Banjir Besar Melanda Eropa, Menewaskan 170 Jiwa di Jerman dan Belgia

NTD

Eropa Barat baru-baru ini dilanda hujan lebat yang memecahkan rekor selama lebih dari setengah abad. Banjir menghantam Jerman dan Belgia dengan parah, luapan sungai dan banjir bandang menenggelamkan rumah-rumah, mengganggu lalu lintas jalan dan pasokan listrik. Sedangkan  jumlah korban akibat bencana banjir pada Sabtu (17/7/2021) meningkat menjadi 170 kematian.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa sekitar 143 orang tewas akibat banjir di Jerman. Menurut statistik polisi, sekitar 98 orang tewas di Ahrweiler, selatan Cologne. Ratusan orang masih hilang atau hilang kontak. Karena di beberapa daerah dilanda tingginya tingkat air, lalu lintas terganggu, dan komunikasi di banyak tempat masih terputus.

Sedikitnya 45 orang tewas di kota Erftstadt di North Rhine-Westphalia. Di tempat lain di kota, tentara menyeberangi selokan sebatas pinggang, mencoba membersihkan jalan-jalan, dan mencari korban di reruntuhan bangunan, di bawah jembatan yang runtuh, dan mobil yang terendam air. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi ke lokasi kejadian.

Pihak berwenang mengatakan bahwa setelah sebuah bendungan jebol di kota Wassenberg dekat Cologne, sekitar 700 penduduk dievakuasi pada malam tanggal 16 Juli. Bendungan di Jerman barat masih berisiko jebol tanggulnya, dan pihak berwenang telah mengevakuasi sekitar 4.500 orang dari hilir.

Salah satu kota yang paling parah terkena dampak adalah Schuld di Rhineland-Palatinate, kota yang hampir hancur total dengan sekitar 700 penduduk, banyak di antaranya tidak dapat ditemukan. Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan untuk mengunjungi kota ini pada Minggu (18/7). 

Di Belgia, Pusat Krisis Nasional, yang bertanggung jawab atas integrasi dan koordinasi operasi penyelamatan, menunjukkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 27 orang. 103 orang lainnya “hilang atau kehilangan kontak.” Beberapa orang mungkin kehilangan kontak karena ponsel mereka tidak dapat diisi daya atau dirawat di rumah sakit tanpa dokumen identitas.

Pada Jumat (16/7), Raja Philip dari Belgia dan Ratu Mathilde mendatangi Pepinster untuk memeriksa lokasi bencana dan berbicara dengan pemilik toko dan penduduk. Belgia mendeklarasikan 20 Juli sebagai hari berkabung nasional.

Tak hanya Jerman dan Belgia, hujan deras juga melanda Swiss, Luksemburg, dan Belanda. Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengumumkan bahwa provinsi selatan Provinsi Limburg telah memasuki keadaan bencana nasional, dan pada Jumat (16/7) ia pergi ke provinsi Venlo untuk meninjau lokasi bencana. (hui)