EpochTimesId – Dua celah lahar panas baru terbuka di gunung berapi Kilauea, Hawaii, Amerika Serikat. Ledakan akibat semburan batu dan magma disertai dengan suara yang menusuk telinga pada hari Minggu (13/5/2018) waktu setempat.
Saking besarnya celah baru pada lereng gunung itu, sehingga nyaris sama dengan kawah lahar panas yang biasanya ada di puncak gunung berapi. Semburan lahar di lereng gunung pun mengancam rumah-rumah warga di sekitarnya, sehingga mendorong pihak berwenang untuk memerintahkan evakuasi pada wilayah yang baru.
Satu celah baru yang muncul pada Minggu pagi juga menyemburkan magma dengan asap panas. Dengan kemunculan celah baru ini, maka jumlah total celah menjadi 17, baik besar dan kecil di gunung berapi itu, sejak mulai meletus pada 3 Mei 2018.
Sekitar 37 bangunan dikabarkan hancur akibat lahar panas. Sementara hampir 2.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dalam 10 hari terakhir.
Dilihat dari helikopter, retakan terbaru tampak memiliki panjang sekitar 1.000 kaki (300 meter). Sehingga celah terbaru ini termasuk diantara beberapa celah yang terbesar di seluruh sisi Kilauea. Walau banyak celah yang muncul dan menyemburkan lahar panas di lereng, gunung berapi setinggi 4.000 kaki (1.200 meter) itu juga memiliki kawah lava di puncaknya.
“Ini adalah deru dekat dan konstan ke 747, diselingi dengan ledakan yang memekak-kan telinga, memekak-kan telinga ketika meluncurkan 45-kg ledakan lava dengan ketinggian hingga 30 meter ke udara,” kata Mark Clawson, 64, yang tinggal di dekat celah besar terbaru.
Clawson sejauh ini menentang perintah evakuasi. Dia mengaku enggan mengungsi.
Sementara itu, warga di kawasan yang lebih dekat ke puncak, di lingkungan Leilani Estates yang dievakuasi sekitar 1.500 orang. Di kawasan itu, ledakan dari letusan celah bisa terdengar dari kejauhan ketika uap dan lahar panas menerobos dari retakan celah di jalan-jalan raya.
Celah ke-18, muncul di dekat celah ke-17 pada Minggu malam sekitar pulul 18.00 waktu setempat. Celah ini juga memuntahkan asap dan lahar panas.
Di daerah di mana emisi belerang dioksida sangat kuat, tanaman dan pepohonan langsung berubah menjadi layu dan coklat.
Badan Survei Geologi AS memperingatkan bahwa celah-celah baru bisa muncul dan meletus di seluruh wilayah gunung berapi. Pejabat Pertahanan Sipil setempat pun langsung memerintahkan orang yang tinggal di Halekamahina Road untuk mengungsi dan waspada terhadap emisi gas dan percikan lava.
Sementara itu, retakan celah lain yang telah muncul lebih dulu terus mengepulkan asap yang memenuhi langit Pulau Big Island, pulau terbesar di Hawaii.
Meski begitu, beberapa orang seperti Clawson tetap memilih tinggal di rumah mereka. Mereka yakin akan terhindar dari letusan pada badan gunung berapi tersebut.
“Kami melacak bom lava. Yang satu pergi melalui lantai [rumah] di rumah tetangga. Tapi sekitar delapan hingga 10 tetangga belum mengungsi,” kata Clawson.
Para Petugas Garda Nasional Hawaii juga memperingatkan orang-orang di daerah Pesisir Pantai untuk bersiap-siap mengungsi. Mereka mengatakan siapa pun yang memilih untuk tinggal ketika evakuai berlangsung, tidak akan dibantu untuk mengungsi setelah proses evakuasi massal berakhir.
Evakuasi belum diperintahkan di sana, tetapi evakuasi mungkin akan dilakukan jika jalan raya lokal terputus.
“Kami telah memberi tahu mereka, ‘Evakuasi jika Anda bisa, karena jika kami harus datang dan mendapatkan Anda, kami akan menempatkan responden pertama dalam bahaya’,” ujar Mayor Jeff Hickman mengatakan kepada wartawan.
“Ada titik di mana kami akan memberi tahu masyarakat, saat kami menjemput mereka untuk mengungsi. Jika mereka tidak mau dievakuasi, mereka tidak akan dijemput lagi.” (Reuters/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA