ETIndonesia. Menurut laporan terbaru dari Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS), saat ini terdapat sekitar 12.000 kamera pengawas buatan Tiongkok yang terpasang di ratusan fasilitas infrastruktur penting di AS. Keberadaan kamera ini disebut mengancam keamanan nasional, karena diduga digunakan oleh pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk kegiatan mata-mata.
Kamera Buatan Tiongkok Mengancam Keamanan AS
Jaringan berita NBC News baru-baru ini melaporkan bahwa berdasarkan pemberitahuan DHS yang diperoleh, hingga awal 2024, sekitar 12.000 kamera pengawas buatan Tiongkok yang terhubung ke internet telah digunakan di berbagai infrastruktur penting di AS.
Sebagian besar kamera ini tidak memiliki enkripsi data yang memadai dan bahkan memiliki fitur bawaan yang memungkinkan komunikasi langsung dengan pabrik pembuatnya.
Mantan kepala perusahaan IT swasta di Shanghai, Shao Qiliang, menjelaskan:
“Sangat mungkin kamera ini memiliki backdoor (celah keamanan) dalam arsitektur dasarnya, seperti antarmuka pembaruan firmware jarak jauh. Pemerintah PKT dapat menggunakan celah ini untuk mengendalikan kamera kapan saja, memata-matai fasilitas penting AS, atau bahkan menyusup ke dalam sistem jaringan.”
Peringatan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS
DHS memperingatkan bahwa sebelumnya, agen siber PKT telah menggunakan kamera semacam ini untuk menjalankan misi mata-mata. Jika tidak ada pembatasan yang lebih ketat, pemerintah PKT dapat mengakses dan mengendalikan sistem infrastruktur AS lebih jauh lagi.
Seorang blogger militer AS, Mark, juga menyampaikan kekhawatirannya: “AS mulai menyadari bahwa jika infrastruktur kritisnya diretas oleh peretas PKT, dampaknya bisa sangat besar. Ini bisa mempengaruhi sistem energi, transportasi umum, pelabuhan, hingga sektor telekomunikasi, yang semuanya akan menghadapi risiko serius.”
Penyelundupan Kamera Tiongkok ke AS Terus Berlanjut
Laporan ini juga mengungkap bahwa sejak tahun 2022, meskipun Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) telah melarang impor kamera buatan Tiongkok, produk-produk ini tetap masuk ke AS melalui metode “pencucian asal produksi”.
Banyak pihak berpendapat bahwa AS harus waspada terhadap ancaman perang siber dari Tiongkok.
Shao Qiliang menambahkan: “Jika AS ingin mencegah serangan siber dari PKT, maka harus mencabut dan mengganti seluruh kamera serta perangkat jaringan yang menggunakan chip, perangkat lunak, atau layanan buatan Tiongkok.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com