Intelijen AS Membantu Ukraina Menenggelamkan Moskva, Partai Komunis Tiongkok Mengubah Arah ke Presiden Zelensky

Han Fei

Setelah Uni Eropa mengusulkan babak baru sanksi terhadap Rusia, media pemerintah Tiongkok tiba-tiba melaporkan berita positif terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pada hari yang sama, media arus utama AS mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa AS memberikan laporan intelijen untuk membantu Ukraina menenggelamkan kapal perang kebanggaan Rusia, Moskva.

Pada 5 Mei, berita kelas berat terbaru mengonfirmasi spekulasi luar negeri. NBC melaporkan bahwa Amerika Serikat memberikan laporan intelijen untuk membantu Ukraina dalam menenggelamkan kapal tercanggih Rusia, Moskva. Terlepas dari spekulasi semua orang, info itu dilaporkan oleh media arus utama untuk pertama kalinya.

Para pejabat AS telah menyatakan keprihatinannya bahwa laporan pembagian intelijen AS dengan Ukraina dapat membuat marah Putin dan memicu tanggapan yang tidak terduga. Gedung Putih tidak segera berkomentar tentang laporan NBC News.

Pada 4 Mei, sehari sebelumnya, Uni Eropa mengusulkan putaran keenam rancangan langkah-langkah sanksi terhadap Rusia. Pada hari yang sama, Biden juga setuju untuk meningkatkan sanksi.

Keesokan harinya, media resmi partai Komunis Tiongkok mengubah nadanya, tidak hanya melaporkan pidato Zelensky secara langsung, tetapi juga mengutip pidato untuk menegaskan kedaulatan nasional Ukraina, yang sama sekali berbeda dari praktik sebelumnya yang menggambarkan Zelensky sebagai badut di setiap kesempatan.

Li Yuanhua, mantan profesor di Beijing Capital Normal University menilai, “salah satunya adalah bahwa ia dapat menarik kembali citra pro-Rusianya di komunitas internasional. Intinya terbesarnya adalah apa yang dikatakannya adalah dirinya sendiri tidak terpengaruh. Faktanya Amerika Serikat juga telah menunjukkan kartu trufnya kepadapartai  Komunis Tiongkok, yaitu, Anda harus memilih salah satu pihak.”

Beberapa ahli juga mengatakan bahwa partai Komunis Tiongkok, selalu melihat angin sebagai kemudi dan jangan tertipu oleh penampilan partai Komunis Tiongkok. 

Feng Chongyi, seorang profesor di University of Technology Sydney, menganalisis bahwa sebelum Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, pertikaian yang terjadi sangat sengit, dan penutupan banyak kota telah menyebabkan ekonomi Tiongkok memburuk, membuatnya harus melakukan beberapa penyesuaian.

Li Zhengxiu, seorang ahli militer di Yayasan Penelitian Kebijakan Nasional Taiwan, mengatakan: “Seluruh kepemimpinan partai Komunis Tiongkok sebenarnya adalah macan kertas. Mereka merasa sangat tangguh, tetapi pada kenyataannya, mereka menemukan bahwa benar-benar tidak baik ketika menghadapi situasi seperti itu. Sebenarnya kekebalan partai Komunis Tiongkok hampir pada titik nol.” (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS