EtIndonesia. Presiden Rusia dan AS membahas kemungkinan mengakhiri perang Rusia-Ukraina tanpa melibatkan Ukraina dalam pembicaraan, yang memicu ketegangan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS Donald Trump. Namun, setelah bertemu dengan utusan Trump, Zelenskyy secara diam-diam mengubah sikapnya dan menyatakan kesiapan Ukraina untuk mencapai kesepakatan keamanan yang kuat dengan AS.
Pertemuan dengan Utusan Trump, Zelenskyy Siap Capai Kesepakatan dengan AS
Donald Trump mengirimkan utusannya, Jenderal Keith Kellogg, untuk bertemu dengan Zelenskyy. Setelah pertemuan tersebut, Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina siap bekerja segera untuk mencapai perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dan bermanfaat dengan AS.
“Kami telah mengajukan metode tercepat dan paling efektif untuk mencapai hasil. Tim kami siap bekerja sepanjang waktu,” kata Zelenskyy.
Pada 20 Februari, Zelensky menulis di media sosial: “Hari ini adalah hari yang penuh dengan kerja keras di tingkat internasional. Pertemuan saya dengan Jenderal Kellogg kembali memberi kami harapan. Kami membutuhkan kesepakatan yang kuat dengan AS—kesepakatan yang benar-benar efektif. Saya telah menginstruksikan tim saya untuk segera bekerja dengan bijaksana dan cepat.”
Dia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi dan keamanan: “Ekonomi dan keamanan harus selalu berjalan seiring. Rincian dalam perjanjian ini sangat penting—semakin baik strukturnya, semakin besar dampaknya.”
Zelenskyy mengungkapkan bahwa dalam pembicaraannya dengan Kellogg, mereka membahas situasi di garis depan, kebutuhan mendesak untuk membebaskan semua tawanan perang Ukraina yang ditahan di Rusia, serta perlunya membangun sistem jaminan keamanan yang jelas dan dapat diandalkan.
“Kami harus memastikan perang ini tidak terulang kembali dan Rusia tidak lagi menghancurkan kehidupan,” tambahnya.
Dia juga menekankan bahwa perdamaian bukan hanya kebutuhan Ukraina, tetapi juga kebutuhan Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia.
Pertemuan Rahasia, Konferensi Pers Dibatalkan atas Permintaan AS
Menariknya, detail dari pertemuan tersebut sangat dirahasiakan. Bahkan konferensi pers pasca-pertemuan, yang biasanya menjadi agenda rutin, tiba-tiba dibatalkan atas permintaan pihak AS.
Sebelumnya, Donald Trump menyatakan bahwa dia ingin mencapai kesepakatan dengan Ukraina mengenai pasokan logam tanah jarang (rare earth minerals). Kesepakatan ini akan menjadi syarat bagi Washington untuk terus memberikan bantuan kepada Kyiv.
Perubahan sikap Zelenskyy yang tiba-tiba ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan adanya tekanan dari pihak AS serta bagaimana negosiasi ini akan berdampak pada kelanjutan perang Rusia-Ukraina. (jhn/yn)