Theepochtimes, oleh Nicole Hao
Setelah dua rumah sakit di kota Harbin, timur laut Tiongkok menjadi kluster wabah virus Komunis Tiongkok, kota Mudanjiang di dekatnya juga melaporkan kluster wabah di rumah sakit Kang, dianggap sebagai rumah sakit top di Mudanjiang. Harbin dan Mudanjiang terletak di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok.
Dokumen internal yang diperoleh The Epoch Times baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa pemerintah Heilongjiang mengeluarkan peraturan ketat untuk mengendalikan dan mencegah wabah di dalam rumah sakit. Dokumen itu mencatat bahwa mereka harus mengadopsi tindakan yang mirip dengan tindakan yang yang dilakukan di pusat wabah kota Wuhan, di mana epidemi pertama kali terjadi.
Pemerintah Heilongjiang juga mengatur agar seorang pejabat Mudanjiang mengambil alih dua rumah sakit di Mudanjiang, menunjukkan bahwa wabah menjadi parah.
Kluster Wabah di Rumah Sakit
Pelaporan The Epoch Times sebelumnya menunjukkan bahwa pihak berwenang di utara Tiongkok memiliki kasus infeksi yang tidak dilaporkan. Tetapi bahkan statistik resmi menunjukkan bahwa virus itu menyebar dalam beberapa rumah sakit.
Selama beberapa minggu, Komisi Kesehatan Heilongjiang mengumumkan pasien baru dan pembawa virus tanpa gejala di Mudanjiang dan Harbin hampir setiap hari — kebanyakan dari mereka tertular virus di rumah sakit.
Dalam satu contoh, seorang wanita bermarga Gong mengunjungi rumah sakit Kang di Mudanjiang untuk mengobati penyakit hatinya pada akhir bulan Maret. Setelah rumah sakit Kang sepenuhnya dikhususkan untuk mengobati pasien COVID-19, Gong dipindahkan ke rumah sakit lain.
Tetapi segera setelah itu, Gong menderita gejala COVID-19. Suami Gong, bernama Wang, yang menemaninya dalam kunjungan rumah sakit, juga mulai menderita gejala COVID-19.
Pada pertengahan bulan April 2020, Gong dan Wang dinyatakan positif menderita COVID-19. Sejak itu, lebih dari sepuluh orang yang berhubungan dekat dengan Gong, termasuk staf medis dan pasien di rumah sakit kedua di mana Gong dirawat, juga diuji positif terinfeksi virus tersebut.
Mode Wuhan
Mudanjiang saat ini memiliki tiga rumah sakit yang ditunjuk untuk mengobati pasien COVID-19.
Rumah sakit Hongqi didedikasikan untuk merawat pasien COVID-19 dalam kondisi parah dan kritis. Sedangkan rumah sakit Kang didedikasikan untuk merawat pasien COVID-19 dalam kondisi ringan dan sedang. Adapun rumah sakit Rakyat Suifenhe didedikasikan untuk merawat pembawa virus tanpa gejala. Suifenhe juga memiliki sebuah rumah sakit darurat.
Suifenhe adalah kota tingkat kabupaten yang mengalami gelombang kedua, dan berada di bawah administrasi Mudanjiang.
Dokumen internal dari pemerintah Heilongjiang mengungkapkan lebih banyak rincian mengenai bagaimana rumah sakit berurusan dengan wabah.
Menurut memo konferensi baru-baru ini dengan para pejabat kesehatan Heilongjiang yang diadakan di Harbin pada tanggal 15 April, para pejabat mengatakan mereka akan mendorong warga Harbin menjalani uji asam nukleat untuk menguji virus. Akan tetapi warga Harbin harus membayar sendiri untuk uji tersebut.
Pada konferensi lain yang diadakan pada tanggal 19 April, para pejabat berbicara mengenai tindakan serupa yang diadopsi dari Wuhan di dalam rumah sakit yang ditunjuk untuk mengobati pasien COVID19 di Mudanjiang, menurut memo pertemuan itu.
Misalnya, rumah sakit akan mengatur ulang tata ruangnya supaya terdapat tiga zona:
“zona merah,” area di mana seorang pasien virus sedang dirawat; “zona bersih,” area yang tidak terpapar virus; dan “zona penyangga,” suatu area di mana staf medis dapat mendisinfeksi dirinya sendiri dan melepas jubah pelindungnya.
Semua staf medis di rumah sakit yang ditunjuk di Mudanjiang tidak dapat pulang ke rumahnya saat ini. Mereka hanya boleh tinggal di rumah sakit atau hotel yang ditunjuk.
Selanjutnya, tim medis Mudanjiang yang sebelumnya dikirim ke Provinsi Hubei pada bulan Februari dan Maret untuk membantu merawat sejumlah besar pasien virus, kini akan memimpin tim pengobatan di Mudanjiang.
Provinsi Hubei, di mana ibukotanya adalah Wuhan, adalah wilayah yang paling parah dilanda virus di Tiongkok.
Di dalam pusat karantina kota itu, pejabat meminta agar pasien dipantau mirip dengan pasien di Hong Kong, artinya semua harus memakai gelang pelacak elektronik. Gelang adalah bagian sistem geofence; saat pasien berjalan di luar batas yang diizinkan, sistem geofence berfungsi sebagai alarm.
Mudanjiang juga memutuskan untuk memperpanjang masa karantina bagi orang-orang yang kembali ke Tiongkok dari luar negeri — dari 14 hari menjadi 35 hari. Mudanjiang akan juga menghentikan sementara penerbangan dan kereta api ke dan dari Beijing.
Pemimpin Baru
Dokumen internal pemerintah Mudanjiang pada tanggal 17 April menjelaskan bahwa Komite Partai Komunis Tiongkok akan dibentuk di rumah sakit Hongqi dan rumah sakit Kang.
Zhao Rongguo, Wakil Walikota Mudanjiang, akan ditunjuk untuk memimpin dua rumah sakit milik Komite Partai Komunis Tiongkok, dengan Liu Ying, Direktur Komisi Kesehatan Mudanjiang, sebagai wakil pemimpin.
Di Tiongkok, semua bisnis yang dijalankan pemerintah memiliki organisasi Partai Komunis Tiongkok di dalamnya. Tujuannya untuk memastikan bahwa para karyawan mengikuti garis Partai Komunis Tiongkok. Rumah sakit Hongqi dan rumah sakit Kang dikelola pemerintah Tiongkok.
Komentator urusan Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat Tang Jingyuan mengatakan, tindakan itu kemungkinan merupakan indikator bahwa “kluster wabah di rumah sakit sudah tidak terkendalikan,” dengan menambahkan bahwa rumah sakit Hongqi dan rumah sakit Kang mengadopsi tindakan Wuhan juga menyatakan bahwa wabah itu adalah sangat parah.
Keterangan Gambar: Seorang pekerja medis memeriksa catatan di depan karyawan pengiriman makanan, yang menunggu dalam antrean untuk melakukan uji asam nukleat, di pusat layanan kesehatan di Suifenhe, Cina pada 24 April 2020. (STR / AFP via Getty Images)
(Vivi/asr)
Video Rekomendasi