NTD
Media Jepang melaporkan, bahwa kapal kargo Panama ‘Crimson Polaris’ yang panjangnya 200 meter ini, menabrak karang saat berlabuh di pelayaran dekat Pelabuhan Hachinohe pada 11 Agustus pukul 07.00 pagi waktu setempat akibat angin kencang yang timbul oleh pengaruh dari transisi Topan Lubi ke depresi sedang. Prefektur Aomori pun diguyur hujan sangat lebat.
Di atas kapal tersebut terdapat total 21 orang awak yang berasal dari Tiongkok dan Filipina, yang semuanya berhasil diselamatkan oleh pesawat helikopter yang dikirim oleh pihak penjaga pantai.
Sebuah retakan muncul di dekat dek kapal setelah menabrak karang. Kemudian retakan itu pecah menjadi dua bagian pada 12 Agustus siang hari, sehingga tumpahan minyak menggenangi perairan sepanjang sekitar 5,1 kilometer dan lebar 1 kilometer. Untuk menghindari pembentukan lapisan minyak di laut, penyemprotan air dan tindakan terkait lainnya sedang dilakukan.
Saat ini, kapal kargo ‘Crimson Polaris’ berada di perairan dangkal, dan sebagian lambungnya mungkin masih tersangkut di dasar laut. Lambung kapal bagian depan telah menetap dipermukaan air dengan bantuan jangkar, tetapi lambung belakang setengah tenggelam dan hanyut karena tidak dapat dijangkar. Yang dikhawatirkan adalah jika dibawa hanyut ke perairan yang lebih dalam, mungkin lambung kapal ini bisa tenggelam.
Saat ini, pemerintah Jepang telah mendirikan kantor penghubung intelijen di pusat manajemen krisis kediaman (kantor) perdana menteri, agar terus dapat mengumpulkan informasi yang relevan tentang kejadian tersebut. (sin)