Epochtimes.id- Topan terdahsyat yang menghantam daratan Jepang dalam 25 tahun melemparkan tanker ke jembatan, memaksa salah satu bandara terbesar di negara itu ditutup dan ratusan penerbangan harus dibatalkan.
Sedikitnya enam orang tewas dan 160 orang terluka sejak topan itu melanda Selasa siang, 4 September 2018. Topan ini membawa angin kencang dan hujan deras seperti dilaporkan stasiun televisi Jepang NHK.
Polisi di Shiga mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya satu orang tewas di Kota Higashiomi setelah gudang tempat dia bekerja ambruk.
Topan Jebi mendarat dengan kekuatan “sangat kuat” di prefektur Tokushima Selasa sore, 4 September 2018. Topan terkuat untuk menghantam daratan negara itu sejak 1993 seperti diungkapkan BMKG Jepang.
Angin menghantam bangunan, menarik kapal tanker sepanjang 89 meter, Houunmaru, dari pelabuhannya dan menabraknya ke jembatan yang menghubungkan Bandara Kansai dengan daratan.
Gambar menunjukkan dek atas kapal itu menabrak jembatan, merusak sebagian jalan dan memaksa pihak berwenang menutupnya lalu lintas.
Juru bicara Coast Guard Keita Sakai mengatakan sebelas ABK berada di kapal, tetapi tidak ada yang terluka.
Jembatan itu dibuka kembali pada 5 September tetapi tidak bagi 3.000 penumpang menghabiskan malam yang terperangkap di bandara. Beberapa dievakuasi dengan bus pada 5 September pagi ke Stasiun Izumisano di Kota Osaka.
Ratusan orang lain berencana untuk pergi dengan kapal berkecepatan tinggi yang dikirim ke Bandara Kansai pada 5 September untuk mengirim penumpang ke Bandara Kobe untuk mengejar penerbangan alternatif.
Setiap kapal mampu membawa 110 penumpang, dan akan bolak-balik sampai semua penumpang dievakuasi. Laporan ini disampaikan oleh Mami Yamaguchi dari New Kansai International Airport Company kepada CNN.
Semua penerbangan dibatalkan pada 5 September, menambah kekacauan lalu lintas yang disebabkan oleh ratusan pembatalan penerbangan domestik dan internasional pada 4 September.
“Peralatan dan mesin rusak oleh air yang tergenang di bagian terminal. Kami tidak tahu kapan kami dapat membuka kembali, ”kata Yamaguchi.
Gelombang badai juga membanjiri landasan di Bandara Kansai. Pembatalan penerbangan juga mempengaruhi Bandara Itami di Osaka dan Bandara Internasional Chubu Centrair di Nagoya.
Pengguna media sosial memposting video yang menunjukkan kekuatan badai.
Saat topan terus menghantam pulau utama Honshu di Jepang, sembilan kota mengeluarkan perintah wajib evakuasi. Lebih lanjut 53 kota mengeluarkan perintah evakuasi non-wajib.
Kota-kota di prefektur Gifu, Aichi, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara dan Wakayama di Honshu, bersama dengan Tokushima, Kagawa dan Kochi di pulau Shikoku telah terdampak.
Hampir 14.000 penduduk telah dipindahkan ke sekitar 5.000 zona pengungsian, sebagian besar di balai kota dan gedung olahraga sekolah, sebagaimana dilaporkan oleh Fire and Disaster Management Agency.
Sebelum menerjang, badai dengan kecepatan 140 kilometer per jam (87 mph) dan hembusan 165 kmh (102 mph), setara dengan badai Atlantik Kategori 1.
Ada ancaman signifikan dari banjir yang meluas. Jebi berdampak lebih dari 500 milimeter (hampir 20 inci) hujan di beberapa daerah dan kemungkinan akan menghasilkan hujan antara 150 dan 300 milimeter di banyak lokasi.
Jebi datang hanya beberapa minggu setelah Topan Cimaron pindah ke wilayah yang sama. (asr)