Militer Israel pada Sabtu (17 Mei) menyatakan bahwa mereka telah melancarkan “serangan skala besar” di Jalur Gaza pada 16 Mei, yang merupakan bagian dari tahap awal serangan baru terhadap Gaza. Tujuan dari operasi ini adalah untuk membebaskan sandera dan mengalahkan Hamas
EtIndonesia. Serangan Israel terbaru ini diberi nama Operasi Kereta Perang Gideon (Operation Gideon’s Chariots). Menurut pernyataan dari Badan Pertahanan Sipil Gaza sebelumnya, serangan tersebut telah menyebabkan 100 orang tewas.
AFP melaporkan bahwa militer Israel mengeluarkan pernyataan dalam bahasa Arab melalui aplikasi Telegram, menyebutkan bahwa serangan ini merupakan bagian dari “perluasan operasi militer di Jalur Gaza”, dengan tujuan untuk “mencapai seluruh target perang, termasuk pembebasan sandera dan menghancurkan Hamas.”
Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa meskipun pemerintah belum secara resmi mengumumkan perluasan operasi, militer telah memperkuat serangan berdasarkan rencana yang telah disetujui awal bulan ini.
Militer Israel juga menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, mereka telah menyerang lebih dari 150 “target teroris” di seluruh Jalur Gaza.
Serangan ini diluncurkan di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mencabut blokade total terhadap bantuan ke Gaza.
Konflik antara Israel dan Hamas meletus setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023. Menurut data resmi yang dikumpulkan oleh AFP, serangan tersebut menyebabkan 1.218 warga Israel tewas—kebanyakan adalah warga sipil—dan 251 orang disandera, dengan 57 orang masih berada di Gaza. Militer Israel menyebutkan bahwa 34 dari mereka telah meninggal dunia.
Setelah gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas, Israel kembali melanjutkan operasi militernya di Gaza pada 18 Maret. (Hui)
Sumber : NTDTV.com