Meta Pangkas 3600 Karyawan!  Kontrol Karyawan menimbulkan Kepanikan: Orang-orang Menjadi  Robot

EtIndonesia. Baru-baru ini, raksasa layanan internet Meta mengumumkan pemangkasan besar-besaran, dengan perkiraan 3600 karyawan akan kehilangan pekerjaan mereka, yang memicu berbagai pembicaraan. Sebagian karyawan Meta kepada media asing mengungkapkan kecemasan mereka atas perubahan ini, menuding CEO Mark Zuckerberg ingin menciptakan lingkungan (karyawan) “tidak loyal maka akan dikeluarkan.” Juga ada yang mengungkapkan bahwa “sisi kemanusiaan” dari karyawan Meta saat ini sedang menghilang, dan semua perilaku mereka menjadi seperti robot. 

Menurut laporan gabungan dari media seperti Business Insider, berdasarkan dokumen internal Meta, Zuckerberg pada Januari tahun ini (2025) pernah memberitahu karyawan bahwa dia berencana “meningkatkan standar” dan mengeluarkan orang-orang dengan performa buruk.

Analisis dari Business Insider menyebutkan, kemungkinan penyebabnya adalah karena Meta sudah tertinggal dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dibandingkan dengan pesaing kuat seperti OpenAI. 

Hingga tanggal 10 Februari tahun ini, proses pemangkasan besar-besaran secara resmi dimulai, Meta mulai secara bertahap memberitahukan karyawan yang akan dipecat, dengan rencana pemotongan 5% tenaga kerja, sekitar 3600 orang, dan yang dipotong adalah “orang-orang dengan performa terburuk.” Email terkait menunjukkan bahwa karyawan lokal AS yang dipecat akan mendapatkan kompensasi gaji pokok selama 16 minggu.

Beberapa karyawan Meta yang tidak mau disebutkan namanya kepada Business Insider menyatakan, mereka merasa cemas atas gelombang perubahan ini.

 “Zuckerberg sedang menciptakan kepanikan, dia sedang menciptakan budaya ‘Anda harus setia kepadanya, atau Anda akan dieliminasi’,” katanya. 

Juga ada sumber yang mengungkapkan, dari pengamatan kondisi internal perusahaan, ditemukan bahwa “sisi kemanusiaan” karyawan dalam bekerja sedang menghilang, “semua orang bertindak lebih seperti robot”; meskipun berita pemangkasan ini menimbulkan banyak diskusi, juru bicara Meta belum memberikan komentar apa pun. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS