EtIndonesia. Pakistan pada Sabtu (17/5/2025) dilanda gelombang panas ekstrem, dengan suhu di beberapa wilayah mencapai 48 derajat Celsius. Cuaca panas ini menyebabkan lonjakan tajam jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.
Menurut prakiraan dari Departemen Meteorologi Pakistan, pada Sabtu, suhu tertinggi tercatat mencapai 48°C di beberapa daerah, termasuk Rahim Yar Khan di Provinsi Punjab, Jacobabad di Provinsi Sindh, dan Turbat di Provinsi Balochistan.
“Cuacanya sangat panas. Saat mengendarai sepeda motor, kakiku terasa panas sekali. Aku juga merasa dehidrasi, jadi aku berhenti sejenak untuk minum jus semangka agar tidak kekurangan cairan. Kamu harus menjaga dirimu sendiri,” kata Muhammad Anas, warga Karachi.
Cuaca yang sangat panas ini menyebabkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat drastis. Kepala ruang gawat darurat rumah sakit umum Karachi, Dr. Imran Sawar Sheikh, menyatakan bahwa jumlah pasien meningkat dari sekitar 1.100 orang per hari menjadi sekitar 1.500 orang.
“Sebagian besar pasien mengalami diare dan keracunan makanan. Tidak diragukan lagi, gejala-gejala tersebut muncul akibat dehidrasi dan kekurangan cairan. Karena suhu terus meningkat dan intensitas panas makin tinggi, pemerintah juga telah mengeluarkan peringatan,” katanya.
Di Karachi, banyak orang berlindung di bawah naungan pohon di taman atau minum minuman dingin untuk menjaga tubuh tetap sejuk.
Menurut informasi dari badan meteorologi, suhu tinggi diperkirakan akan terus berlanjut di sebagian besar wilayah negara tersebut selama tiga hingga empat hari ke depan. (Hui)
Laporan dari wartawan NTD: Tang Li dan Jiang Diya