Israel Menargetkan Sektor Keuangan Hizbullah dan Mulai Menggempur Beirut

Aldgra Fredly

Penduduk Lebanon di ibu kota Beirut yang tinggal di dekat kantor kelompok pendanaan Hizbullah diimbau  mengungsi pada  Minggu menjelang serangan Israel yang akan segera terjadi di beberapa lokasi terkait dengan operasi keuangan Hezbollah yang didukung Iran.

Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan bahwa peringatan evakuasi dikeluarkan untuk Beirut dan daerah lain di Lebanon yang menjadi tempat kegiatan keuangan Hezbollah. Hagari memperingatkan bahwa IDF akan menyerang beberapa target di Beirut dan mendesak warga sipil “di dekat lokasi yang digunakan untuk mendanai aktivitas teroris Hezbollah” untuk segera mengungsi dari lokasi yang ditargetkan.

Ledakan dilaporkan terjadi di pinggiran selatan Beirut hanya beberapa jam setelah peringatan itu dikeluarkan, meskipun belum jelas apakah ada korban akibat ledakan tersebut.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mendesak orang-orang untuk menjauh setidaknya 500 meter dari cabang Asosiasi Al-Qard Al-Hassan di Beirut yang disanksi oleh AS dan Arab Saudi. Organisasi keuangan ini, dengan nama Arab yang berarti “pinjaman amal,” menyediakan layanan keuangan bagi Hizbullah, tetapi juga bagi warga Lebanon biasa.

“Penduduk Lebanon, IDF akan mulai menyerang infrastruktur milik Asosiasi Al-Qard Al-Hassan Hizbullah—segera menjauhlah dari sana,” kata juru bicara itu di X (dulu Twitter).

Adraee menyatakan bahwa Hizbullah menggunakan organisasi tersebut untuk membayar gaji para operatifnya, membeli persenjataan dan fasilitas penyimpanan senjata, mendirikan lokasi peluncuran, dan melakukan kegiatan terorisnya.

Organisasi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka  mengambil “semua langkah yang diperlukan” untuk melindungi dana pelanggan mereka dan menuduh Israel berusaha “mengancam dan menargetkan organisasi Qard Al Hassan.”

IDF menyatakan pada  Senin bahwa mereka telah menyerang “puluhan fasilitas dan titik” yang digunakan oleh Hizbullah untuk mendanai kegiatan terorisnya. Situs-situs ini terletak “di wilayah Beirut, Lebanon selatan, dan jauh di dalam wilayah Lebanon.”

Militer Israel mengatakan bahwa serangan-serangan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan mereka untuk “melemahkan infrastruktur teror Hizbullah, kemampuan militernya, dan kemampuannya untuk membangun kembali.”

IDF juga mengeluarkan perintah evakuasi untuk Haret Hreik, Al-Ghobeiry, Al-Shiyah, dan Shoufat Al-Omrousiya di pinggiran selatan Beirut, memperingatkan bahwa area ini menampung fasilitas Hizbullah yang “akan diserang oleh IDF dalam waktu dekat.”

Militer Israel mengatakan bahwa Hizbullah menembakkan sekitar 200 proyektil dari Lebanon menuju Israel pada  Sabtu, memicu sirene di berbagai daerah di Israel utara. Beberapa proyektil berhasil dicegat, sementara yang lain jatuh di area terbuka.

Militer Lebanon :  3 Tentara Tewas dalam Serangan Israel

 Israel meningkatkan serangannya di lingkungan selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh, daerah pemukiman padat di mana kelompok teroris Hizbullah memiliki kehadiran yang kuat.

Di Lebanon selatan, tentara Lebanon mengatakan tiga tentara tewas dalam serangan Israel terhadap kendaraan mereka. Tidak ada komentar langsung dari militer Israel, yang mengatakan bahwa mereka telah menyerang lebih dari 100 target Hizbullah di Lebanon selatan dalam sehari terakhir dan melanjutkan operasi darat di sana.

Tentara Lebanon sebagian besar tidak terlibat dalam perang. Militer adalah institusi yang dihormati di Lebanon, namun tidak cukup kuat untuk memaksakan kehendaknya terhadap Hizbullah atau mempertahankan negara dari invasi Israel.

Militer Israel mengatakan Hizbullah menembakkan lebih dari 170 roket ke negara itu pada Minggu. Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan tiga orang mengalami luka ringan akibat kebakaran yang dipicu oleh serangan roket di kota Safed di utara.

Di tengah situasi ini adalah misi penjaga perdamaian PBB UNIFIL, yang mengatakan bahwa pasukan Israel pada Minggu “dengan sengaja menghancurkan menara pengawasan dan pagar perimeter pos PBB” di Lebanon selatan. UNIFIL kembali menolak tekanan Israel untuk meninggalkan posisinya.

Iran mendukung Hizbullah yang berbasis di Lebanon, dan Amerika Serikat sedang menyelidiki kebocoran dokumen rahasia yang mengindikasikan bahwa Israel sedang memindahkan aset militernya untuk persiapan serangan militer sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober.

Peningkatan Eskalasi Serangan 

Amerika Serikat mendesak Israel untuk mendorong gencatan senjata di Gaza setelah terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar minggu lalu. Namun, baik Israel maupun kelompok teroris Hamas tidak menunjukkan minat dalam kesepakatan tersebut setelah negosiasi terhenti pada  Agustus.

Dokter Lintas Batas (MSF), organisasi amal internasional yang dikenal dengan singkatan Prancisnya, menyerukan kepada pasukan Israel untuk segera menghentikan serangan mereka terhadap rumah sakit di Gaza utara setelah Kementerian Kesehatan mengatakan pasukan Israel telah menembaki dua rumah sakit pada akhir pekan.

Militer Israel mengatakan mereka beroperasi di dekat salah satu rumah sakit tetapi tidak menembaki langsung.

Koneksi internet terputus di Gaza utara pada Sabtu malam, sehingga sulit untuk mengumpulkan informasi mengenai serangan dan mempersulit upaya penyelamatan.

Israel memerintahkan seluruh penduduk sepertiga wilayah utara Gaza, termasuk Kota Gaza, untuk mengungsi ke selatan pada pekan-pekan awal perang dan mengulangi instruksi tersebut bulan ini. Diperkirakan sekitar 400.000 orang masih tinggal di sana.

Pada 7 Oktober 2023, militan yang dipimpin Hamas meledakkan pagar keamanan Israel dan menyerbu masuk, menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan dari mereka warga sipil, dan menculik 250 lainnya. Sekitar 100 tawanan masih ditahan di Gaza, sepertiga dari mereka diyakini telah tewas.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan lokal yang dikendalikan Hamas, yang tidak membedakan antara militan dan warga sipil. Perang ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan membuat sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduknya mengungsi.

The Associated Press dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.

=