Konflik Kembali Meletus di Laut Tiongkok Selatan, Filipina Kecam Kapal Penjaga Pantai PKT karena Membahayakan Nyawa

Pemerintah Filipina pada Kamis (22 Mei) mengecam tindakan kapal penjaga pantai PKT(China Coast Guard) yang menembakkan meriam air bertekanan tinggi dan sengaja menabrak kapal pemerintah Filipina di Laut Tiongkok Selatan. Filipina menuduh bahwa tindakan provokatif PKT tersebut membahayakan keselamatan awak kapal dan secara serius mengganggu operasi sah Filipina. Duta Besar Amerika Serikat juga segera mengutuk aksi PKT yang membahayakan nyawa.

EtIndonesia. Biro Perikanan dan Sumber Daya Air Filipina pada hari Kamis menyatakan bahwa kapal Filipina “Datu Sanday”, bersama kapal lainnya, sedang melakukan penelitian ilmiah dekat Terumbu Sandy  di Kepulauan Spratly pada Rabu (21 Mei), termasuk pengambilan sampel pasir laut, ketika mereka diprovokasi oleh kapal penjaga pantai PKT.

Rekaman video menunjukkan bahwa kapal penjaga pantai PKT tiba-tiba mendekati kapal Filipina “Datu Sanday”, terus-menerus menembakkan meriam air bertekanan tinggi. Setelah terjadi gesekan, kapal PKT tetap melanjutkan serangan airnya, yang menyebabkan salah satu awak kapal Filipina berada dalam kondisi berbahaya.

Dari ruang kemudi kapal Filipina terlihat jelas bahwa terdapat sejumlah personel di kapal penjaga pantai PKT yang berdiri tanpa bergerak. Sementara itu, kapal Filipina dengan tergesa-gesa berusaha melakukan komunikasi radio dengan kapal PKT tersebut.

Lokasi kejadian berada di dekat Terumbu Sandy, yang terletak dekat Pulau Thitu (Pulau Zhongye) — basis terbesar Filipina di Kepulauan Spratly yang telah lama menjadi objek sengketa kedaulatan.

Penjaga pantai PKT mengklaim bahwa kapal Filipina telah “secara ilegal memasuki” wilayah laut PKT. Namun, Filipina menegaskan bahwa operasinya pada hari Rabu tersebut sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.

Duta Besar AS untuk Filipina, MaryKay Carlson, mengecam tindakan PKT sebagai “provokatif dan membahayakan nyawa, serta mengancam stabilitas kawasan”. Ia menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat mendukung Filipina, menjunjung hukum internasional, dan berkomitmen pada kebebasan serta keterbukaan kawasan Indo-Pasifik. (Hui) 

Laporan oleh An Qi dan Yu Wei, New Tang Dynasty Television

FOKUS DUNIA

NEWS