oleh Xu Jian
Pakistan pada Kamis (20/09/2018) mengumumkan bahwa Arab Saudi akan menjadi mitra strategis ketiga dari Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan (CPEC).
Perdana Menteri baru Pakistan Imran Ahmed Khan secara terbuka mengklaim bahwa Pakistan akan selalu berdiri di pihak Arab Saudi. Dengan demikian, apakah hubungan persaudaraan tradisional antara Tiongkok komunis dengan Pakistan telah timbul keretakan ?
Pakistan mengundang Arab Saudi untuk bergabung dengan CPEC
CPEC adalah proyek unggulan dari inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (One Belt One Road) Tiongkok komunis.
Kota Kashgar di Xinjiang merupakan titik awal proyek sampai pada titik akhir proyek yang akan berakhir di pelabuhan Gwadar Pakistan dengan total panjang sekitar 3.000 km. Infrastruktur yang dibangun termasuk jalan raya, jalur KA, pipa minyak dan gas, juga saluran untuk kabel.
Tiongkok komunis dengan hati-hati menciptakan Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan untuk meningkatkan pengaruh global Beijing. Tiongkok dan Pakistan telah menandatangani 51 perjanjian kerjasama dan memorandum, yang mana lebih dari 30 item tersebut merupakan proyek CPEC.
Laporan beberapa media asing memberitakan bahwa sekembalinya Perdana Menteri Pakistan yang baru Imran Ahmed Khan dari kunjungan pertamanya ke Arab Saudi, Menteri Penerangan dan Penyiaran Pakistan Fawad Chaudhry mengumumkan dalam konferensi pers, bahwa kerja sama dengan Arab Saudi dalam masalah perdagangan dan keamanan adalah letak dari kepentingan utama Pakistan.
Fawad Chaudhry mengatakan, Pakistan mengundang Riyadh untuk bergabung dengan Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan sebagai mitra strategis ketiga. Dia juga mengatakan bahwa Menteri Keuangan dan Energi Saudi akan mengunjungi Pakistan dalam minggu pertama bulan Oktober mendatang. Pada saat kunjungan delegasi Saudi, investasi Arab Saudi dalam proyek CPEC akan dihapus dari rintangan.
Imran Ahmed Khan yang mantan bintang kriket Pakistan setelah memenangkan kursi Perdana Menteri ia telah membentuk satu dewan yang terdiri dari 9 anggota untuk mengevaluasi proyek CPEC.
Setelah pemerintah baru meninjau ulang proyek-proyek investasi itu, percaya bahwa perjanjian perdagangan yang disepakati satu dekade lalu bersama Tiongkok tidak adil dan merugikan Pakistan, Jadi bermaksud untuk mengadakan negosiasi ulang.
Penasehat PM Pakistan terhadap perdagangan, industri tekstil dan investasi, Abdul Razak Dawood kepada ‘Financial Times’ mengatakan bahwa, perusahaan asal Tiongkok mendapatkan banyak manfaat dari pemerintah Pakistan seperti pemotongan pajak dan memperoleh keuntungan lain yang tidak adil.
“Pemerintah masa lalu tidak melakukan pekerjaan rumah dengan baik, tidak sigap dan ceroboh dalam menyepakati keikutsertaannya dalam proyek CPEC sehingga mereka menyerahkan begitu saja banyak manfaat milik Pakistan kepada Tiongkok,” katanya.
Apakah hubungan Tiongkok – Pakistan yang sekuat baja masih bertahan ?
Tiongkok komunis selama ini menggunakan istilah-istilah seperti tetangga yang baik, teman yang baik, tali persaudaraan yang erat, mitra yang baik dan lainnya untuk melukiskan hubungan erat antara Tiongkok dengan Pakistan.
Menempatkan Pakistan sebagai salah satu negara tetangga yang paling bisa diandalkan. Sampai-sampai warga Tiongkok pun menyebutnya hubungan yang sekuat baja. Namun setelah Imran Ahmed Khan memegang tampuk pimpinan, apakah mungkin ‘membuat baja jadi retak’ ?
Imran Ahmed Khan tidak ke Beijing dalam kunjungan kenegaraan pertamanya, tetapi memilih Arab Saudi, sementara itu ia hanya mengirim pejabat militer Pakistan untuk mengunjungi Tiongkok bertemu dengan Xi Jinping. Padahal, kunjungan kenegaraan pertama dari perdana menteri sebelumnya Sharif adalah Beijing.
Imran Ahmed Khan dalam menerima wawancara media internasional pada Rabu (19 September) mengatakan, Pakistan telah meyakinkan Riyadh bahwa Pakistan akan berdiri di pihak Arab Saudi selamanya dan tidak mengizinkan siapa pun untuk menyerang Arab Saudi.
Menteri Penerangan dan Penyiaran Pakistan Fawad Chaudhry mengatakan : “Kami juga menjamin kepemimpinan Arab Saudi bahwa kita akan terus memberikan keamanan bagi negaranya dan memberikan dukungan strategis bila diperlukan.”
Dalam menanggapi peran Arab Saudi di Koridor Ekonomi Tiongkok – Pakistan, Imran Khan mengatakan bahwa CPEC adalah salah satu peluang besar untuk investasi luar di Pakistan. Karena koridor tersebut terhubung dengan daratan Tiongkok dari laut dan memiliki zona industri di sepanjang jalan, menjadikannya peluang bagus untuk investasi.
Pakistan telah membentuk komite koordinasi tingkat tinggi untuk mempelajari perdagangan dan masalah bisnis dengan Arab Saudi yang telah mendapat dukungan penuh dari Raja Arab Saudi Salman dan PM. Imran Ahmed Khan. (Sin/asr)