Epochtimes.id- Israel mengatakan menyerang hampir semua infrastruktur militer Iran di Suriah pada Kamis (10/05/2018) setelah pasukan Iran menembakkan roket ke wilayah yang dikuasai Israel untuk pertama kalinya.
Serangan Israel kali ini merupakan terhebat di Suriah sejak awal tahun 2011 di negara yang dilanda perang saudara. Perang di Suriah mengakibatkan orang-orang Iran, sekutu milisi Syiah, dan tentara Rusia dikerahkan untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Lembaga Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya 23 personel militer, termasuk warga Suriah dan non-Suriah.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, roket-roket Iran tidak mencapai sasaran mereka, pangkalan militer di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel serta diantaranya berhasil ditembak jatuh.
Serangan Golan adalah “hanya demonstrasi lebih lanjut bahwa rezim Iran tidak dapat dipercaya dan satu lagi pengingat yang baik bahwa Presiden membuat keputusan yang tepat untuk keluar dari kesepakatan Iran,” kata sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders kepada Fox News.
Israel mengatakan 20 roket Grad dan Fajr Iran ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Bahkan diantaranya tidak mencapai target di Golan, wilayah yang diambil Israel dari Suriah saat perang 1967 silam.
Pasukan Quds dari Pengawal Revolusi Iran terlibat ketika peluncuran roket tersebut.
Media pemerintah Suriah mengatakan lusinan rudal Israel menghantam stasiun radar, posisi pertahanan udara Suriah dan pembuangan amunisi. Suriah menggarisbawahi risiko eskalasi yang lebih luas yang melibatkan Iran dan sekutu regionalnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Suriah telah menembak jatuh lebih dari separuh rudal yang ditembakkan oleh Israel seperti dilaporkan kantor berita RIA.
“Kami menyerang … hampir semua infrastruktur Iran di Suriah,” kata Lieberman, dalam sesi tanya jawab di konferensi keamanan tahunan Herzliya di Tel Aviv.
“Saya harap kami menyelesaikan judul ini dan semua orang mendapatkan pesan.”
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan kepada wartawan bahwa serangan Iran “diperintahkan dan diperintahkan oleh (Pimpinan Angkatan Darat Quds) Qassem Soleimani dan belum mencapai sasarannya”.
Conricus mengatakan Israel merespon dengan menghancurkan puluhan situs militer Iran di Suriah, serta unit anti-pesawat Suriah yang mencoba gagal menembak jatuh pesawat Israel.
“Kami belum tahu jumlah korban [Iran],” katanya.
Hingga kini tidak ada komentar langsung dari rezim Iran.
Di Dataran Tinggi Golan, sekolah-sekolah Israel dibuka seperti biasa pada Kamis pagi lalu, setelah sirene meraung memperingatkan penduduk ke tempat perlindungan pada malam hari.
Lieberman mengatakan Israel tidak mencari eskalasi di front Suriah. Namun Tzachi Hanegbi, seorang menteri kabinet yang dekat dengan Netanyahu, memperingatkan bahwa lebih banyak konfrontasi akan terjadi.
“Saya tidak berpikir saya dapat memberitahu Anda bahwa satu serangan, yang efektif dan menghancurkan seperti yang mereka (Iran) terima semalam, sudah cukup untuk meyakinkan rezim yang biasanya sangat fanatik dan nekat,” katanya di Radio Israel. (asr)