Epochtimes, oleh Hong Ning, Zhang Dun- Kebocoran gas dari pabrik kimia terjadi di Distrik Wutongqiao, Leshan, Sichuan. Seluruh distrik diselimuti asap yang berbau menyengat hidung. Warga setempat terpaksa lari berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Banyak warga menggambarkan situasi kepada grup media Epoch Times. Lalu lintas hampir lumpuh, banyak mobil berbenturan satu sama lain yang tidak lagi dipedulikan. Mereka hanya berpikirk secepat mungkin keluar dari keadaan sulit bernapas. Beberapa pemilik toko sampai melarikan diri sebelum menutup tokonya.
Pemilik toko di Distrik Wutongqiao : Sulit untuk melupakan adegan ketika pelarian
Seorang pemilik toko di Distrik Wutongqiao mengungkapkan kepada grup media ‘Epoch Times’ bahwa pagi hari tanggal 18 Agustus itu, ada bau yang sangat menyengat hidung.
Sekitar pukul 07.00 waktu setempat, terasa sangat sulit bernafas. Bau gas yang bertebaran membuat susah bernafas. Baunya bahkan masih tercium meskipun memakai masker. Baunya sangat kental.
Dia melukiskan pengalaman pelarian dirinya beserta kelima anggota keluarganya yang pontang panting. Situasi pada saat itu sangat menegangkan, dan semua orang berteriak “Lari ! Lari !”
Semua orang berusaha untuk melarikan diri. Sekitar pukul 09.00, banyak warga yang berlari keluar menjauh menuju lokasi yang lebih tinggi dari Leshan dan Jinshan.
“Saat itu, toko belum sempat ditutup, pemiliknya langsung lari. Orang-orang yang gugup, semua beserta keluarganya, terlihat sangat panik …” katanya.
“Banyak mobil yang saling berbenturan, tetapi tidak mereka pedulikan, yang lebih penting adalah secepatnya kabur dari lokasi menuju luar kota. Jalanan jadi macet, sangat kacau suasananya. Sampai sekarang ada rasa takut ketika terpikir. Sulit untuk dilupakan”, tambah warga itu.
Dia melukiskan, bahwa pemandangan hari ini tidak bisa dia lupakan seumur hidup. “Saya berlari keluar dari Wutongqiao selangkah demi selangkah dengan menggendong di punggung orang tua saya. Saya berlari keluar sampai beberapa jam, lalu sebuah mobil datang, warga yang baik hati mengantar kami ke tempat yang aman,” katanya.
Sore harinya, dia kembali ke Wutongqiao untuk mengemasi barang-barangnya. Saat itu bau yang menyengat itu sudah lenyap, hanya saja tidak tahu apakah gas itu beracun atau tidak. “(Menangis) tidak ingin berbicara, hati merasa sangat tidak nyaman. Bagaimana pemerintah bisa mengizinkan pabrik kimia dibangun di Wutongqiao”.
Dia mengatakan bahwa tidak boleh ada pabrik kimia di Distrik Wutongqiao. Pabrik kimia ini terlalu dekat dengan hunian penduduk. Tapi pemerintah tidak mau tahu. Pabrik kimia terdekat hanya berjarak dua kilometer dari Kota Niuhua dan tiga kilometer dari Wutongqiao.
Entah bagaimana pabrik kimia itu dibangun atau lolos AMDAL. Berulang kali warga Wutongqiao melakukan protes, namun tidak ditanggapi. Menurutnya, dua hari sebelumnya, seluruh Distrik Wutongqiao baru tergenang banjir. Ada warga yang menjadi korban. “Kemarin dulu banjir, kemarin penyelamatan, hari ini gas kimia. Warga Wutongqiao terasa sangat tidak nyaman,” katanya.
Warga Distrik Niuhua : Bau yang sangat menyengat hidung sulit dilukiskan
“Saya masih sedang tidur pagi ini, dan tiba-tiba terdengar ada orang di bawah berteriak : Sesuatu terjadi ! Saya segera bangun, dan ibu saya juga menyuruh saya cepat keluar rumah”. Seorang wanita di Distrik Niuhua, Kota Leshan mengatakan kepada ‘Epoch Times’ bahwa ia baru keluar dari rumah sekitar pukul 09.00 pagi itu.
Wanita itu tinggal tak jauh dari pabrik kimia di Distrik Niuhua. Kedua pabrik itu saling berdekatan. Ia melarikan diri dengan mengenakan masker, tetapi bau yang sangat menyengat hidung itu sulit untuk dilukiskan. Pada saat itu, lalu lintas benar-benar lumpuh, jalanan macet.
Wanita itu sudah mengungsi ke kota Leshan, menjadi gelandangan. Kedua orang tuanya sudah diungsikan ke rumah kerabat. Ia belum tahu kemana harus pergi. Mungkin malam itu menginap di rumah kerabatnya. “Punya rumah tetapi tidak bisa pulang”, katanya.
Wanita itu memperkenalkan banyak pabrik kimia di Distrik Wutongqiao, tiga diantaranya yang relatif besar. ‘Yongxiang’ dan ‘Hebang’ termasuk dalam kelompok ‘Hebang’.
“Setiap malam pabrik itu melepas asap berbau tak sedap seperti telur busuk ke udara. Kami harus menutup jendela setiap saat karena bau menyengat. Dan orang-orang di sini akan menderita penyakit serius seperti kanker paru-paru dan penyakit pernapasan lainnya. Secara jangka panjang menghirup bau beracun itu tentu akan membahayakan kesehatan,” kisahnya.
Menurutnya bau menyengat sudah mulai tercium sejak malam, dan petugas mengatakan itu tidak melebihi standar larangan, tetapi hidung tidak kalah sensitif, bau menyengat yang tercium sudah cukup kental.
Beberapa tahun yang lalu, kejadian yang sama juga pernah terjadi, tetapi kejadian ditutup-tutupi oleh pihak berwenang sehingga lepas dari perhatian. Pemerintah daerah selalu berbohong dan tidak peduli sama sekali.
Pria Wutongqiao : Takut untuk pulang menengok rumah karena ngeri
Sementara itu seorang pria di Distrik Wutongqiao memberi tahu grup media ‘Epoch Times’ bahwa ketika dia melarikan diri, lalu lintas padat dan macet, dia hanya bisa keluar kota tanpa bisa balik. Pada saat ini, kota nyaris tanpa penduduk, dan belum terdengar keadaan sudah kondusif.
Orang-orang kalang kabut melarikan diri. Sebagian buru-buru kabur setelah terdengar perintah. Hampir setiap hari Distrik Wutongqiao diselimuti oleh bau tidak sedap itu, hanya saja hari itu baunya sangat menyengat dan kental.
Menurut pria itu, kebocoran gas itu benar-benar terjadi bukan seperti yang dilaporkan media bahwa tidak ditemukan kebocoran. Itu karena ada masalah dengan kran tangki penyimpanan gas pabrik kimia, sehingga menyebabkan kebocoran.
Di bagian hulu Wutongqiao terdapat pabrik biokimia milik Hebang, itu adalah pabrik terbesar di daerah Wutongqiao. Di depan pabrik tersebut terdapat komplek padat hunian. Sedangkan pabrik kimia Yongxiang dan Fuhua berlokasi di hilir Wutongqiao.
Di depan pabrik tersebut adalah gedung sekolah SMA. Pabrik kimia sering mengalami kecelakaan dalam pengoperasiannya sehingga mengganggu para siswa belajar.
Pabrik biokimia Hebang itu lebih parah lagi, gas pembuangan yang dilepaskan lewat cerobong asap sering membuat seluruh kota terselimut bau menyengat, bahkan suaranya bisa terdengar sampai berkilo-kilometer jauhnya.
“Kebocoran gas di Wutongqiao tidak cuma satu dua kali, tetapi sering terjadi, bahkan pernah sampai ada ledakan”, katanya.
Pihak berwenang membantah ada kebocoran
Pihak grup media Epoch Times menelepon 114 untuk menanyakan tentang nomor telepon pabrik kimia Yongxiang, tetapi nomor teleponnya tidak terdaftar. Lalu dicoba menelpon ke Pemerintah Distrik Wutongqiao, tetapi yang terdengar hanyalah nada tidak terhubung.
Kemudian menghubungi lagi nomor telepon Kantor Kota Niuhua. Seorang staf pria mengatakan bahwa dia tidak tahu jika sedang terjadi eksodus warga karena terjadi kebocoran gas dan ia membantah ada kejadian tersebut. Staf itu meminta penelepon untuk berpijak pada berita yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Ketika ditanyakan mengapa di luar begitu banyak asap, dan bagaimana asal asap tersebut? Anggota staf itu mengatakan bahwa ia berada di dalam kantor dan tidak mendapat pemberitahuan bahwa ada kebocoran. Pemerintah Kota Niuhua juga tidak melihat adanya asap tersebut.
Weibo resmi Distrik Wutongqiao merilis berita terbaru dan menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya gas-gas hidrogen klorida, hidrogen fluorida, klorin, amonia, VOC (senyawa organik yang mudah menguap) yang melampaui standar batas.
Namun, banyak pengguna internet lokal menunjukkan bahwa pemerintah setempat berbohong lagi. Beberapa netizen menyebutkan “Kabut gas yang sudah beberapa jam melayang di udara masih saja tidak terdeteksi apakah itu membahayakan atau tidak. Hal yang paling konyol adalah pemerintah masih bersikeras mengatakan bahwa tidak terjadi kebocoran. Jadi apa yang melayang di udara hari itu? Kentut Alien?”
Paparan di internet menyebutkan yang bocor itu gas triklorosilana
Salah satu warganet lokal menyampaikan kabar secara online bahwa gas yang bocor itu adalah triklorosilana dan meminta warga setempat untuk segera dievakuasi karena gas tersebut bersifat eksplosif.
Dr. Li pakar di bidang kimia juga mengatakan kepada grup media ‘Epoch Times’ bahwa dia setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh warganet lokal tersebut.
Menurutnya triklorosilana yang juga disebut juga silicochloroform merupakan gas iritan yang sangat tidak stabil, mudah meledak bila terkena api, akan terurai jika terkena air dan lembab.
“Saat terurai, triklorosilana akan melepaskan gas hidrogen klorida yang mengiritasi. Saat hidrogen klorida bertemu uap air, akan membentuk asap putih yang sesuai dengan foto asap yang keluar dari area setempat,” kata Dr. Li.
Adapun yang dikatakan warga sekitar masih tercium bau telur busuk, Dr. Li yakin bahwa itu mungkin bau senyawa belerang.
Keterangan Gambar: Kebocoran gas pabrik kimia di Distrik Wutongqiao, Leshan, Sichuan menyebabkan seluruh distrik diselimuti “asap” yang berbau menyengat hidung. (foto dari warga)
sin/rp
Video Rekomendasi