EtIndonesia. Sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump gencar mendorong reformasi pemerintah federal. Dalam perkembangan terbaru, Trump mengumumkan pemecatan semua jaksa federal dari era Biden dan memerintahkan Gedung Putih untuk mengawasi lembaga-lembaga independen. Dalam wawancara bersama Elon Musk, keduanya menegaskan bahwa tanpa reformasi, Amerika Serikat akan menghadapi kebangkrutan.
Penasihat senior presiden, Elon Musk, mengatakan, “Mengapa saya suka kaus saya bertuliskan ‘dukungan teknis’? Karena saya datang ke sini untuk memberikan dukungan teknis kepada presiden.”
Dua bulan setelah Trump dan Musk menjabat, keduanya kembali tampil bersama dalam wawancara untuk membahas reformasi pemerintahan.
Pada Selasa, Trump memposting pernyataan yang mengumumkan pemecatan semua jaksa federal yang diangkat pada era Biden. Dia menulis, “Kita harus segera ‘membersihkan rumah’ dan memulihkan kepercayaan masyarakat… Era keemasan Amerika harus memiliki sistem peradilan yang adil, dan semuanya dimulai hari ini!”
Di hari yang sama, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang menempatkan semua lembaga independen pemerintah federal di bawah pengawasan Gedung Putih. Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB), Mr. Vogt, ditunjuk untuk memimpin pengawasan ini.
Lembaga-lembaga yang masuk dalam pengawasan Gedung Putih meliputi Komisi Komunikasi Federal (FCC), Komisi Perdagangan Federal (FTC), Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), serta kewenangan non-moneter dari Federal Reserve (FED).
Selain itu, Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang pertama kali dibentuk pada masa jabatan Trump, bertujuan untuk secara signifikan mengurangi pengeluaran pemerintah, memberantas pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan dana.
Hingga saat ini, DOGE telah memecat ribuan pegawai. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa tim DOGE telah mengidentifikasi potensi penghematan sebesar 50 miliar dolar AS. Program ini diperkirakan dapat mengurangi pengeluaran hingga beberapa persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) AS. Musk memperingatkan dengan tegas bahwa tanpa reformasi, AS akan mengalami kebangkrutan.
Penasihat senior presiden, Elon Musk, mengatakan, “Tujuan utama kami adalah menghilangkan defisit anggaran sebesar 1 triliun dolar AS. Jika defisit ini tidak terkendali, Amerika akan bangkrut. Masyarakat harus benar-benar memahami hal ini.”
Presiden Donald Trump menambahkan, “Ini melibatkan penipuan senilai ratusan miliar dolar. Saya berbicara tentang pemborosan dan penyalahgunaan dana, yang sebenarnya adalah bentuk penipuan. Dia (Musk) telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.”
Namun, Musk juga menghadapi masalah konflik kepentingan. Trump menegaskan bahwa Musk tidak akan terlibat dalam urusan pemerintah yang terkait dengan luar angkasa. Dokumen Gedung Putih menyatakan bahwa Musk bukanlah pegawai tetap Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), melainkan memegang posisi sebagai “penasihat senior presiden”, yang dikategorikan sebagai “pegawai Gedung Putih.” (Hui)
Sumber : New Tang Dynasty Asia Pacific Television (NTDTV).