EpochTimesId – Kelompok teroris ISIS sedang merencanakan untuk menyerang London selama Natal. Rencana tersebut terungkap berkat sebuah gambar mengerikan yang dicegat dari obrolan pesan singkat sosial mesengger.
Dalam gambar tersebut, sosok berkerudung berpakaian hitam terlihat berdiri di atas Santa Claus yang sedang berlutut. Gambar itu menggunakan latar belakang area perbelanjaan Regent Street, London.
Sebuah pesan berbunyi “Segera pada Hari Liburmu” dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman.
Implikasinya adalah bahwa London harus siaga menghadapi potensi serangan teror dari kelompok teroris selama musim liburan.
Gambar itu dicegat oleh BlackOps Cyber, sebuah perusahaan intelijen darknet, pada 21 November. Gambar itu lalu diberikan secara eksklusif kepada The Epoch Times.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka melihat gambar khusus ini. Itu diposkan pada pukul 12:27, waktu Inggris, menurut cap waktu di screengrab yang menunjukkan chat feed.
Screengrab berasal dari kelompok obrolan bernama Army of Mujahideen dan menunjukkan bahwa gambar tersebut tampaknya dirancang oleh seorang pengguna bernama Dr Almani.
Nama pengguna itu bisa jadi merujuk ke profil Twitter yang sudah dilarang dengan nama yang sama. Akun itu memiliki bio, “Petugas Bahan Peledak Resmi”.
BlackOps memperoleh gambar tersebut ketika terjadi penangkapan tersangka teroris di Jerman baru-baru ini. Pihak berwajib Jerman berhasil menangkap enam tersangka komplotan ISIS, yang diyakini merencanakan serangan di pasar Natal.
Keenam orang yang berasal dari Suriah ditangkap pada 21 November karena merencanakan serangan yang melibatkan senjata dan bahan peledak. Penangkapan tersebut menyusul pertumpahan darah yang berhubungan dengan teror tahun lalu.
Pada bulan Desember 2016, seorang teroris ISIS membajak sebuah truk melalui pasar Natal Breitscheidplatz di Berlin, dan menewaskan 12 orang.
Polisi Jerman telah siaga sejak kejadian tersebut. Blok beton sudah dipasang di beberapa pusat keramaian, di mana pasar Natal akan diadakan.
Fakta bahwa gambar yang diperoleh BlackOps diposkan dengan teks dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman menunjukkan bahwa, meskipun ada penangkapan di Jerman, sel-sel teror di Prancis dan Inggris masih aktif. (waa)