BEIJING / SINGAPURA – Pembeli minyak Iran dari Tiongkok mulai mengalihkan kargo mereka ke kapal-kapal milik Iran, National Iranian Tanker (NITC), untuk hampir semua impor mereka untuk menjaga pasokan tetap mengalir di tengah dikenakannya kembali sanksi-sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat.
Pengalihan tersebut menunjukkan bahwa Tiongkok, pelanggan minyak terbesar Iran, ingin tetap membeli minyak mentah Iran meskipun ada sanksi-sanksi tersebut, yang dikenakan kembali setelah Amerika Serikat mencabutnya pada bulan Mei dari perjanjian tahun 2015 untuk menghentikan program nuklir Iran.
Amerika Serikat sedang berusaha menghentikan ekspor minyak Iran untuk memaksa negara tersebut merundingkan perjanjian nuklir baru dan untuk mengekang pengaruhnya di Timur Tengah. Tiongkok mengatakan menentang apa pun sanksi-sanksi sepihak dan mempertahankan hubungan komersialnya dengan Iran.
Putaran pertama terhadap sanksi-sanksi tersebut, termasuk memangkas Iran dan setiap bisnis yang berdagang dengan negara tersebut dari sistem keuangan AS, mulai berlaku pada 7 Agustus. Larangan pembelian minyak Iran akan dimulai pada bulan November. Para penjamin asuransi, yang sebagian besar berbasis di AS atau Eropa, telah mulai meruntuhkan bisnis-bisnis Iran mereka untuk mematuhi sanksi-sanksi tersebut.
Demi menjaga pasokan mereka, pedagang minyak Tiongkok, Zhuhai Zhenrong dan Sinopec Group, pengilangan terbesar Asia, telah mengaktifkan klausul dalam perjanjian pasokan jangka panjang dengan National Iranian Oil (NIOC) yang memungkinkan mereka untuk menggunakan tanker-tanker yang dioperasikan NITC, menurut empat sumber yang mengetahu langsung tentang masalah ini.
Mereka berbicara dengan syarat anonimitas karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara secara terbuka tentang penawaran-penawaran komersial.
Iran akan menanggung semua biaya dan risiko pengiriman minyak mentah serta penanganan asuransi, kata sumber.
“Pengalihan itu dimulai baru-baru ini, dan itu sebuah seruan bersama dari kedua belah pihak,” kata salah satu sumber, seorang eksekutif minyak senior yang berbasis di Beijing.
Pada bulan Juli, semuanya 17 kapal tanker yang disewa untuk membawa minyak dari Iran ke Tiongkok dioperasikan oleh NITC, menurut data pengiriman Thomson Reuters Eikon. Pada bulan Juni, delapan dari 19 kapal yang disewa dioperasikan oleh Tiongkok.
Bulan lalu, kapal-kapal tanker tersebut memuat sekitar 23,8 juta barel minyak mentah dan kondensat yang ditujukan ke Tiongkok, atau sekitar 767.000 barel per hari (bpd). Pada bulan Juni, memuat 19,8 juta barel, atau 660.000 bpd.
Pada tahhun 2017, Tiongkok mengimpor rata-rata 623.000 bpd, menurut data bea cukai.
Bukan yang Pertama Kali
Iran menggunakan sistem serupa antara tahun 2012 dan 2016 untuk menghindari sanksi-sanksi yang dipimpin Barat yang efektif dalam membatasi ekspor karena kurangnya asuransi untuk pengiriman-pengirimannya.
Tidak segera jelas bagaimana Iran akan memberikan asuransi untuk pembelian minyak Tiongkok, senilai sekitar $1,5 miliar sebulan. Asuransi biasanya mencakup perlindungan untuk kargo minyak, tanggung jawab pihak ketiga, dan polusi-polusi.
“Ini bukan pertama kalinya perusahaan-perusahaan menggunakan pilihan tersebut … Kapanpun ada kebutuhan, pembeli dapat menggunakannya,” kata sumber lain, juga seorang eksekutif minyak senior yang berbasis di Beijing.
Biasanya dibutuhkan sekitar satu bulan bagi minyak mentah Iran untuk mencapai Tiongkok.
Dengan pengaturan pengiriman baru itu, kargo minyak Iran ke Tiongkok diperkirakan akan tetap pada tingkat terakhir hingga Oktober, kata empat sumber yang mengetahui tentang perubahan-perubahan tanker tersebut. (ran)