Li Ming
Pakar keamanan siber, Robert Potter dan profesor Fulbright University Vietnam,, Christopher Balding di Vietnam, menerima wawancara dengan TV Australia Sky News pada 16 Agustus 2020 lalu.
Robert Potter mengungkapkan bahwa peretas menyusup ke database Institut Virologi Wuhan, Tiongkok. Hasilnya mengirimkan beberapa data kepadanya dan Profesor Balding. Setelah melakukan analisis, mereka menemukan bahwa data tersebut sangat berbeda dengan data yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Potter juga mengungkapkan bahwa selama penelitian, mereka juga menemukan bahwa Institut Virologi Wuhan telah membersihkan sejumlah besar data dan menghasilkan data baru setelah perubahan. Fakta itu menunjukkan bahwa pemerintah Komunis Tiongkok”memalsukan datanya sendiri.”
Lebih lanjut Potter menjelaskan bahwa mereka menemukan bahwa sebagian besar dari 640.000 item dalam database, telah dihapus sebelum “tanggal tertentu” dan “sebelum jumlah kasus per hari menyimpang.”
Ini berarti bahwa ketika Komunis Tiongkok menyadari bahwa virus Corona atau virus Komunis Tiongkok, akan menjadi pandemi global, sehingga mereka mulai menghapus data.
Profesor Balding menambahkan bahwa database ini, mungkin menjadi contoh pejabat Komunis Tiongkok yang menyenangkan pejabat tingkat tinggi. Ini menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok memalsukan datanya sendiri untuk mencapai tujuan tertentu.
Potter juga mengatakan bahwa perlu beberapa waktu untuk sepenuhnya mengklarifikasi data yang hilang dan yang diubah. Namun demikian, dia mengungkapkan bahwa sudah ada tim yang mencoba mengeluarkan “data sebenarnya” dari kedalaman database yang sudah dibersihkan.
Sebelumnya, Yan Limeng, mantan ahli virus di Universitas Hong Kong yang melarikan diri ke Amerika Serikat. Ia mengungkapkan bahwa Komunis Tiongkok telah memalsukan urutan gen virus Komunis Tiongkok berkali-kali untuk mengalihkan perhatian komunitas internasional dan menyembunyikan sumber sebenarnya dari virus tersebut. (Hui)
Video Rekomendasi :