oleh Jin Shi
Insiden balon mata-mata PKT belum mereda. Saat ini, Amerika Serikat sedang melakukan analisis dan penelitian terhadap reruntuhan balon tersebut. Pada saat yang sama, pemerintah AS dan oposisi telah meminta Presiden Biden untuk mengadopsi kebijakan yang lebih keras terhadap PKT.
Media AS mengungkapkan pada Senin (6 Februari) bahwa reruntuhan balon mata-mata PKT yang telah diangkat dari perairan tempat balon ditembak jatuh, dan sudah dikirim ke laboratorium FBI di Virginia untuk penyelidikan.
Dalam beberapa hari mendatang, para peneliti akan mengadakan analisis terhadap reruntuhan balon tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan : “Melalui penelitian, kami akan memperoleh lebih banyak informasi tentang maksud dan tujuan balon tersebut diterbangkan ke wilayah udara AS.”
Gedung Putih menjelaskan pada Senin bahwa puing-puing balon tidak akan dikirim kembali ke Beijing.
Balon mata-mata PKT ditembak jatuh di Carolina Selatan pada Sabtu 4 Februari. Saat ini, personil masih menemukan banyak pecahan balon yang tersebar di perairan.
Perwakilan dari Partai Republik AS Mike Turner mengatakan : “Jelas ini adalah upaya PKT untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan sistem pertahanan rudal dan pangkalan senjata nuklir kami.”
Kabarnya balon mata-mata ini telah dilengkapi dengan sensor dan peralatan pemantauan, dan hasil penelitian yang relevan nantinya akan dilaporkan kepada para pemimpin kedua partai di Kongres dan anggota komite intelijen.
Pada saat yang sama, anggota Partai Republik juga menyerukan peninjauan lebih lanjut terhadap pemerintahan Biden atas proses pengambilan keputusan untuk menembak jatuh balon tersebut. Mereka percaya bahwa balon mata-mata PKT seharusnya sudah ditembak jatuh lebih awal.
Senator Republik AS Ted Cruz mengatakan : “Dia (Biden) mengizinkan Partai Komunis Tiongkok untuk melakukan misi spionase di atas langit kita selama seminggu penuh, termasuk di lokasi instalasi militer yang sensitif.”
Di saat yang sama, Biden juga menghadapi tekanan yang lebih besar dari pemerintah dan oposisi untuk mengadopsi strategi yang lebih ketat dalam melawan PKT.
Mike Quigley, anggota Komite Intelijen Khusus DPR AS mengatakan : “Kami tampaknya berada dalam semacam perang dingin dengan Tiongkok, dan provokasi militer serta pengawasan mereka membuat khawatiran kita.”
Bagaimana perkembangan dari krisis diplomatik Tiongkok – AS yang dipicu oleh insiden balon mata-mata ini telah menimbulkan keprihatinan besar dari dunia luar. (sin)