NTDTV.com
Penembakan lintas batas melintasi garis yang memisahkan pasukan pemerintah Ukraina dan kelompok pemberontak separatis meningkat tajam. Pada 19 Februari, ketika sekelompok anggota parlemen Ukraina dan sejumlah wartawan media asing mengunjungi zona konflik, separatis pro-Rusia di Ukraina timur melancarkan serangan. Sehingga memaksa mereka mundur ke tempat perlindungan. Militer Ukraina mengatakan penembakan itu menewaskan dua tentara Ukraina dan melukai empat lainnya.
Militer Ukraina mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa mereka telah mencatat 70 pelanggaran gencatan senjata sejak awal 19 Februari, dibandingkan dengan 66 pelanggaran dalam 24 jam sebelumnya, seperti yang dikutip oleh Kantor Berita Central News Agency mengutip Reuters.
Militer Ukraina mengatakan separatis menggunakan artileri berat untuk menembaki lebih dari 30 pemukiman di sepanjang garis depan. Tindakan tersebut dilarang berdasarkan gencatan senjata yang bertujuan untuk mendinginkan konflik yang telah berlangsung lama.
Sekelompok anggota parlemen dan media asing yang mengunjungi zona konflik mendapat tembakan artileri dan dipaksa mundur ke tempat perlindungan, sebagaimana dikatakan oleh juru bicara partai Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy dalam pernyataan terpisah.
Keterangan Foto : Seorang tentara Ukraina berdiri di dekat jalan di garis depan di luar kota Novoluhanske di Ukraina timur pada 19 Februari 2022. (ARIS MESSINIS/AFP via Getty Images)
Kader kelompok pemberontak separatis mengklaim dengan tuduhan pasukan pemerintah Ukraina menembaki daerah-daerah di bawah kendali mereka di media sosial Telegram, sehingga memaksa mereka untuk melawan.
Pemerintah Ukraina menuduh penembakan lintas batas sebagai tindakan provokatif. Ukraina dengan keras menolak tuduhan Rusia bahwa Kiev mungkin telah melancarkan serangan ke timur negara itu.
Ukraina telah mengumumkan keadaan darurat di sepanjang perbatasan dengan wilayah Rostov Rusia.
Zelensky mengatakan kepada pejabat keamanan Barat pada Konferensi Keamanan Munich tahunan pada 19 Februari, bahwa tuduhan Ukraina menembaki perbatasan antara daerah yang dikuasai separatis timur dan Rusia adalah “murni fiksi”. Ia mengatakan bahwa Ukraina tidak akan menanggapi provokasi tersebut. (hui)