Hk.epochtimes.com- Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pada tanggal 21 April 2020 memperingatkan bahwa gelombang kedua epidemi pneumonia Komunis Tiongkok mungkin terjadi musim dingin ini, dan itu akan tiba pada waktu yang sama dengan musim flu dan “lebih menghancurkan” negara itu.
Sementara itu, pada tanggal yang sama, para ahli Inggris juga memperingatkan bahwa Inggris “pasti tidak dapat menghindari” gelombang kedua wabah.
Robin Shattock, direktur Departemen Penyakit Menular dan Imunologi di Departemen Penyakit Menular di Imperial College London School of Medicine, mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Times di London.
Menurutnya ancaman terbesar adalah musim dingin ini, disertai oleh musim flu akan menjadi pukulan ganda bagi sistem medis Inggris. Robin Shattock percaya bahwa ketika orang kembali ke kehidupan normal, jumlah kasus akan bertambah lagi.
Faktanya, flu Spanyol pada awal abad ke-20 juga mengalami beberapa gelombang wabah, dan pada gelombang kedua wabah, varian virus muncul, sehingga tingkat kematian juga lebih tinggi daripada gelombang pertama.
Jumlah orang yang meninggal karena pneumonia virus Komunis Tiongkok di Inggris telah melebihi 17.000 orang. Menteri Kesehatan Inggris Xia Guoxian mengumumkan bahwa Inggris akan memulai uji coba manusia terhadap vaksin virus Komunis Tiongkok. Pemerintah akan mengalokasikan 20 juta pound ke Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin.
Keterangan foto: Robert Redfield, direktur CDC Amerika Serikat, memperingatkan pada tanggal 21 April 2020 bahwa gelombang kedua epidemi pneumonia Komunis Tiongkok mungkin muncul musim dingin ini, dan itu akan tiba pada saat yang sama dengan musim flu, dan “lebih menghancurkan” ke negara itu. (STR / AFP via Getty Images)
hui/rp
Video Rekomendasi