EtIndonesia. Menteri Kehakiman Australia pada Senin (23/12) menyatakan bahwa seorang mantan pilot Korps Marinir Amerika Serikat yang dituduh melatih pilot militer Tiongkok akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Pilot yang telah pensiun ini saat ini ditahan di Australia.
Pihak berwenang AS menuduh Daniel Duggan, seorang mantan pilot, melatih pilot militer Tiongkok bagaimana mendarat di kapal induk. Duggan ditangkap di Australia pada tahun 2022.
Menurut laporan Wall Street Journal, Menteri Kehakiman Australia, Mark Dreyfus, telah memutuskan untuk mengekstradisi Duggan ke Amerika Serikat guna menghadapi tuntutan hukum.
Duggan, yang berusia 55 tahun, membantah semua tuduhan tersebut. Dalam sebuah pernyataan email dari juru bicara keluarganya, disebutkan bahwa tindakan Duggan “tidak dianggap sebagai kejahatan di Australia”. Duggan telah menjadi warga negara Australia selama hampir 13 tahun dan memiliki enam anak. Keluarga dan pengacaranya saat ini sedang mencari dan mengevaluasi jalur hukum untuk membantunya menghadapi situasi ini.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat belum memberikan komentar resmi terkait permintaan media.
Duggan diketahui kembali ke Australia pada tahun 2022 setelah bekerja selama enam tahun di Beijing. Pada 21 Oktober 2022, dia ditangkap oleh Polisi Federal Australia di Kota Orange, New South Wales, atas permintaan Pemerintah AS.
Menurut dokumen dakwaan tahun 2017 yang baru dibuka dua tahun lalu, Duggan diduga bekerja sama dengan sebuah sekolah penerbangan di Afrika Selatan untuk melatih pilot Tiongkok tentang teknik mendarat di kapal induk, yang kabarnya terjadi sejak tahun 2012.
Laporan Reuters pada Mei menyebutkan bahwa Duggan memiliki hubungan dengan Su Bin, seorang peretas pertahanan yang bekerja untuk Pemerintah Tiongkok. Namun, pengacaranya menegaskan bahwa Duggan tidak menyadari keterlibatan Su Bin sebagai peretas ketika bekerja dengannya.
Su Bin ditangkap di Kanada pada tahun 2014 dan mengaku pada 2016 telah mencuri desain pesawat militer AS melalui serangan siber terhadap kontraktor pertahanan utama AS. Su Bin juga disebut sebagai salah satu dari tujuh konspirator dalam permintaan ekstradisi Duggan.
Dokumen ekstradisi yang diajukan AS ke pengadilan Australia mengungkapkan bahwa informasi yang ditemukan dalam perangkat elektronik Su Bin menunjukkan dia membayar perjalanan Duggan dari Australia ke Beijing pada Mei 2012.
Duggan bergabung dengan Korps Marinir AS pada tahun 1990 sebagai pilot jet Harrier. Dia pensiun pada tahun 2002 dan kemudian pindah ke Australia. Sepuluh tahun kemudian, dia menjadi warga negara Australia, tetapi memilih untuk melepaskan kewarganegaraan AS dan tidak mengajukan kewarganegaraan ganda.
Pada 2013, Duggan pindah ke Tiongkok dan dilarang meninggalkan negara tersebut pada tahun 2014. Berdasarkan profil LinkedIn-nya dan keterangan beberapa sumber penerbangan, Duggan bekerja sebagai konsultan penerbangan di Tiongkok pada tahun 2013 dan 2014.
Duggan menyatakan bahwa dia hanya melatih pilot sipil Tiongkok, tetapi pihak Amerika Serikat menyebut bahwa para pilot tersebut sebenarnya adalah pilot militer yang dilatih untuk kepentingan Angkatan Udara Tiongkok. (jhn/yn)