oleh Wu Minzhou – cn.epochtimes.com
Para pejabat tinggi komunis Tiongkok baru-baru ini mengadakan pertemuan tahunan di Beidaihe, Beijing, Tiongkok.
Setiap musim panas pada Juli – Agustus, para pemimpin senior Partai Komunis Tiongkok baik yang aktif maupun yang mantan biasanya akan diundang ke Beidaihe untuk berlibur musim panas sambil ‘berdialog’ dalam ruang tertutup.
Pengusaha kaya Tiongkok yang berada di pengasingan, Guo Wengui pada 10 Agustus mengungkapkan, bahwa ada seorang “kawan lama” anggota komunis Tiongkok peserta pertemuan yang memperbincangkan dalam pertemuan Beidaihe soal kesulitan luar dalam yang dihadapi pemerintah Tiongkok akhir-akhir ini.
Sosok ini mempertanyakan apakah komunis Tiongkok masih akan dapat bertahan sampai tahun depan ?
Guo Wengui percaya bahwa kejadian ini mencerminkan bahwa perselisihan yang makin sengit dalam internal partai semakin meruncing. Dan fenomena ‘komunis sendiri yang membunuh komunis’ kian tampak jelas.
Guo Wengui mengatakan, “kawan lama” tersebut telah menyampaikan sebuah surat terbuka pada pertemuan Beidaihe yang judulnya mempertanyakan soal apakah kita masih dapat bertemu kembali dalam pertemuan Beidaihe tahun depan.
Surat yang dalamnya juga berisi 10 buah pertanyaan besar ia berikan kepada seluruh peserta pertemuan.
Pertanyaan pertama : Bagaimana menyelesaikan masalah Hongkong ?
Pertanyaan kedua : Jika pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus menurun, apakah komunis Tiongkok masih bertahun depan ?
Pertanyaan ketiga : Apakah komunis Tiongkok masih eksis di tahun depan dimana masyarakat Tiongkok sedang berada di bawah tekanan tinggi ?
Pertanyaan keempat : Apakah komunis Tiongkok masih eksis sampai tahun depan dimana hubungan AS – Tiongkok sedang (memburuk) seperti saat ini?
Pertanyaan kelima : Andaikata saja seluruh warga Tiongkok dari etnis minoritas di Xinjiang dan Tibet tiba-tiba turun ke jalan untuk memprotes pemerintah, apakah komunis Tiongkok akan melakukan represi ? Bagaimana mengatasinya ? Bisakah semuanya ditangkap ?
Pertanyaan keenam : Saat ini setiap anggota partai komunis di Tiongkok berusaha untuk membela diri. Hal ini dapat menimbulkan sikap pasif dalam partai, ditambah lagi dengan tekanan dari kekuatan asing, jika saja kekacauan dan kerusuhan terjadi di dalam negeri, bagaimana pemerintah mengatasinya ?
Pertanyaan ketujuh : Apakah komunis Tiongkok saat ini masih mampu memblokir atau mengendalikan informasi di Internet dan media sosial ?
Pertanyaan kedelapan : Jika defisit fiskal dan utang luar negeri Tiongkok “meletus” pada saat yang bersamaan, apa akibatnya ?
Pertanyaan kesembilan : Jika saja aset milik Tiongkok yang berada di luar negeri diklasifikasikan sebagai aset ilegal kemudian diinvestigasi oleh Negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Bagaimana pemerintah kita ?
Guo Wengui mengungkapkan bahwa “kawan lama” juga mengajukan pertanyaan kesepuluh yang lebih penting, yakni dengan sistem yang diterapkan oleh Dewan Keamanan Nasional Tiongkok saat ini, pada dasarnya, menghapus Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Komite Tetap Politbiro Komite Sentral. Bisakah model ini terus dilanjutkan ?
Guo Wengui mengatakan, fenomena ‘komunis sendiri yang membunuh komunis’ kian tampak jelas. Hal yang sedang berlangsung sekarang ini sudah memasuki tahap ketiga, tahap dimana “perang saudara” sudah dimulai. (Sin/asr)