Tentara Rusia Bangun “Tembok Besar Anti-Drone”! Melindungi Kendaraan Lapis Baja dan Kendaraan Suplai di Jalan Sepanjang 2 Kilometer dengan Jaring Besar

EtIndonesia. Belakangan ini, di medan perang Rusia-Ukraina, militer Rusia mulai membangun “Tembok Besar Anti-Drone” sepanjang beberapa kilometer di garis depan untuk melindungi kendaraan lapis baja dan transportasi material di jalur suplai agar tidak terkena serangan drone FPV.

Menurut postingan “X” @NOELreports, militer Rusia telah mendirikan jaring anti-drone sepanjang sekitar 2 kilometer di sepanjang jalan T0513 dari Bakhmut ke Chasiv Yar, dan mungkin akan terus diperluas di masa depan. Tentara Rusia mengungkapkan bahwa jaring drone ini dibuat dari material nilon yang tahan aus, panas, dan dingin, yang efektif menghalangi drone yang terbang rendah, khususnya drone FPV yang banyak digunakan oleh militer Ukraina.

Menurut pernyataan personel militer Rusia, tujuan utama dari jaring anti-drone ini adalah untuk melindungi jalur suplai, bukan infanteri, karena serangan militer Ukraina terhadap peralatan berat dan kendaraan suplai lebih intens. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa kemampuan serangan berat Ukraina di wilayah tersebut mungkin sudah terbatas, memungkinkan militer Rusia untuk maju secara stabil.

Analisis menyebutkan bahwa pembangunan pertahanan semacam ini oleh militer Rusia di wilayah tersebut mungkin menunjukkan niat mereka untuk mempercepat serangan, bersiap untuk menyerang lebih jauh ke Chasov Yar, bahkan mungkin menjadikannya sebagai basis untuk operasi strategis di masa depan. Jika Rusia dapat memperkuat posisi ini, hal tersebut akan membantu membentuk kepungan terhadap posisi militer Ukraina di Konstantinovka di Sungai Don dan lebih lanjut mengurangi ancaman serangan artileri Ukraina terhadap Donetsk.

Dalam sejarah, langkah pertahanan serupa juga pernah terjadi, seperti saat Perang Dunia I, berbagai negara memasang balon anti-serangan udara yang diikat di atas medan perang untuk mengurangi serangan udara musuh. Langkah Rusia ini dapat dilihat sebagai aplikasi taktik tradisional dalam perang modern.

Kemelut yang terjadi baru-baru ini dalam pasukan Rusia di medan perang juga mendapat perhatian. Menurut postingan “x” @NOELreports, pasukan serbu Rusia yang sedang bersiap untuk menyerbu posisi Ukraina setelah melakukan penerjunan, ternyata terlindas oleh kendaraan tempur infanteri BMP mereka sendiri, menyebabkan insiden tak terduga dalam aksi serbu tersebut, menyoroti masalah Rusia dalam koordinasi dan penyelenggaraan operasi di medan perang.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS