EtIndonesia. Pada Minggu (16 Maret), sekelompok warga Tionghoa di Los Angeles berkumpul di depan Konsulat Tiongkok untuk memprotes ekspor fentanil dan bahan kimia prekursor lainnya yang dikirim dari Tiongkok ke Amerika Serikat.
Mantan pemilik toko elektronik di Tiongkok, Wang Shuzhou, mengungkapkan bahwa perdagangan ini bukan sekadar transaksi bisnis biasa, melainkan bagian dari rencana besar yang didukung oleh pemerintah:
“Ini bukan hanya sekadar aktivitas perdagangan biasa. Ini adalah operasi yang terorganisir dan dirancang oleh sebuah negara, sebuah partai politik yang berkuasa, sehingga bisa menjalankan perdagangan narkotika dalam skala besar ke Amerika Serikat.”
Salah satu penyelenggara aksi protes, Le Zailin, menyatakan bahwa kebijakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam mendistribusikan fentanil ke AS setara dengan bentuk baru dari Perang Candu:
“PKT sedang melancarkan rencana pemusnahan massal terhadap umat manusia. Ini adalah Perang Candu versi modern. Kejahatan ini telah melampaui batas moral manusia.”
Para peserta protes menyerukan kepada seluruh masyarakat internasional yang menjunjung keadilan untuk bersatu dan segera mengakhiri rezim PKT yang mereka anggap kejam.
Mantan asisten jaksa di Tiongkok, Huang Guo’an, menegaskan bahwa dampak dari perdagangan fentanil ini tidak hanya merugikan rakyat Amerika, tetapi juga seluruh dunia:
“Mereka (PKT) bukan hanya membahayakan rakyat Amerika, tetapi juga seluruh dunia. PKT adalah musuh peradaban global.”
Mantan karyawan perusahaan teknik pemadam kebakaran di Tiongkok, Su He, menambahkan bahwa penipuan dan manipulasi adalah ciri khas dari pemerintahan PKT sejak berdiri:
“PKT selalu hidup dengan menipu dan menyembunyikan kebenaran, itulah karakter mereka sejak berkuasa. Mereka tidak hanya menipu rakyat Tiongkok, tetapi juga dunia. Tanpa PKT, dunia akan lebih damai.”
Sejak tahun 2018, lebih dari 250.000 orang Amerika telah tewas akibat overdosis fentanil. (Jhon)
Sumber : NTDTV.com