bahkan di negara-negara yang memiliki hukum, tidak ada kewajiban bagi tenaga medis untuk melaporkan wisata transplantasi kepada sistem penegak hukum, pemerintah, kementerian kehakiman, atau departemen kesehatan. Kita benar-benar perlu membuat sistem hukum ini berjalan dengan baik, dengan menetapkan kewajiban pelaporan wajib untuk wisata transplantasi,” jelasnya.

Matas mengajak masyarakat internasional untuk meningkatkan penegakan hukum dan tegas dalam menghentikan penindasan brutal oleh PKT.

“Ada dua kemungkinan terkait PKT. Yang pertama adalah mereka masih membunuh warga secara massal, atau yang kedua adalah partainya langsung runtuh. Mari kita ciptakan masa depan! Selama kita berusaha keras, kita akan melihat akhir dari ini,” tegasnya.

David Matas adalah pengacara hak asasi manusia internasional dari Kanada yang menulis  buku berjudul “Bloody Harvest: The killing of Falun Gong for their organs,” sebuah buku tahun 2009 yang merinci bukti bahwa puluhan ribu praktisi Falun Gong telah dibunuh oleh rezim Tiongkok melalui proses pengambilan organ tubuh mereka untuk operasi transplantasi yang menguntungkan.

Matas, bersama dengan David Kilgour (Mantan Anggota Parlemen Kanada) dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2010 untuk pekerjaan mereka yang berkaitan dengan investigasi kejahatan pengambilan organ tubuh terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Selain menulis buku, ia mempublikasi dua laporan investigasi mereka pada tahun 2006 dan 2007 tentang pengambilan organ tubuh secara paksa terhadap praktisi Falun Gong.  

Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual tradisional Tiongkok dengan ajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar  dan juga melibatkan latihan dengan gerakan yang lembut dan meditasi. Rezim Tiongkok mulai menganiaya kelompok ini pada tahun 1999 setelah keputusan mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin, yang takut akan popularitas dan pertumbuhan yang cepat dari latihan ini. (Hui)