Bangunan di Bangkok yang Dibangun oleh Perusahaan Tiongkok Ambruk, Tewaskan 92 Orang – 17 Tersangka Didakwa

Sebulan setelah runtuhnya gedung audit di Bangkok yang dibangun bersama oleh Cabang Thailand dari China Railway No.10 Engineering Group (China Railway Group Limited/CREC) dan perusahaan ITD Development (Thailand), pengadilan Thailand telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 17 orang yang terlibat dalam kasus ini

EtIndonesia. Pada Jumat (16 Mei) pagi, Presiden ITD Development dan 14 orang lainnya secara sukarela melapor ke kepolisian Thailand. Menurut laporan The Bangkok Post, dari 17 tersangka tersebut, sebagian besar merupakan direktur dari perusahaan perancang, pengawas konstruksi, dan perusahaan konstruksi yang terlibat dalam proyek ini. Termasuk di antaranya adalah Presiden ITD, Premchai Karnasuta, yang kemungkinan akan dijerat dengan pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Thailand mengenai kelalaian profesional yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

Kelima belas tersangka, termasuk Premchai, telah diserahkan ke pengadilan untuk menjalani proses pra persidangan setelah menyerahkan diri pada hari Jumat. Semua tersangka dilaporkan menolak dakwaan yang diajukan. Dua tersangka lainnya dijadwalkan akan menyerahkan diri ke polisi pada Senin, 19 Mei.

Proyek gedung ini merupakan hasil kerja sama antara ITD Development dan China Railway No.10 Engineering Group cabang Thailand, membentuk tim konsorsium. Secara keseluruhan, proyek ini melibatkan sekitar 7 hingga 8 perusahaan.

Menurut laporan, setelah terjadi gempa kuat di Myanmar, gedung Kantor Audit Nasional Thailand di Bangkok runtuh, menewaskan setidaknya 92 orang, melukai 9 orang, dan 4 orang masih hilang.

Kepolisian Metropolitan Bangkok segera melakukan penyelidikan dan menyerahkan bukti ke Pengadilan Pidana, yang kemudian menyetujui surat perintah penangkapan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan struktur bangunan.

Polisi mengungkapkan bahwa hasil evaluasi para ahli menunjukkan bahwa desain bangunan tidak sesuai dengan peraturan kementerian dan spesifikasi teknis tender. Selain itu, ditemukan bahwa beton dan baja yang digunakan tidak memenuhi standar, dan terdapat pemalsuan tanda tangan dalam dokumen proyek.

Yang paling krusial, struktur inti pada poros lift bangunan diketahui bergeser dari pusat bangunan ke arah belakang, yang menyebabkan ketidakseimbangan struktural secara keseluruhan. Ketika gelombang gempa mencapai bangunan, struktur inti yang tidak seimbang tersebut dan pilar-pilar dasar hampir secara bersamaan kehilangan kestabilannya, menyebabkan seluruh gedung runtuh secara vertikal dalam sekejap.

Saat ini, lokasi gedung telah diambil alih oleh Kepolisian Bang Sue sesuai hukum, dan penyelidikan kasus masih terus berlangsung. (Hui)

Laporan oleh Liu Jiajia, reporter New Tang Dynasty TV di Amerika Serikat

FOKUS DUNIA

NEWS