Hari Kedua Pertukaran Tahanan Rusia-Ukraina: Masing-masing 307 Orang Dipulangkan, Rusia Luncurkan Serangan Udara Besar-besaran

Pertukaran tahanan terbesar antara Rusia dan Ukraina berlanjut pada Sabtu (24 Mei). Pada hari itu, kedua belah pihak menukar masing-masing 307 tahanan perang. Sehari sebelumnya, kedua negara telah menukar gelombang pertama sebanyak 390 tahanan. Namun, sebelum pertukaran pada Sabtu berlangsung, Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Ukraina, membuat prospek perundingan damai antara kedua negara tetap tidak menentu.

EtIndonesia. Pada Sabtu 24 Mei, sebanyak 307 tahanan perang Ukraina dibawa ke sebuah lokasi rahasia di Ukraina. Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, bersama keluarga para prajurit, turut menyambut mereka.

Istri seorang prajurit yang hilang, Yana, mengatakan:  “Saya sedang mencari suami saya.”

Salah satu tahanan Ukraina yang baru dipulangkan menyatakan:  “Saya sangat terkejut, sejujurnya. Saya telah melalui 17 bulan yang sangat sulit, tetapi sekarang semuanya baik-baik saja.”

Di hari yang sama, 307 tahanan perang Rusia juga dipulangkan, terlebih dahulu ke Belarusia, kemudian diterbangkan ke Moskow untuk berkumpul kembali dengan keluarga mereka.

Salah satu tahanan Rusia yang baru pulang mengatakan:  “Saya sangat senang, terima kasih kepada semua orang, benar-benar terima kasih!”

Tahanan Rusia lainnya menambahkan:  “Kami diberikan semua yang kami butuhkan, bantuan medis, makanan. (Pihak Ukraina) juga berbicara dengan kami.”

 Sabtu 24 Mei merupakan hari kedua pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina. Dengan dorongan dari pemerintahan Trump, kedua negara sepakat untuk masing-masing membebaskan 1.000 tahanan perang. Pertukaran ini menjadi yang terbesar sejak perang dimulai, dan kemungkinan dapat membuka jalan bagi perundingan damai antara kedua negara.

Pada Jumat (23 Mei), Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan bahwa setelah proses pertukaran tahanan selesai, Rusia akan mengajukan draf perjanjian kepada Ukraina yang berisi syarat-syarat untuk perjanjian damai jangka panjang.

Namun, hanya beberapa jam sebelum pertukaran tahanan berlangsung, Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran pada Jumat malam terhadap Ukraina, kembali meredupkan harapan perdamaian. Beberapa bangunan hancur dan setidaknya 15 orang terluka. Militer Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 250 drone dan 14 rudal balistik yang menyerang ibu kota, Kyiv.

Beberapa hari sebelumnya, Ukraina juga telah mengirimkan drone jauh ke dalam wilayah Rusia dan menyerang beberapa kota termasuk Moskow. Menteri Luar Negeri Rusia, Lavrov, bersumpah akan membalas serangan tersebut. (Hui)

Laporan oleh Qiu Yue dari NTDTV.

FOKUS DUNIA

NEWS