Epochtimes.id- Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih Mahathir Mohamad mengatakan raja negara itu telah mengisyaratkan bersedia memberikan grasi penuh terhadap Anwar Ibrahim.
Peta politik di negara tersebut melewati ampir dua dekade oleh perseteruan sengit antara Anwar dan Mahathir. Hingga akhirnya dia memutuskan memecat Anwar sebagai wakilnya memicu gerakan oposisi atau Reformasi, pada tahun 1998.
Namun pada tahun 2016, Mahathir meninggalkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa lama, dan bergabung dengan aliansi oposisi Anwar untuk melawan mantan perdana menteri Najib Razak yang dihantam skandal.
“Ini akan menjadi pengampunan penuh, yang berarti tidak hanya diampuni, tetapi dia segera dibebaskan dan setelah itu, dia akan bebas untuk berpartisipasi penuh dalam politik,” kata Mahathir kepada wartawan sehari setelah dia dilantik ke kantor setelah aliansinya menyambut kemenangan dalam pemilihan Rabu lalu.
Pada usia 92,Mahathir sekarang adalah pemimpin terpilih tertua di dunia.
Sebelum pemilihan, Mahathir mengatakan dia akan mengundurkan diri dan memberikan jabatan perdana menteri kepada Anwar ketika dia diampuni.
Mahathir mengatakan, istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail akan menjadi wakil perdana menteri di kabinetnya.
Sejumlah wartawan dan pendukung Anwar berkumpul di luar sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur di mana dia baru pulih dari operasi bahu.
Istrinya juga tiba di rumah sakit dan sumber koalisi Pakatan Harapan mengatakan Mahathir akan berkunjung di kemudian hari.
Anwar (70) dijadwalkan akan dibebaskan pada 8 Juni mendatang. Dia memulai hukuman lima tahun atas kasus sodomi pada tahun 2015. Tuduhan ini dinilai bermotif politik oleh Najib.
Mahathir mengatakan dia mengumumkan kabinet pada Sabtu yang mana dijabat oleh Wan Azizah dan 10 pejabat lainnya, termasuk menteri keuangan, urusan luar negeri, pertahanan dan dalam negeri.
“Apakah Anwar akan menjadi bagian dari kabinet atau tidak akan diputuskan ketika saatnya tiba,” katanya.
Mahathir mengatakan kebijakan awal akan fokus pada pemenuhan janji koalisi kepada orang-orang Malaysia, termasuk penghapusan pajak barang dan jasa (GST) dan mempertimbangkan kembali perjanjian pihak asing seperti Tiongkok.
“Dalam kasus urusan luar negeri, kami ingin menjaga hubungan baik dengan semua negara terlepas dari kebijakan mereka,” katanya.
“Kami tidak ingin mendukung negara manapun, kami ingin memastikan bahwa pasar untuk Malaysia adalah sebesar mungkin,” tambahnya.
Mahathir telah berjanji untuk meyakinkan pasar keuangan dan mengembalikan miliaran dolar yang hilang dalam skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) – sebuah masalah yang telah menghantam Najib sejak 2015.
Perdana menteri baru mengatakan jaksa agung negara itu keliru karena meloloskan Najib dalam penyelidikan 1MDB pada 2016 lalu. (asr)