Dengan semakin populernya penggunaan Internet, WiFi gratis tersedia di banyak tempat umum di seluruh dunia. Baru-baru ini, dilaporkan bahwa seorang pria di Tiongkok kehilangan 6.000 yuan (sekitar US$950) dari rekening banknya setelah terhubung ke jaringan WiFi publik hanya dalam beberapa menit.
Pada bulan Februari 2018, Laporan Keamanan WiFi Publik Tiongkok pada tahun 2017 telah dirilis. Menurut laporan tersebut, Guangdong, Zhejiang, dan Sichuan menempati peringkat tiga besar tertinggi untuk resiko Internet di Tiongkok. Berdasarkan data dari China Internet Network Information Center (CNNIC), ada 772 juta pengguna internet di Tiongkok pada Desember 2017. Dari jumlah tersebut, 753 juta adalah pengguna ponsel.
Karena volume yang besar dan frekuensi pemakaian WiFi yang tinggi, jaringan ini menghadirkan beberapa risiko keamanan. Pengguna mungkin dapat ditargetkan oleh iklan-iklan jahat atau bahkan kata sandi akun dan informasi pribadi yang dicuri.
Fu, seorang pedagang buah Shenzhen, mengatakan kepada media Hong Kong, Eastern Express, bahwa pada bulan September 2017, setelah dia terhubung dengan jaringan WiFi publik hanya dalam beberapa menit, dia menerima pemberitahuan dari banknya yang menginformasikan kepadanya bahwa 6.000 yuan (sekitar US$950) telah menghilang secara misterius dari akunnya. Meskipun dia segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi, mereka masih belum berhasil memulihkan dananya.
Laporan keamanan WiFi tersebut selanjutnya menyatakan bahwa perusahaan yang menyediakan WiFi publik di Tiongkok cenderung memanipulasi informasi pribadi para pengguna. Mereka mengkategorikan dan memberi label pada pengguna berdasarkan lokasi penggunaan.
Misalnya, pengguna WiFi publik di hotel bintang 5 akan diberi label sebagai “kaya”, sementara pengguna di gedung perkantoran diberi label sebagai “kerah putih.” Daftar pengguna “kerah putih” sangat menarik bagi institusi pinjaman, dan perusahaan-perusahaan WiFi publik menjual nama-nama tersebut kepada mereka. Harga tertinggi dibayar untuk informasi bagi traveler bisnis, yang bisa dijual hingga 50 yuan (sekitar US$8). (ran)
ErabaruNews