EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan pada 6 Januari 2018 bahwa Dia sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat nasional. Pengumuman keadaan darurat akan dilakukan untuk mendapatkan dana Negara guna membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.
Trump mengatakan kepada wartawan bahwa, tergantung pada diskusi yang sedang berlangsung dengan Demokrat untuk mengakhiri penutupan sebagian sektor pelayanan pemerintah. Dia mengklaim dapat mengambil tindakan segera. Deklarasi darurat nasional dapat mengabaikan atau tidak membutuhkan persetujuan kongres ketika penutupan (shut down) yang kini memasuki hari ke-16, terus berlangsung.
Langkah itu akan memungkinkan presiden untuk memperoleh dana militer dan sumber daya untuk membangun tembok perbatasan.
“Saya dapat mendeklarasikan keadaan darurat nasional, tergantung pada apa yang akan terjadi selama beberapa hari ke depan,” kata Trump kepada wartawan dalam perjalanan ke pertemuan dengan staf senior Gedung Putih di Camp David.
Wakil Presiden Mike Pence telah merencanakan untuk bertemu dengan staf kepemimpinan kongres pada 6 Januari, tetapi Trump mengatakan setiap perkembangan yang terkait dengan permintaan pendanaannya sebesar $ 5,6 miliar untuk tembok itu, kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
“Saya tidak mengharapkan sesuatu terjadi pada pertemuan itu, begitu juga dengan wakil presiden, tetapi saya pikir kita akan mengadakan pembicaraan yang sangat serius pada hari Senin, Selasa, Rabu,” kata Trump kepada wartawan. “Kita harus memiliki keamanan perbatasan. Jika kita tidak memiliki keamanan perbatasan, kita akan ditunggangi kejahatan dan itu akan menjadi semakin buruk.”
Kemudian pada sore hari, Trump mengatakan kepada wartawan, “Kami melihat keadaan darurat nasional karena kami memiliki keadaan darurat nasional.”
Demokrat menolak untuk menyerah pada jumlah yang diminta Trump, dan bertahan pada penawaran awal mereka hanya sebesar $ 1,3 miliar untuk tujuan keamanan perbatasan yang tidak termasuk anggaran untuk pembangunan tembok perbatasan.
Trump menggambarkan situasi di perbatasan dengan Meksiko sebagai ‘krisis’. Dia mengatakan narkoba, korban perdagangan manusia, penjahat, dan anggota geng terus melintasi perbatasan ke wilayah AS. Tembok yang diusulkan, dilaporkan akan dibuat dari baja. Trump mengatakan kepada wartawan, tembok itu akan ‘kurang menonjol’ dan ‘lebih kuat’.
Sementara itu, di Twitter, Trump menggambarkan tembok itu sebagai penghalang baja yang akan menjadi ‘solusi yang baik.
Pernyataan Trump baru-baru ini tentang kemungkinan deklarasi darurat muncul untuk mengulangi pernyataan yang dibuatnya beberapa hari yang lalu pada konferensi pers terbuka 4 Januari di Rose Garden. Pada pertemuan itu, Dia membuat pernyataan serupa tentang langkah itu, dan menjelaskan mengapa itu merupakan pilihan lain untuk membangun tembok dengan cepat.
“Kita dapat mengumumkan darurat nasional karena keamanan negara kita,” kata Trump kepada wartawan. “Saya mungkin melakukannya, membangunnya dengan sangat cepat dan ini cara lain untuk melakukannya.”
Presiden mengatakan dia pertama kali berharap untuk mendapatkan pendanaan melalui proses negosiasi.
“Saya tidak pernah mengancam siapa pun tetapi saya diizinkan melakukannya, ya,” kata Trump.
Legalitas Dipertanyakan
Sementara itu, Ketua Komite Layanan Angkatan Bersenjata DPR AS, Adam Smith (Demokrat/Washington) Membenarkan bahwa Trump memang memiliki wewenang untuk mengumumkan darurat nasional dengan alasan keamanan perbatasan. Namun, langkah tersebut dapat menghadapi tantangan hukum (gugatan) di pengadilan.
“Ada ketentuan dalam undang-undang yang mengatakan presiden dapat menyatakan keadaan darurat. Sudah dilakukan beberapa kali tetapi utamanya dilakukan untuk membangun fasilitas di Afghanistan dan Irak,” Smith mengatakan kepada ABC. “Dalam hal ini, saya pikir presiden akan terbuka lebar terhadap tantangan pengadilan dengan mengatakan, ‘Di mana keadaan daruratnya?'”
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders tidak memberikan perincian tambahan tentang deklarasi tersebut atau garis waktu dari langkah tersebut. Namun, dia mengatakan mereka mengkaji sejumlah opsi yang berbeda.
“Seperti yang kami katakan selama beberapa minggu terakhir, kami mencari dan mengeksplorasi setiap opsi yang tersedia yang dimiliki oleh presiden,” katanya kepada Fox News. “Apa pun tindakan yang diambilnya pasti akan berdasar hukum, dan kami melihat setiap opsi yang kami bisa.” (BOWEN XIAO/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA
Simak Juga :
https://youtu.be/rvIS2eUnc7M