ETIndonesia. Pada 7 November 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji keberanian Donald Trumpm yang bari saja terpilih menjadi Presiden AS. Menurut laporan Bloomberg, Putin menyebut keberanian Trump terlihat pada Juli lalu saat dia menunjukkan sikapnya untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia meskipun ada batasan waktu diplomatis. Selain itu, Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan meninggalkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang cadangan utama, terutama untuk perdagangan minyak dan gas, yang berperan vital dalam perekonomian Rusia. Putin sebelumnya merencanakan pengembangan mata uang BRICS yang bebas dari dolar, namun kini mengubah sikapnya terkait nilai strategis dolar dalam perdagangan internasional.
Di lain sisi, pada hari yang sama, Kedutaan Besar Estonia di Ukraina mengalami serangan drone dari pihak Rusia. Ini memperburuk hubungan internasional, terutama dengan negara-negara Eropa Timur. Merespons perkembangan ini, Inggris memperbarui daftar sanksi terhadap Rusia dengan memasukkan 56 individu dan entitas baru, termasuk 10 perusahaan Tiongkok berbasis di Hong Kong, yang merupakan sanksi terbesar sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, menurut laporan Associated Press, Putin menyebut Trump sebagai sosok yang berani yang berupaya memulihkan hubungan AS-Rusia demi membantu mengakhiri krisis Ukraina. Putin juga menegaskan bahwa peradaban Barat bukanlah musuh, meski ketegangan politik masih tinggi.
Di Uni Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 8 November mengumumkan rencana baru pembelian gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat alih-alih dari Rusia. Keputusan ini diambil dengan tujuan menekan biaya energi di Eropa. Meski keputusan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak jangka pendek pada perekonomian Rusia, analis senior Pang Zhong menilai bahwa hubungan perdagangan internasional dengan AS dapat menguntungkan Uni Eropa dalam jangka panjang.
Sementara itu, Institut Ekonomi Dunia Kiel melaporkan bahwa Uni Eropa saat ini menjadi kontributor terbesar bantuan untuk Ukraina dengan total nilai bantuan mencapai 118 miliar euro. Amerika Serikat menyusul dengan bantuan sekitar 85 miliar euro. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menegaskan bahwa kemenangan Trump dalam pemilu AS tidak akan mempengaruhi dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina.
Dalam perkembangan lainnya, Pentagon telah mengizinkan kontraktor militer AS untuk mendukung pemeliharaan sistem senjata yang diberikan kepada Ukraina, termasuk pesawat tempur F-16 dan sistem rudal Patriot. Langkah ini diambil untuk memastikan kemampuan pertahanan Ukraina yang berkelanjutan dalam konflik yang masih berlangsung.
Departemen Luar Negeri Inggris juga mengumumkan pada 7 November bahwa sanksi terbaru terhadap Rusia ini bertujuan untuk menghancurkan rantai pasokan militer Rusia. Inggris menjadi negara anggota G7 pertama yang menerapkan sanksi langsung terhadap organisasi tentara bayaran yang didukung Rusia di Afrika.
Di Timur Tengah, situasi semakin memanas setelah laporan Times of Israel menyebutkan bahwa militer Lebanon mengerahkan 10.000 tentara ke wilayah selatan negara itu. Langkah ini bertujuan untuk mengambil kendali perbatasan serta melucuti senjata kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Amerika Serikat mendukung upaya ini sebagai bagian dari rencana gencatan senjata untuk mengurangi ketegangan dengan Israel. Namun, Iran yang memiliki aliansi kuat dengan Hizbullah kemungkinan besar akan menolak rencana tersebut karena dianggap mengancam pengaruh geopolitiknya di wilayah tersebut.
Di sisi lain, Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump, berencana memperketat sanksi terhadap Iran. Hal ini diprediksi akan berdampak signifikan pada ekspor minyak Iran, yang merupakan sumber utama pendapatan negara tersebut.
Sementara itu, media NetEase News pada 8 November 2024 melaporkan bahwa Qatar secara resmi tidak lagi menerima kehadiran pejabat Hamas di wilayahnya, sebagai respons terhadap tekanan diplomatik dari Amerika Serikat.
NetEase Games, salah satu perusahaan game besar Tiongkok, juga menghadapi skandal setelah beberapa eksekutifnya diduga terlibat dalam kasus korupsi besar-besaran. Sembilan karyawan, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak bekerja di perusahaan itu, sedang dalam proses hukum terkait tuduhan korupsi.