Lin Yu, Liang Guo
Pada Rabu (21/03/2018), Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan usulan kepada Korea Utara untuk sebuah pertemuan tingkat tinggi pada 29 Maret mendatang sebagai pembuka jalan bagi KTT bulan April.
Pada hari yang sama, Presiden Korea Selatan mengatakan bahwa jika situasinya berjalan dengan baik, mungkin saja pertemuan dapat dikembangkan menjadi pertemuan 3 pihak yakni Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Korea Utara.
Pada hari Rabu (21 Maret) panitia persiapan pertemuan kedua Korea mengadakan pertemuan kedua, Moon Jae-in telah mendengarkan laporan tentang perkembangan persiapannya.
Juru bicara Kantor Kepresidenan Korea Selatan Kim Eui-kyeom mengatakan, pertemuan memutuskan bahwa Korea Selatan akan mengusulkan sebuah pertemuan pejabat tinggi antar kedua Korea dengan tujuan utama untuk membahas pengaturan khusus untuk KTT Korea Utara – Korea Selatan.
Kim Eui-kyeom mengatakan : “pertemuan pejabat senior antar kedua Korea adalah untuk menentukan pengaturan dasar KTT Korea Utara – Korea Selatan, termasuk tanggal, agenda, daftar delegasi, dan lain-lain.
Kim Eui-kyeom mengungkapkan bahwa pertemuan diusulkan di Panmunjom pada 29 Maret. Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myung-gyun akan ditunjuk sebagai ketua delegasi Korea Selatan.
Dalam pertemuan itu Moon Jae-in lebih lanjut menyatakan bahwa pertemuan tripartit antara para pemimpin Korea Selatan, Amerika Serikat dan Korea Utara mungkin dapat diadakan setelah pertemuan antara kepala negara AS – Korea Utara.
“Dengan melihat perkembangan situasi saat ini, dapat dikatakan bahwa KTT tripartit akan terlaksana” kata Moon.
Saat ini, pertemuan para pemimpin kedua Korea rencana akan diadakan pada bulan April, sedangkan KTT AS – Korea Utara sebelum bulan Mei berakhir.
Selain itu, pembicaraan informal tripartit antara AS – Korea Selatan – Korea Utara di Helsinki, Finlandia yang berlangsung selama 2 hari, telah berakhir pada hari Rabu kemarin. Pertemuan itu masih saja belum mempublikasikan hasil pertemuan.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Finlandia Kimmo Lahdevirta mengatakan, pertemuan berlangsung dalam suasana yang positif dan konstruktif, tetapi ia menolak untuk mengungkapkan isi spesifik dari pertemuan tersebut.
Pertemuan yang diakui ‘setengah resmi’ itu dihadiri oleh 2 orang mantan dubes AS untuk Korea Selatan, dan Choe Kang-il, pejabat diplomat senior Korea Utara yang menangani urusan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Finlandia pernah mengatakan bahwa pertemuan tidak akan menyinggung isu senjata nuklir. (Sinatra/asr)