NTD Asia Pasifik
Kementerian Pertanian Jerman mengumumkan bahwa babi hutan ditemukan telah terinfeksi demam babi Afrika di daerah yang berbatasan dengan Negara Bagian Brandenburg dan Polandia.
Jerman adalah salah satu pengekspor daging babi terbesar di Eropa. Jerman khawatir apakah daging babi masih bisa diekspor ke Tiongkok.
Menteri Kesehatan Negara Bagian Brandenburg URSULA NONNENMACHER mengatakan: “Ini harus menjadi dialog dengan Uni Eropa di tingkat nasional. Akan segera menentukan apakah daging babi Jerman dapat terus diekspor ke Tiongkok, dan Tiongkok saat ini adalah pasar ekspor yang sangat besar. “
Sejak 2018, demam babi Afrika telah menyebar ke Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya. Sehingga menyebabkan jutaan babi mati atau dimusnahkan. Akibatnya berdampak mengurangi separuh jumlah ternak babi di Tiongkok. Oleh karena itu, peningkatan permintaan impor Tiongkok, telah mendorong ekspor daging babi dari Jerman.
Menurut data Jerman, dari Januari hingga April 2020, Jerman mengekspor sekitar 158.000 ton daging babi ke Tiongkok senilai 424 juta euro, dua kali lipat dari angka pada periode yang sama tahun 2019. (hui)
Video Rekomendasi :