Chongqing, Tiongkok  Dihantam Lebih dari 6.000 Kali Petir dalam Semalam, Ratusan Pasien Serangan “Asma Akibat Badai Petir” Padati IGD 

EtIndonesia. Sejak 11 April dini hari, sejumlah wilayah di Chongqing dilanda cuaca badai petir hebat. Hingga pukul 6 pagi, aktivitas petir tercatat melampaui 6.000 kali. Sejak saat itu, puluhan rumah sakit di kota ini mulai menerima pasien dengan gejala gangguan pernapasan akut yang diduga disebabkan oleh fenomena cuaca ekstrem tersebut.

Menurut laporan Upstream News, Ibu He, warga yang tinggal di kawasan Nanqiaosi, Distrik Jiangbei, mulai batuk-batuk saat badai menerjang. Sekitar pukul 1 dini hari, gejalanya memburuk secara drastis: batuknya semakin parah, dan ia sulit bernapas hingga tak bisa tidur. Ia pun segera dilarikan ke unit gawat darurat.

Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis bahwa Ibu He mengalami reaksi saluran pernapasan akut akibat cuaca badai petir. Meskipun kondisinya sudah stabil di siang hari, ia masih harus menjalani observasi lanjutan di rumah sakit.

Luo Zhenchun, Kepala ICU IGD Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Cabang Nanqiaosi, mengatakan bahwa dari pukul 1 hingga 4 dini hari, pihaknya menerima lebih dari 120 pasien yang mengalami serangan saluran pernapasan akut akibat cuaca buruk tersebut.

Laporan menyebutkan bahwa RS Universitas Kedokteran Chongqing (kampus Yuzhong dan Jiangnan) juga menerima sekitar 200 pasien asma badai petir antara pukul 1 hingga 7 pagi. Di ruang tunggu IGD, suara batuk dan sesak napas terdengar dari berbagai arah, dan antrean pasien bahkan mengular hingga ke lorong rumah sakit.

Di IGD kampus Yuzhong, seorang pasien wanita berusia 45 tahun bernama Li, duduk meringkuk di zona terapi oksigen, memegang erat inhaler bronkodilator di tangannya. Ia memiliki riwayat rinitis alergi selama bertahun-tahun, dan saat hujan deras dan petir mulai mengguntur, ia mengalami pembengkakan tenggorokan mendadak dan sulit bernapas.

Menurut dokter jaga, sebagian besar pasien yang terdampak berada pada rentang usia 30 hingga 60 tahun, dan memiliki riwayat alergi terhadap serbuk sari, tungau debu, atau alergen lainnya. Gejala yang umum adalah batuk kering berkepanjangan, sesak dada, dan kesulitan bernapas secara tiba-tiba.

Mengutip laporan Health Times, Profesor Liu Han, Kepala IGD di Rumah Sakit Afiliasi Kedokteran Militer Tiongkok Barat Daya, mengatakan bahwa hanya dari pukul 00.00 hingga 06.00 pagi di tiga kampus rumah sakitnya (Yuanjiagang, Jingwei, dan Jinshan), mereka telah menangani 310 kasus asma badai petir, dan 15% di antaranya dalam kondisi serius. Angka ini mencetak rekor baru jumlah kasus darurat saluran pernapasan akibat badai petir dalam satu hari.

Apa Itu “Asma Badai Petir”?

“Asma badai petir” (Thunderstorm Asthma) adalah kondisi medis yang terjadi saat badai petir menyebabkan terjadinya arus konvektif kuat di udara, yang memicu peningkatan tajam konsentrasi partikel halus seperti serbuk sari dan debu dalam waktu singkat. Ketika partikel ini terhirup oleh orang-orang yang memiliki sensitivitas tinggi pada saluran napas, mereka bisa mengalami reaksi parah seperti sesak napas mendadak, batuk berat, dan bahkan gagal napas.

Tips Dokter untuk Mencegah “Asma Badai Petir”:

  • Segera tutup pintu dan jendela saat badai petir terjadi untuk mencegah partikel halus masuk ke dalam ruangan.
  • Setelah beraktivitas di luar rumah, cuci wajah dan bersihkan rongga hidung dengan air garam atau air bersih.
  • Pasien dengan alergi sedang hingga berat (seperti rinitis alergi atau asma kronis) sebaiknya mengonsumsi obat antiinflamasi sesuai resep dokter.
  • Jika gejala sesak napas memburuk, jangan menunda untuk segera mencari pertolongan medis. (Jhon)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS