Sepasang Ayah dan Anak dari Tiongkok Naik Perahu Karet Menyeberang ke Taiwan, Tak Terdeteksi Radar

Pada 16 Mei, sepasang ayah dan anak warga negara Tiongkok menaiki perahu karet dan mendarat di pantai Kolam Renang Laut Guanyin, Taoyuan, lalu menyerahkan diri ke patroli pantai. Administrasi Penjaga Pantai Taiwan menyatakan bahwa perahu karet tersebut hanya sepanjang 3,3 meter, sehingga radar tidak dapat mendeteksinya secara efektif

EtIndonesia. Administrasi Penjaga Pantai Wilayah Utara Taiwan pada 17 Mei menyatakan bahwa pada pagi hari tanggal 16, seorang pria Tiongkok berusia 41 tahun bermarga Song dan putranya yang berusia 17 tahun menaiki perahu karet dan mendarat di sisi kiri pantai Kolam Renang Laut Guanyin, Taoyuan. Mereka kemudian secara sukarela menyerahkan diri ke Tim Patroli Pantai ke-8 di bawah Kantor Cabang Taoyuan, dan setelah ditangkap, kasus mereka dilimpahkan ke kejaksaan untuk penyelidikan.

Keduanya mengaku berasal dari Yunnan, Tiongkok, dan datang ke Taiwan untuk mencari kebebasan karena mengalami penindasan di daratan Tiongkok. Namun, motif sebenarnya mereka datang ke Taiwan masih perlu diselidiki lebih lanjut.

Perahu karet yang mereka gunakan hanya sepanjang 3,3 meter dan dilengkapi dengan jaket pelampung, dua drum bahan bakar, satu dayung, dan satu botol air pegunungan. Mereka berangkat dari Pingtan, Fujian. Karena perahu tersebut terlalu kecil, radar militer Taiwan tidak dapat mendeteksinya secara efektif.

Pria bermarga Song kemudian ditahan oleh Kejaksaan Negeri Taoyuan setelah diinterogasi. Putranya diserahkan ke pengadilan anak, dan oleh hakim dipercayakan kepada Administrasi Penjaga Pantai untuk diteruskan ke Tim Khusus Badan Imigrasi.

Administrasi Penjaga Pantai Taiwan menyatakan bahwa sejak Januari tahun ini hingga saat ini, telah terjadi lima kasus penyelundupan, dengan total 38 orang. Dari jumlah tersebut, empat kasus dengan 36 orang berhasil ditangkap di tempat, dengan tingkat keberhasilan penangkapan sebesar 80%, dan tingkat keberhasilan penangkapan individu sebesar 94,7%.

Administrasi tersebut menganalisis bahwa akhir-akhir ini pihak Komunis Tiongkok terus menguji respons pemerintah Taiwan melalui berbagai cara. Ketika Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengadakan latihan militer, mereka mengirim kapal kecil untuk melakukan penyelundupan. Tidak menutup kemungkinan bahwa insiden kali ini merupakan bagian dari “taktik zona abu-abu” Tiongkok untuk menguji kemampuan respons perbatasan Taiwan. (Hui)

Laporan oleh wartawan Luo Tingting / Editor Penanggung Jawab: Wen Hui

FOKUS DUNIA

NEWS