ETIndonesia- Kementerian Kesehatan Singapura pada Minggu (19/9) mengonfirmasi sebanyak 1.012 kasus baru COVID-19 di Singapura, sehingga total kasus di negara itu menjadi 77.804 kasus
Dikutip dari Yahoo news, kasus tersebut antara lain 919 kasus komunitas, 90 kasus warga asrama dan tiga kasus impor. Ada 321 lansia yang berusia di atas 60 tahun di antara kasus lokal.
Kasus-kasus yang diimpor telah ditempatkan di Stay-Home Notice (SHN) atau diisolasi pada saat kedatangan di Singapura. Satu kasus terdeteksi saat kedatangan di Singapura, sementara dua lainnya saat diisolasi.
Beberapa panti jompo menjadi klaster aktif yang dipantau ketat oleh kementerian kesehatan setempat, termasuk Woodlands Care Home dengan 12 kasus, Windsor Convalescent Home dengan 10 kasus dan All Saints Home Jurong East dengan 15 kasus.
Klaster Toa Payoh Lorong 8 Market and Food Centre saat ini memiliki 41 kasus. Otoritas kesehatan setempat mengatakan adanya penularan di tempat kerja dengan penyebaran lebih lanjut ke kontak rumah tangga. Dari 41 kasus tersebut, 24 sebagai staf dan 17 kasus merupakan kontak rumah tangga.
Tiga kasus ditambahkan ke klaster Pfizer Asia Pasifik, yang kini memiliki total 29 kasus. Kemenkes setempat mencatat bahwa ada penularan di tempat kerja tanpa bukti penyebaran di luar tempat kerja. Semua kasus adalah staf dan fasilitas tidak terlibat dalam produksi vaksin.
Pihak berwenang memperkirakan, kasus baru harian di Singapura diperkirakan akan melonjak menjadi 2.000 kasus pada awal Oktober, jika tingkat infeksi saat ini berlanjut.
Sebanyak 118 pasien membutuhkan suplementasi oksigen; 21 di ICU Lebih dari 66.600 kasus di Singapura, atau sekitar 99 persen dari total keseluruhan sudah pulih sepenuhnya dari infeksi dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Hingga Minggu 19 September, 873 kasus yang masih dalam perawatan, sebagian besar dalam kondisi baik. Saat ini terdapat 118 kasus penyakit serius yang membutuhkan suplementasi oksigen dan 21 kasus dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU).
Dari mereka yang sakit parah, 116 pasien terdiri di atas usia 60 tahun.
Otoritas Singapura mengklaim, Selain 60 pasien yang meninggal dunia karena komplikasi COVID-19, 15 lainnya dinyatakan positif virus dipastikan meninggal dunia karena penyebab yang tidak terkait, termasuk tiga kasus kematiannya dikaitkan dengan serangan jantung dan empat lainnya dikaitkan dengan penyakit koroner jantung.
Selama 28 hari terakhir, persentase kasus lokal yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan adalah 98,1 persen. Selama periode yang sama, 195 kasus memerlukan suplementasi oksigen, 19 berada di ICU, dan empat meninggal, di antaranya tidak ada yang divaksinasi lengkap.
Hingga Sabtu 18 September, sekitar 8,9 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan di bawah program vaksinasi nasional Singapura. Sekitar 4,57 juta warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan sekitar 4,45 juta telah menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap.
Secara terpisah, 183.202 dosis vaksin lain yang diakui dalam World Health Organization’s Emergency Use Listing (WHO EUL) telah diberikan pada hari Sabtu, mencakup 87.054 individu.
Ini berarti bahwa 82 persen penduduk Singapura telah menyelesaikan rejimen lengkap mereka, atau menerima dua dosis vaksin COVID-19, dan 84 persen telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. (asr)