EtIndodnesia. Dokter di Tiongkok tidak punya pilihan selain melakukan operasi pada seorang balita ketika mereka menemukan janin di dalam otaknya.
Sebuah artikel yang diterbitkan dalam American Journal of Case Reports pada 21 Juni 2024 melaporkan kasus seorang gadis berusia satu tahun yang menderita fetus in fetu (FIF), atau janin parasit.
Menurut artikel tersebut, “malformasi langka” tersebut dapat ditemukan di tempat-tempat yang tidak biasa seperti tengkorak atau mulut.
Anak tersebut lahir melalui operasi caesar karena lingkar kepalanya yang besar, yang pertama kali diamati oleh dokter selama pemeriksaan pranatal sang ibu pada usia kehamilan 33 minggu.

Pada usia 12 bulan, lingkar kepala balita tersebut berukuran 56,6 cm.
Karena itu, dia mengalami kesulitan berdiri, berjalan, atau duduk sendiri dan hanya dapat memiringkan kepalanya sedikit.
Selain itu, kemampuan bicara anak perempuan itu lambat berkembang dan hanya bisa mengucapkan kata “ibu”. Dia juga tidak bisa mengendalikan isi perutnya.
Saat dokter melakukan pemindaian CT, mereka menemukan massa besar dengan struktur tulang internal di dalam otak anak perempuan itu.

Setelah menjalani tes tambahan, dokter memastikan bahwa ini adalah kasus FIF yang langka, di mana janin yang cacat berada di dalam tubuh kembarannya yang tumbuh normal.
Menurut International Society of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology, FIF sangat langka dan hanya terjadi pada 1 dari 500.000 kelahiran hidup.
Setelah menjalani tes tambahan, dokter melakukan operasi bedah pada anak perempuan berusia satu tahun itu untuk mengangkat janin di dalam kepalanya.
Tim berhasil mengangkat janin yang telah tumbuh menjadi beberapa organ, termasuk tulang belakang, mata, mulut, dan lengan.

Namun, anak perempuan berusia satu tahun itu tidak pernah sadar kembali setelah operasi.
Dia menderita beberapa kali kejang yang digambarkan sebagai “sulit dikendalikan” dan meninggal 12 hari setelah operasi.
Dalam kasus serupa pada Oktober 2024, dokter menemukan dua bayi kembar di dalam perut seorang bayi perempuan berusia tiga hari di India.
Menurut Times of India, rumah sakit segera memulai prosedur untuk mengeluarkan bayi kembar tersebut demi menyelamatkan bayi perempuan tersebut tetapi tidak berhasil. (yn)
Sumber: mustsharenews