Pakar Dunia Penerbangan Mencurigai Isu Tentang Penemuan Catatan Bunuh Diri Co-Pilot MU5735

Aboluowang.com

Satu tim kerja yang dikirim oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) tiba di Tiongkok pada 2 April untuk berpartisipasi dalam penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-800NG milik China Eastern Airlines. Laboratorium NTSB di Washington, DC juga membantu pihak Tiongkok dalam mengunduh dan analisis data yang terekam di dalam kotak hitam.

Namun, masih banyak spekulasi dan analisis yang beredar di Internet, ada yang mengatakan bahwa Zhang Zhengping, co-pilot dari pesawat MU5735 sudah meninggalkan surat wasiat lalu melakukan bunuh diri.

Chang Su (nama samaran), mantan karyawan Continental Airlines yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, kepada media ‘Epoch Times’ mengatakan : “Tulisan di Internet yang menjadi isu beredar itu tampaknya bukan ditulis oleh orang yang berprofesi di bidang penerbangan, sehingga sulit membuat saya percaya”.

China Eastern Airlines MU5735 itu jatuh karena Zhang Zhengping, co-pilot  melakukan bunuh diri sebagai pembalasan. Hal demikian menurut posting yang beredar luas di jejaring sosial Twitter, bahwa catatan bunuh diri yang beredar di Twitter menuduh para pemimpin maskapai memeras tenaga karyawan, juga mengeluhkan ketidakmampuan pemimpin Tiongkok dalam mengolah ekonomi sehingga terjadi  kemerosotan yang serius, hal mana mengakibatkan investasinya di saham perusahaan Evergrande Real Estate mengalami kegagalan dan membuat dana simpanan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun ludes. Sesaat sebelum pesawat jatuh  Zhang Zhengping meneriakkan kalimat terakhir yang berbunyi : Saya akan turun, entahlah, apakah itu neraka atau surga.

Keterangan Foto : Chang Su meragukan kebenaran dari tulisan online yang beredar itu.

Pertama, dalam artikel berjudul ‘Selamat datang di 40 Tahun Reformasi dan Pembukaan yang Dialami Kapten China Eastern Airlines’ yang diterbitkan oleh China Civil Aviation Network pada bulan Desember 2018, disebutkan bahwa Zhang Zhengping yang saat itu masih menjadi kapten pilot, bahkan ia tergolong kapten bintang lima di China Eastern Airlines. Ia merupakan seorang figur yang diakui dan dihormati sejumlah pihak.

Chang Su mengatakan bahwa berita yang dirilis oleh China Civil Aviation Network adalah berita resmi. Reporter dapat mewawancarai dan bahkan memuji Zhang Zhengping. Hal ini menunjukkan bahwa ia paling tidak masih menjadi kapten bintang lima China Eastern Airlines sampai pada akhir tahun 2018.

Selain itu, situs web maskapai China Eastern dalam memperkenalkan Zhang Zhengping juga menyebutkan bahwa Zhang Zhengping telah 7 kali memperoleh penghargaan dari maskapai Yunnan, sebagai individu yang berkomitmen tinggi terhadap keselamatan penerbangan …. Pada tahun 2011, ia memperoleh medali penghargaan dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok dan menjadi angkatan pertama kapten pilot bintang lima China Eastern Airlines. 

Pada tahun 2015, ia memenangkan Medali Tenaga Kerja 1 Mei Provinsi Yunnan … Ini semua juga dapat dibuktikan. “Zhang Zhengping adalah kapten pilot berjasa terhadap maskapai Yunnan Airlines, tetapi ia diturunkan pangkatnya menjadi co-pilot karena perusahaan merger dengan China Eastern Airlines. 

Isu yang beredar di Internet ini tidak dapat dibenarkan, karena penggabungan Yunnan Airlines dengan China Eastern Airlines terjadi pada tahun 2002, sedangkan Zhang Zhengping dianugerahi gelar pilot terbaik pada tahun 2011″, kata Chang Su.

Adapun mengapa Zhang Zhengping yang begitu senior, tetapi dia menjabat sebagai co-pilot ketika pesawat itu jatuh ? Menurut informasi yang diperoleh Chang Su, itu bisa jadi karena Zhang Zhengping melakukan kesalahan dalam penerbangan tahun lalu, sehingga pangkatnya diturunkan. Namun, pernyataan ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh China Eastern Airlines.

Chang Su percaya bahwa alasan kedua untuk tidak percaya terhadap isis mengenai catatan bunuh diri Zhang Zhengping yang beredar secara online itu adalah, bahkan ada tulisan mengenai kalimat terakhir yang diteriakkan Zhang Zhengping sebelum insiden.

Chang Su balik bertanya : “Saya tidak tahu bagaimana Zhang Zhengping berteriak ? Jika dia berteriak melalui radio komunikasi dengan stasiun di darat, itu akan didengar oleh banyak orang, dan sudah menyebar luas. Jika dia tidak berteriak di radio, bagaimana orang lain bisa tahu lebih awal padahal sejauh ini, NTSB yang membantu Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok, masih sedang mengunduh perekam suara (data) kokpit MU5735 di laboratoriumnya di Washington ?”

Ketiga, dalam artikel yang menyebarkan rumor co-pilot bunuh diri itu juga melukiskan ‘sepenuhnya kejadian dalam kokpit’ sebelum pesawat jatuh. Katanya menara kendali di Guangzhou dan Yunnan mendengar keseluruhan proses yang terjadi dalam kokpit. 

Chang Su menganggap ini tidak masuk akal, karena saat itu pesawat dalam penerbangan jadi kontak radionya seharusnya dari menara kendali Guangzhou. Dan, umumnya kontak dengan menara yang akan disinggahi pesawat itu baru berlangsung menjelang pesawat melakukan pendaratan. Dengan demikian ‘bagaimana menara kendali di Yunnan bisa mengetahui ‘sepenuhnya kejadian dalam kokpit’. Chang Su mengatakan : “Jika menara kendali di daratan dapat mendengar apa yang terjadi dalam kokpit, apa gunanya kotak hitam ? Belum lagi soal minta bantuan Amerika untuk menguraikannya”.

Keempat, Chang Su mengatakan : “Dalam artikel web itu juga disebutkan bahwa co-pilot Zhang Zhengping menarik tuas kendali pesawat dengan tangannya untuk membuat hidung pesawat menukik lurus ke bawah. ini juga pernyataan yang konyol. Karena menarik tuas kendali dengan tangan hanya akan membuat pesawat naik ketinggian, kecuali dengan mendorong baru pesawat akan menurun ketinggian. Lalu katanya kedua pilot saling berebut tuas kendali bahkan membuat orang semakin ragu terhadap konten rumor itu”. Cang Su balik bertanya : “Bagaimana tuas kendali itu diperebutkan, Itu berbeda dengan kemudi mobil yang bisa diperebutkan”. Selain itu, artikel juga dilampiri gambar tuas kendali yang lebih mirip dengan yang dimiliki pesawat AIrbus, sama sekali tidak sama dengan tuas kendali pesawat Boeing yang berada tepat di depan pilot.

Chang Su juga menganalisis rincian teks dan menyimpulkan bahwa artikel online ini mungkin tidak berasal dari praktisi penerbangan sipil Tiongkok. Ia mengatakan bahwa gelar dan medali “Meritorious Pilot”, merupakan kehormatan bagi pilot penerbangan sipil Tiongkok yang telah mencapai lebih dari 26.000 jam penerbangan aman dan waktu menjabat sebagai kapten pilot tidak kurang dari 1/2 jumlah keseluruhan dari waktu penerbangannya. Sedangkan istilah yang digunakan “pengemudi berjasa” yang disebutkan dalam artikel online itu berbeda dengan istilah umum di industri penerbangan, jadi kedengarannya janggal.

Selain itu, dua nama Yunnan Airlines dan Yunhang (singkatan dari Yunnan Hangkong. maskapai penerbangan Yunnan) yang disebutkan dalam artikel tersebut adalah nama lama yang sudah lama tidak dipakai lagi, dan Yunhang sudah tidak ada lagi setelah tahun 2002. Sekarang masyarakat atau orang dalam industri penerbangan, lazim menggunakan China Eastern Airlines Yunnan atau Perusahaan Yunnan. Chang Su merasa bahwa orang yang menulis postingan ini mungkin tidak memahami hubungan antara Yunnan Airlines dengan China Eastern Airlines.

Hal lain yang membingungkan Chang Su adalah bahwa bagian kedua dari catatan bunuh diri yang beredar di Internet menyebutkan : Co-pilot mengeluhkan soal kebijakan ekonomi pemerintah pusat dan pengaruhnya terhadap Evergrande Real Estate, bahkan secara langsung menyerang Xi Jinping yang katanya tidak becus menangani urusan ekonomi. Hal mana membuat pembaca lebih ragu karena “penyampaian berita” ini lebih menjurus pada persoalan rebutan kekuasaan.

Namun, Chang Su mengatakan : “Saya tidak akan menyangkal poin tentang pimpinan maskapai China Eastern Airlines yang menindas bawahan. China Eastern seperti mikrokosmos dari masyarakat Tiongkok saat ini, di mana para elit menindas orang-orang di bawah (karyawan). Ini sudah bukan hal baru lagi”.

Chang Su mengatakan bahwa, analisis di atas ditujukan untuk mengomentari artikel tentang bunuh diri co-pilot MU5735. Adapun penyebab sebenarnya dari jatuhnya pesawat tersebut, semua kemungkinan itu sulit untuk dikesampingkan sampai kebenaran dari hasil investigasi terhadap kecelakaan udara itu dikeluarkan oleh pihak berwenang, Jangan mengambil kesimpulan sebelum itu. Sebagai penghormatan terhadap baik yang telah meninggal maupun yang masih hidup, setiap orang perlu memiliki hati yang bajik. Dia mengatakan : “Meskipun adalah hal biasa bagi Partai Komunis Tiongkok untuk menutupi-nutupi kebenaran, tetapi melihat rezim saat ini sudah berada dalam keadaan kacau balau, apakah hari ketika kebenaran terungkap masih akan lama ?” (sin)

FOKUS DUNIA

NEWS