Media Rusia: Helikopter Kepresidenan Putin Diserang oleh 46 Drone Ukraina dalam Serangan Pembunuhan di Garis Depan

EtIndonesia. Di saat Presiden AS, Donald Trump mengkritik keras serangan udara besar-besaran yang dilakukan Presiden Rusia, Vladimir Putin terhadap Ukraina, saluran televisi Rusia melaporkan bahwa helikopter yang ditumpangi Putin sempat menjadi target serangan besar-besaran oleh drone Ukraina saat dia mengunjungi wilayah perbatasan.

Menurut laporan situs televisi Rusia pada 25 Mei, Komandan Pertahanan Udara Rusia, Yuri Dashkin, mengungkapkan bahwa pada awal pekan ini, ketika Presiden Putin melakukan kunjungan ke Oblast Kursk, helikopter kepresidenan yang dia tumpangi menjadi sasaran serangan skala besar oleh drone Ukraina.

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang ditayangkan di saluran Russia-1 pada 25 Mei, Dashkin mengatakan bahwa saat berada di wilayah Kursk, helikopter Presiden Putin mendapati dirinya “berada tepat di pusat operasi pertahanan untuk menangkis serangan drone skala besar dari musuh.”

Pada malam tanggal 20 Mei waktu setempat, Presiden Putin mengunjungi Kursk dan melakukan inspeksi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk Unit 2 yang sedang dalam tahap konstruksi. Ini merupakan kunjungan pertama Putin ke wilayah tersebut sejak pasukan Rusia berhasil merebut kembali wilayah tersebut dari Ukraina.

Dashkin menyebutkan bahwa saat Putin berada di Kursk, Ukraina melancarkan serangan drone “yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Sebanyak 46 unit drone bersayap tetap berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.

Dashkin menambahkan: “Pasukan pertahanan udara di wilayah tersebut harus melaksanakan dua tugas sekaligus: menjalankan operasi tempur antipesawat dan memastikan keselamatan helikopter kepresidenan selama berada di udara. Semua tugas ini berhasil diselesaikan dengan sempurna. Serangan drone Ukraina berhasil digagalkan, dan seluruh target udara berhasil ditembak jatuh.”

Berdasarkan laporan media Rusia pada 25 Mei, serangan ini terjadi tepat pada saat kritis negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Ketika Putin muncul secara tiba-tiba di garis depan pertempuran untuk mengadakan dialog dengan kaum muda di Kursk, militer Ukraina disebut-sebut meluncurkan drone bunuh diri yang berputar-putar di jalur yang akan dilewati oleh pesawat kepresidenan sesaat setelah lepas landas, dengan niat untuk melakukan serangan langsung terhadap pesawat tersebut.

Rusia Menuding Ukraina Tingkatkan Serangan Drone dalam Sepekan Terakhir

Pihak Rusia menuduh bahwa dalam sepekan terakhir, Ukraina secara signifikan meningkatkan frekuensi dan intensitas serangan drone ke wilayah Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa antara 20 Mei hingga 23 Mei, militer Rusia berhasil mencegat 764 unit drone di wilayah Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia juga menginformasikan bahwa skala serangan masih belum mengalami penurunan. Bahkan pada 24 dan 25 Mei, ratusan drone kembali dihancurkan oleh pasukan pertahanan.

Laporan resmi Kementerian Pertahanan Rusia pada pagi 25 Mei menyebutkan bahwa antara pukul 00: 00 hingga 07: 00 waktu setempat, sistem pertahanan udara berhasil menghancurkan dan mencegat 110 unit drone Ukraina di wilayah Oblast Moskow, Kursk, dan daerah sekitarnya.

Di sisi lain, Layanan Darurat Nasional Ukraina pada 25 Mei menyatakan bahwa militer Rusia kembali meluncurkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Ukraina pada dini hari, menewaskan setidaknya 12 orang.

Rusia Luncurkan Serangan Udara Terbesar Secara Tiba-tiba pada Akhir Pekan

Pada 24 Mei, militer Ukraina menuding bahwa Rusia secara tiba-tiba melancarkan serangan udara besar-besaran pada malam tanggal 23 Mei hingga dini hari tanggal 24 Mei.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa dalam serangan tersebut, militer Rusia menembakkan hampir 70 rudal, termasuk 14 rudal balistik, dan menerbangkan hampir 300 drone tempur.

Pihak militer Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 245 drone Rusia, termasuk 6 rudal yang berhasil diintersepsi oleh sistem pertahanan udara di ibu kota Kiev.

Disebutkan bahwa Rusia menggunakan rudal canggih jenis Iskander, yang dirancang khusus dengan perlengkapan umpan radar dan kemampuan untuk mengubah lintasan terbang secara acak, sehingga sulit diprediksi dan dicegat.

Selain Kiev, beberapa sasaran strategis lainnya juga menjadi korban serangan Rusia, termasuk Pabrik Penerbangan Antonov di sekitar Kiev, serta kapal kargo militer dan gudang logistik yang terkena dampak serangan secara langsung.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS