Epochtimes.id- Sebuah serangan bom mobil yang menyasar konvoi gubernur Provinsi Logar, Afghanistan menewaskan sedikitnya delapan anggota pasukan keamanan Afghanistan pada 20 Januari 2019.
Meski demikian, serangan tersebut tak membuat kepala wilayah provinsi dan pejabat intelijen setempat terluka.
Shahpoor Ahmadzai selaku juru bicara kepolisian provinsi Logar, mengatakan pemboman tersebut meledakkan sebuah mobil berisi bahan peledak di dekat konvoi kegubernuran di jalan raya utama antara Logar dan ibukota Kabul.
“Sayangnya 10 orang lainnya terluka, dan jumlah korban mungkin meningkat,” kata Ahmadzai.
Zabihullah Mujahid selaku juru bicara Taliban, mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas ledakan itu.
Dia mengklaim “sejumlah besar” pasukan khusus Afghanistan telah terbunuh atau terluka.
Logar terletak sekitar 46 mil dari Kabul, dikenal sebagai pintu gerbang strategis ke ibukota dan rentan terhadap serangan karena kehadiran aktif Taliban di sebagian besar wilayah provinsi.
Kelompok teroris telah meningkatkan serangan di provinsi-provinsi strategis dalam beberapa bulan terakhir.
kelomok teror bertempur dengan tujuan mengusir pasukan asing, menggulingkan pemerintah yang didukung Barat, dan mengembalikan versi hukum Islam garis keras. Serangan terjadi saat pembicaraan damai dengan Amerika Serikat semakin intens.
Pada akhir tahun lalu, pihak berwenang Afghanistan pada 25 Desember 2018 mengumpulkan sebanyak 43 jenazah dari kompleks pemerintah di ibukota Kabul. Kantor ini menjadi sasaran pembom bunuh diri dan para ekstremis yang dipersenjatai dengan senapan serbu.
Serangan itu dimulai ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan mobilnya yang sarat bahan peledak di depan sebuah gedung pemerintahan dari departemen kesejahteraan masyarakat di lingkungan timur Kabul.
Beberapa penyerang membabi-buta melalui di bangunan Kementerian Martir dan Penyandang Cacat dan menahan sandera. Penyerang lainnya terlibat baku tembak yang berkepanjangan dengan pasukan keamanan setempat.
Serangan terakhir terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia mempertimbangkan untuk menarik setidaknya 5.000 dari 14.000 tentara AS yang saat ini dikerahkan di Afghanistan.
Kemungkinan penarikan ribuan tentara AS telah memicu kebingungan dan kepanikan di pemerintahan Kabul dan misi asing. Mereka khawatir bahwa penarikan mendadak akan menyebabkan kembalinya rezim Taliban. (asr)
Video Rekomendasi :
https://www.youtube.com/watch?v=eLeX3HVPm5k