ErabaruNews – Pejabat Volkswagen AG, Oliver Schmidt, yang akan dipecat minggu ini sehubungan dengan skandal emisi produsen mobil tersebut mengaku diperalat oleh perusahaannya. Dia menulis surat kepada hakim yang menangani kasusnya dan mengatakan bahwa dia merasa ‘disalahgunakan’ oleh perusahaan Jerman tersebut, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters.
Schmidt mengaku bersalah pada Agustus lalu di Pengadilan Detroit Amerika Serikat. Dia mengakui kesalahannya terkait skandal emisi diesel besar-besaran yang membuat Volkswagen mengeluarkan biaya Hingga $US 30 miliar. Dia akan dieksekusi penjara dan denda pada 6 Desember 2017.
“Saya harus mengatakan bahwa saya merasa disalahgunakan oleh perusahaan saya sendiri dalam skandal diesel atau ‘Dieselgate’,” tulis Schmidt dalam suratnya kepada hakim AS, Sean Cox. Pernyataan itu dikutip dari sebuah salinan surat yang diterbitkan oleh surat kabar Jerman, Bild am Sonntag.
Juru bicara Volkswagen menolak berkomentar, karena proses persidangan sedang berlangsung.
Berdasarkan sebuah kesepakatan pembelaan, Schmidt menghadapi hukuman tujuh tahun penjara dan denda antara $US 40.000 hingga $US 400.000. Dia mengaku berkomplot untuk mengakali peraturan AS, termasuk melanggar undang-undang udara bersih.
Pada bulan Maret, Volkswagen mengaku bersalah atas tiga tuduhan kejahatan berdasarkan sebuah kesepakatan pembelaan untuk menyelesaikan dakwaan AS. Pihaknya memasang perangkat lunak rahasia di dalam kendaraan untuk menghindari uji emisi.
Jaksa Amerika telah menuntut delapan eksekutif dan mantan eksekutif Volkswagen.
Schmidt sendiri bertanggung jawab atas kantor lingkungan dan teknik perusahaan di Auburn Hills, Michigan, sampai Februari 2015. Dia bertugas mengawasi isu-isu emisi, kala itu.
Dalam surat kepada hakim, dia mengatakan bahwa dia setuju untuk mengikuti naskah, atau poin pembicaraan, yang disepakati oleh manajemen Volkswagen dan seorang pengacara terkemuka, pada pertemuan dengan Alberto Ayala, seorang eksekutif Dewan Sumber Daya Udara California.
“Kalau dipikir-pikir, seharusnya saya tidak setuju bertemu dengan Dr Ayala pada hari itu,” tulisnya.
“Atau lebih baik lagi, saya seharusnya pergi ke pertemuan itu, namun mengabaikan instruksi yang diberikan kepada saya dan mengatakan kepada Dr Ayala bahwa ada perangkat tertentu di dalam kendaraan mesin diesel VW, dan VW telah berlaku curang selama hampir satu dekade. Saya tidak melakukan itu dan itulah sebabnya, mengapa saya menemukan diri saya di sini hari ini.”
Setelah diberitahu tentang adanya perangkat lunak emisi pada musim panas tahun 2015, menurut pembelaannya yang mengaku bersalah, Schmidt berkonspirasi dengan eksekutif lain untuk menghindari pengungkapan kecurangan yang disengaja oleh pembuat mobil. Dia menutupi fakta kecurangan dalam upaya untuk mendapatkan peraturan persetujuan untuk model VW bermesin diesel dengan kapasitas dua liter pada 2016. (waa)