Theepochtimes.com- Seorang warga mengatakan, pihak berwenang di Beijing menutupi kasus infeksi virus Komunis Tiongkok terbaru atau coronavirus yang ditemukan di kompleks perumahan setempat.
Dua warga yang tinggal di kompleks perumahan Liuyi, yang terletak di distrik Daxing, baru-baru ini ditemukan terinfeksi virus Komunis tiongkok. Laporan itu menurut seorang warga bernama Li, yang akrab dengan informasi wabah virus lokal.
Seluruh kompleks, yang merupakan tempat tinggal bagi sekitar 1.000 penduduk, ditutup setelah kasus-kasus baru ditemukan. Pada 4 Juli 2020, hanya sebuah gerbang kecil tetap terbuka untuk pengiriman bahan makanan.
Namun demikian, komisi kesehatan kota Beijing belum melaporkan pasien yang dikonfirmasi dari komplek Liuyi dalam beberapa hari terakhir.
Warga itu berbagi dengan The Epoch Times daftar pemerintah terdiri bisnis lokal dan kompleks perumahan yang diberi mandat untuk melakukan desinfeksi sistematis dan pengujian asam nukleat, termasuk total 43 lokasi di Beijing.
Namun demikian, di bawah kategori distrik Daxing dalam daftar, kompleks perumahan Liuyi hilang dalam daftar itu. Menurut Li, pihak berwenang Beijing dinilai sengaja berusaha untuk menyembunyikan kasus infeksi terbaru itu.
Li mengatakan kompleks itu kini sudah dijaga secara ketat oleh orang-orang yang mengenakan APD di dalam gerbang. Sedangkan para penjaga dengan pakaian hitam keabu-abuan, berada di luar komplek dengan zona penyangga yang memisahkan pos-pos pemeriksaan.
Kini seluruh warga warga setempat harus diawasi ketat di pos pemeriksaan keamanan dan harus memeriksa suhu mereka. Orang-orang harus menunjukkan kartu penduduk mereka untuk memasuki kompleks perumahan, dan pengiriman harus ditinggalkan di luar gerbang.
Warga mengatakan, kini pos-pos pemeriksaan dijaga oleh personel dari perusahaan keamanan swasta, bukan oleh relawan lokal.
“Tidak ada yang bisa menggunakan jam kerja dalam jangka panjang. Kini harus dilakukan oleh pekerja kontrak,” katanya.
Keterangan Gambar: Para siswa Tiongkok pergi setelah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi nasional, juga dikenal sebagai “gaokao,” di sebuah sekolah menengah di Beijing pada 8 Juli 2020. (Kevin Frayer / Getty Images)
(asr)
Video Rekomendasi