Moment Saat Helikopter AS Tembakkan Rudal ke Seorang Taliban

Oleh Peter Svab

Epochtimes.id- Beredar rekaman video dari sebuah helikopter militer yang menggunakan rudal untuk menyerang satu orang laki-laki.

Video berdurasi 30 detik tersebut menunjukkan pandangan inframerah tentang seorang pria yang berjalan di medan yang tandus. Beberapa detik kemudian ia tewas dalam ledakan rudal.

Pria itu adalah seorang teroris Taliban dan rekaman itu diambil dari sebuah kamera yang dipasang di helikopter serbu Apache AH-64. Ini dianalisa oleh Funker530, sebuah situs web dan sebuah saluran YouTube yang dijalankan oleh veteran militer AS yang secara teratur mengirim video klip rekaman tempur.

Funker530 menghipotesiskan bahwa helikopter tersebut kembali dari sebuah misi yang mendukung pasukan darat dalam pertempuran dan berada di luar jangkauan meriam.

“Ketika akhirnya izin masuk untuk membidik target, pilot menggunakan amunisi yang tersedia,” kata situs tersebut.

Amunisi tersebut adalah rudal udara-ke-darat yang dipandu laser Hellfire. Rudal Api neraka pada awalnya dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja. Namun kemudian digunakan untuk berbagai situasi, termasuk peyerangan terhadap individu. Rudal seberat 100 pon ini bisa mengenai targetnya dari jarak 26.000 kaki.

Militer Amerika Serikat telah meminta 5.846 rudal Hellfire untuk tahun fiskal 2017 dengan biaya $ 685,5 juta. Satu biaya misil rata-rata sekitar $ 117.000.

Tidak jelas di mana atau kapan insiden yang diambil dalam video tersebut terjadi. Tapi kemungkinan besar di Afghanistan, di mana Taliban masih menguasai sekitar 10 persen wilayah tersebut.

Perang di Afghanistan memasuki tahun ke 17, telah menjadi yang terpanjang dalam sejarah Amerika.

“Hampir 16 tahun setelah serangan 11 September, setelah pengorbanan darah dan harta yang luar biasa, orang-orang Amerika lelah berperang tanpa kemenangan,” kata Presiden Donald Trump dalam pidatonya pada 21 Agustus di Fort Myer di Arlington, Virginia, di mana dia mengumumkan strategi Afghanistan-nya.

Trump menggambarkan tiga perubahan dalam pendekatan perang.

Pertama, keputusan militer, seperti penambahan pasukan atau penarikan, akan didasarkan pada situasi di lapangan dan tidak akan diumumkan secara terbuka.

“Musuh Amerika tidak boleh tahu rencana kita atau percaya mereka bisa menunggu kita keluar,” kata Trump.

Kedua, Amerika tidak akan mencoba memaksakan bentuk pemerintahan tertentu di Afghanistan.

“Kami bukan pembangunan bangsa lagi. Kami membunuh teroris,” kata Trump.

Ketiga, meningkatkan tekanan pada negara tetangga Pakistan untuk berhenti menyediakan tempat yang aman bagi kelompok teroris, termasuk Taliban. (asr)

Sumber : The Epochtimes

https://www.youtube.com/watch?v=uGLYYuL79Z0

FOKUS DUNIA

NEWS