Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Pria yang Bertahan Hidup dengan Roti, Sereal, dan Manisan Tidak Pernah Mencoba Buah dan Sayur

Etindonesia. Seorang pria berusia 35 tahun yang didiagnosis dengan gangguan asupan makanan restriktif penghindaran (ARFID) mengklaim bahwa sekadar memikirkan makan buah, sayur, telur, atau daging sudah cukup membuatnya sakit.

Menyebut Thomas Sheridan sebagai pemakan pilih-pilih adalah pernyataan yang meremehkan. Pria Inggris berusia 35 tahun ini bergantung pada diet harian yang sangat ketat yang biasanya terdiri dari dua roti tawar, tiga mangkuk sereal Shreddies, dan banyak manisan Haribo, dan dia tidak pernah mencicipi buah dan sayur. Karena dietnya yang hambar, dia perlu mengonsumsi suplemen protein dan vitamin, tetapi hanya yang memiliki profil rasa yang dapat dia konsumsi.

Pria pengangguran ini mengklaim telah melakukan upaya untuk mendiversifikasi dietnya, tetapi semuanya berakhir dengan kegagalan. Beberapa tahun yang lalu, dia didiagnosis dengan gangguan asupan makanan restriktif penghindaran (ARFID), gangguan makan yang mencegah penderitanya mengonsumsi makanan tertentu, dan meskipun telah mencoba beberapa kali pengobatan, pola makan hariannya tetap sangat terbatas.

“Dulu kami mulai minum-minum dan semua orang membicarakan sandwich bacon saat mereka mabuk,” kata Sheridan kepada SWNS. “Suatu hari saya mencoba membuat roti lapis telur dan sosis, dan begitu telur menyentuh mulut saya, saya muntah sejauh sekitar 10 kaki di seberang ruangan.”

Orangtua Sheridan ingat bahwa dia mulai menolak makanan tertentu saat berusia 18 bulan. Dia hanya “menutup mulutnya” suatu hari, dan semua upaya untuk membuatnya mencoba buah dan sayur gagal.

Dokter menyarankan agar dia kelaparan sampai dia menghabiskan apa yang ditawarkan kepadanya, dan ayahnya mencoba memberinya hadiah, tetapi tidak ada yang berhasil. Di sekolah, dia diizinkan pulang saat makan siang untuk makan roti panggang karena dia tidak tahan makan siang di sekolah. Sebagai orang dewasa, keengganannya terhadap makanan tertentu telah mencegahnya menjalani kehidupan normal dan membuatnya lebih sulit untuk bekerja.

“Terakhir kali saya bekerja selama 10 hari, berat badan saya turun 21 pon,” kata Thomas.

Karena sangat ingin memasukkan makanan baru ke dalam pola makan hariannya, pria berusia 35 tahun ini kini berusaha mengumpulkan 8.000 dolar untuk hipnoterapi, tetapi tidak ada jaminan bahwa hal itu akan membantu menyembuhkan ARFID-nya.(yn)

Sumber: odditycentral

Pria di Tiongkok Menuduh Pacarnya Selingkuh Setelah Ponselnya Otomatis Terhubung ke Wi-Fi Hotel yang Baru Pertama Kali Mereka Kunjungi

EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok menuduh pacarnya selingkuh ketika ponselnya otomatis terhubung ke Wi-Fi hotel meskipun itu adalah pertama kalinya dia ke sana.

Menurut South China Morning Post, wanita itu bersikeras untuk mencari tahu kebenarannya, dan menghubungi stasiun TV lokal untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Selama liburan May Day, wanita itu dan pacarnya saat itu mengunjungi sebuah hotel di Chongqing bersama untuk pertama kalinya. Saat mencari kartu identitas digitalnya, ponselnya terhubung ke Wi-Fi meja resepsionis hotel di tempat yang terlihat jelas oleh wanita itu dan mantannya.

Setelah menyadari hal ini, pacarnya segera bertanya apakah dia telah mengunjungi hotel itu dengan orang lain. Meskipun wanita itu dengan keras menyangkal pernah mengunjungi hotel itu, dia tidak dapat menjelaskan mengapa ponselnya terhubung ke Wi-Fi.

Akibatnya, pria itu meninggalkannya di tempat, mengklaim bahwa dia tidak setia kepadanya.

Meskipun tidak ingin kembali bersama mantan pasangannya, wanita itu merasa penting untuk mencari tahu kebenaran dan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Suatu hari, dia menyadari bahwa jaringan Wi-Fi di hotel lain tempat dia bekerja memiliki nama pengguna dan kata sandi yang sama.

Karena merasa telah berhasil mengungkap misteri itu, dia menghubungi mantannya untuk menjelaskan temuannya. Namun, mantannya segera menghapusnya dari aplikasi obrolan.

Bersikeras ingin mengungkapnya, wanita itu menghubungi Chongqing TV untuk menceritakan kisahnya.

Seorang reporter menyelidiki klaimnya dengan menghubungkan ke Wi-Fi di hotel sebelumnya sebelum menuju ke hotel yang pernah dikunjunginya bersama pacarnya. Ponsel reporter itu secara otomatis terhubung ke Wi-Fi hotel, sama seperti ponsel wanita itu.(yn)

Sumber: mustsharenews

Penerjun Payung Menjatuhkan iPhone dari Ketinggian 14.000 Kaki, Ternyata Masih Utuh

EtIndonesia. Apple baru-baru ini mendapat iklan gratis dari pengguna iPhone 13 Pro Max yang menjatuhkan perangkat genggamnya saat terjun payung di ketinggian 14.000 kaki, tetapi menemukannya dalam kondisi berfungsi sempurna di darat.

Bulan lalu, Casey Flay, seorang insinyur dan penggemar terjun payung dari Devon, Inggris, melompat dari pesawat terbang di ketinggian 14.000 kaki (4.267 meter) tanpa menutup salah satu saku depan di pakaian luarnya, yang menyebabkan iPhone 13 Pro Max-nya jatuh segera setelah meninggalkan pesawat. 

Kamera GoPro di helmnya merekam momen itu dalam video, tetapi sebelum memeriksa rekamannya, dia yakin telah meninggalkan ponselnya di pesawat. 

Setelah mencarinya, dia memutuskan untuk menggunakan aplikasi Find My iPhone dan mengetahui bahwa perangkat genggamnya berada sekitar 4 mil dari tempat dia mendarat. Namun, yang paling mengejutkan adalah ponselnya masih berfungsi.

“Saya membawa ponsel saya di wingsuit saya untuk berjaga-jaga jika yang lain tidak dapat menemukan saya saat saya mendarat. Saya membiarkan saku saya terbuka, dan dari kamera helm saya, Anda dapat melihatnya mencuat keluar,” kata Flay. “Dia terbang begitu saja saat saya melompat – hilang. Saya bahkan tidak tahu dia hilang; saya pikir saya meninggalkannya di pesawat. Tidak seorang pun dapat melihatnya di pesawat, jadi saya menggunakan Find My iPhone dan melihatnya berada di hutan.”

Setelah berjalan 30 menit ke lokasi ponsel tersebut, teknisi berusia 37 tahun itu mengira akan menemukan perangkat genggamnya hancur berkeping-keping, atau rusak parah, tetapi perangkat itu hampir tidak memiliki bekas, dan tampaknya berfungsi dengan baik seperti sebelum mendarat dengan keras. Malah, perangkat itu berfungsi lebih baik lagi, karena tombol yang macet sejak Casey secara tidak sengaja menumpahkan minuman di atasnya kini tampak berfungsi dengan sempurna.

“Beberapa tahun yang lalu, saya berada di restoran dan menumpahkan sesuatu di telepon. Tidak peduli seberapa sering saya membersihkannya, tombol sampingnya masih macet. Namun sekarang, setelah jatuh dari ketinggian 14.000 kaki ke tanah, telepon itu berfungsi dengan baik,” kata penerjun payung itu. “Tidak ada goresan sedikit pun di telepon itu. Rasanya seperti telepon itu jatuh dari saku saya saat itu juga. Sungguh luar biasa. Itu tidak mungkin terjadi.”

Kisah Casey menjadi viral minggu lalu, mendongkrak reputasi iPhone yang sudah kuat dalam hal daya tahan, tetapi ini bukan kisah pertama. Beberapa tahun yang lalu, seorang pria yang mengambil iPhone 14-nya 33 hari setelah menjatuhkannya ke laut, hanya untuk menemukan bahwa telepon itu masih berfungsi dengan sempurna, dan setahun sebelumnya.(yn)

Sumber: odditycentral

Angka Kematian Pria Akibat ‘Sindrom Patah Hati’ Dua Kali Lebih Tinggi dari Wanita

EtIndonesia. Kita semua menyadari rasa sakit psikologis akibat patah hati – banyak sekali buku, lagu, dan film yang ditulis dan dibuat tentang topik ini – tetapi ada juga bukti ilmiah bahwa patah hati juga bisa berakibat fatal.

Istilah teknisnya adalah kardiomiopati takotsubo (TC), melemahnya jantung yang disebabkan oleh stres fisik atau emosional. Sebuah studi baru dari para peneliti di University of Arizona meneliti data dari 199.890 pasien di AS antara tahun 2016 dan 2020.

Insiden TC sedikit meningkat selama periode studi untuk pria dan wanita, tetapi insiden keseluruhan umumnya lebih tinggi untuk wanita. Kematian dan komplikasi yang disebabkan oleh kondisi tersebut relatif tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa ‘sindrom patah hati’ ini menjadi lebih umum di AS.

Meskipun kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita, kematian lebih dari dua kali lipat lebih mungkin terjadi pada pria, dengan 11,2 persen pria meninggal dibandingkan dengan 5,5 persen wanita. Tingkat kematian keseluruhan adalah 6,5 persen.

“Kami terkejut menemukan bahwa tingkat kematian akibat kardiomiopati takotsubo relatif tinggi tanpa perubahan signifikan selama studi lima tahun, dan tingkat komplikasi di rumah sakit juga meningkat,” kata ahli jantung intervensional M. Reza Movahed, dari Universitas Arizona.

Para peneliti telah mengajukan hipotesis untuk kesenjangan antara pria dan wanita. TC diyakini disebabkan oleh lonjakan hormon stres, yang dipicu oleh stres fisik atau emosional – jadi stres fisik mungkin berupa pembedahan atau infeksi, sedangkan stres emosional bisa berupa perceraian atau kematian orang yang dicintai.

Stres fisik TC lebih umum terjadi pada pria, yang dapat menjelaskan angka kematian yang lebih tinggi yang disebabkan oleh kondisi tersebut. Para peneliti juga berpikir perbedaan keseimbangan hormon antara kedua jenis kelamin dapat berperan.

Komplikasi yang diakibatkan oleh TC meliputi gagal jantung kongestif (35,9 persen pasien), fibrilasi atrium (20,7 persen), syok kardiogenik (6,6 persen), stroke (5,3 persen), dan henti jantung (3,4 persen).

TC sering kali dianggap sebagai serangan jantung atau nyeri dada, karena kemiripan gejalanya. Namun, para peneliti di balik studi baru ini berharap dapat meningkatkan kesadaran akan kondisi tersebut, sehingga dapat didiagnosis dan diobati dengan lebih efektif.

“Beberapa komplikasi, seperti stroke embolik, dapat dicegah dengan pemberian obat anti pembekuan darah dini pada pasien dengan otot jantung yang sangat lemah atau dengan irama jantung tidak teratur yang disebut fibrilasi atrium yang meningkatkan risiko stroke,” kata Movahed.

TC merupakan sesuatu yang telah diketahui oleh para profesional kesehatan sejak lama, tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang kondisi tersebut – baik tentang bagaimana penyakit tersebut dapat dideteksi maupun bagaimana risiko komplikasi dapat dikurangi.

Tidak semua kasus TC disebabkan oleh putusnya hubungan, tetapi jelas bahwa kehilangan seseorang yang kita cintai memiliki banyak konsekuensi bagi kesehatan fisik dan mental kita, dan jantung terkadang dapat menanggung beban stres tersebut.

“Angka kematian yang terus tinggi ini mengkhawatirkan, yang menunjukkan bahwa lebih banyak penelitian harus dilakukan untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dan menemukan pendekatan terapeutik baru untuk kondisi ini,” kata Movahed.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association.(yn)

Sumber: sciencealert

Kekuasaan Xi Jinping Melemah, Lebih dari 20% Jenderal yang Dipromosikan Terlibat Masalah

0

Ketegangan terus terjadi di dalam militer Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dari 79 jenderal senior yang dipromosikan sejak Xi Jinping berkuasa, lebih dari 20% di antaranya sudah terjerat masalah. Para ahli menilai bahwa kekuasaan militer Xi Jinping semakin terpinggirkan, dan gelombang pembersihan besar-besaran di militer bisa saja meningkat.

EtIndonesia. Militer PKT tampaknya sedang memasuki tahap “pembersihan besar” yang ketat. Berdasarkan pengecekan, dari 79 jenderal yang dipromosikan oleh Xi sejak menjabat, setidaknya 10 orang sudah secara terbuka dicopot atau diberhentikan, sementara 12 orang lainnya tersangkut rumor kasus, sehingga totalnya sudah lebih dari 20% pejabat tinggi militer yang “terkikis”.

Pada 12 Mei, pengamat politik Li Yanming menulis dalam artikel di Epoch Times bahwa kasus yang melibatkan Miao Hua, kepala Departemen Kerja Politik Komisi Militer Pusat (CMC) sekaligus orang kepercayaan Xi, dan He Weidong, pejabat nomor tiga di militer, akan diungkap dalam Sidang Pleno Keempat PKT. Ini menandakan bahwa pembersihan besar di militer bisa meningkat.

 “Begitu banyak jenderal yang dipromosikan Xi kini dicopot atau diselidiki, ini jelas akan merusak kredibilitas kepemimpinannya. Kelompok ini awalnya muncul pada era Jiang Zemin, ketika militer didorong untuk terlibat dalam bisnis. Mereka sekarang sudah menjadi komunitas kepentingan bersama, dan apapun faksinya, pada dasarnya mereka adalah kelompok korup,” kata pakar militer Taiwan, Li Zhengxiu. 

Wang Youqun, mantan pejabat Komisi Disiplin PKT, pernah mengungkap bahwa setelah Sidang Pleno Ketiga, Wakil Ketua CMC Zhang Youxia dengan dukungan para sesepuh mulai menguasai kekuasaan militer dan melancarkan pembersihan terhadap kekuatan militer yang setia kepada Xi.

“Secara logika, ini masuk akal. Sebagian besar yang tersandung kasus adalah orang yang dipromosikan langsung oleh Xi, jadi tidak masuk akal jika Xi sendiri menjatuhkan mereka dengan cara seperti ini,” kata Direktur Institut Strategi dan Sumber Daya dari Institut Penelitian Pertahanan Nasional Taiwan, Su Ziyun.

“Ada komentar yang menyebut mereka disingkirkan karena tidak mendukung rencana Xi menyerang Taiwan, tapi itu tidak masuk akal secara logika. Ini lebih merupakan konflik internal personal militer, dan saat ini Zhang Youxia tampaknya sedang memegang kendali,” ujarnya. (hui)

Laporan oleh wartawan NTDTV: Li Yun dan Qiu Yue

Laporan WOIPFG: Rezim PKT Industrialisasi Praktik Pengambilan Organ Secara Paksa Lewat Jalur “Belt and Road”

Baru-baru ini, The World Organisation to Investigate the Persecution of Falun Gong atau Organisasi Internasional Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) merilis sebuah laporan yang memuat banyak bukti, mengungkap bahwa rezim Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok / PKT) tengah mengindustrialisasi praktik pengambilan organ secara hidup-hidup melalui inisiatif “Belt and Road” (Satu Sabuk Satu Jalan), yang kini telah menjadi ancaman nyata bagi umat manusia secara global

EtIndonesia. “Baru-baru ini, WOIPFG menerbitkan laporan investigasi yang mengungkap bahwa PKT memanfaatkan platform “Belt and Road”-nya untuk secara sistematis menyebarkan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pengambilan organ dari tubuh manusia yang masih hidup ke komunitas internasional. Praktik keji ini tidak hanya menargetkan praktisi Falun Gong dan warga Tiongkok, namun kini mulai mengancam keselamatan warga negara dari negara-negara lain,” ujar reporter NTD, Yu Liang. 

Ketua WOIPFG, Wang Zhiyuan:  “Karena bisnis ini sangat menguntungkan — keuntungannya luar biasa besar — maka mereka menjadikannya salah satu proyek ‘Belt and Road’ dan memperluasnya ke kota-kota di sepanjang jalur tersebut. Misalnya, sekarang banyak orang tahu tentang kawasan penipuan daring di Myawaddy, Myanmar — itu terkait dengan Tiongkok dan PKT.”

Wang menjelaskan bahwa sejak tahun 2000, PKT menggunakan seluruh kekuatan negara untuk menculik dan mengambil organ dari rakyat Tiongkok secara diam-diam. Mereka juga menjadikan rumah sakit di Beijing, Guangzhou, Guangxi, Xi’an, Yunnan, dan wilayah lainnya sebagai rumah sakit utama untuk proyek transplantasi organ internasional dalam kerangka “Belt and Road”. Misalnya, Rumah Sakit Umum Pertama Kota Kunming telah menandatangani perjanjian kerja sama transplantasi organ dengan Laos, Pakistan, dan Spanyol.

Wang Zhiyuan:  “Di Tiongkok, mendapatkan organ sangat cepat dan harganya sangat murah. Warga dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, negara-negara Arab, dan bahkan Taiwan datang ke Tiongkok untuk transplantasi organ dalam jumlah besar.”

Laporan WOIPFG juga menunjukkan bahwa antara Juli 2015 hingga September 2018, sedikitnya 280 warga Taiwan telah menjalani transplantasi organ di daratan Tiongkok.

Saat ini, PKT sedang memanfaatkan kebijakan khusus zona perdagangan bebas Hainan untuk membangun pusat industri transplantasi organ internasional terpadu yang mencakup layanan medis, pariwisata, dan rehabilitasi.

Wang juga menekankan bahwa pengesahan Undang-Undang Larangan Pengambilan Organ Hidup oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS minggu lalu adalah tonggak sejarah penting. Setelah menjadi hukum, hal ini diharapkan akan mendorong lebih banyak negara untuk bersama-sama menindak industri transplantasi ilegal global yang dikendalikan oleh PKT.

Wang Zhiyuan:  “Saat ini sudah ada 20 negara yang membuat undang-undang untuk mencegah warganya pergi ke Tiongkok untuk transplantasi. Dunia seharusnya bersatu untuk mengepung dan membongkar PKT, serta mengadili semua pelaku kejahatan pengambilan organ secara paksa di pengadilan. Ini adalah kewajiban umat manusia.” (Hui)

Laporan oleh wartawan NTD: Yu Liang, Chen Shengxu, dan Shang Jing dari New York

Trump Teken Kontrak Raksasa di Kunjungan Kedua ke Timur Tengah: Qatar Airways Akan Beli 210 Pesawat Boeing

Pada Rabu (14 Mei), Presiden Amerika Serikat Donald Trump melanjutkan kunjungan keduanya dalam rangkaian lawatan ke tiga negara Timur Tengah, yaitu ke Qatar. Di sana, ia menandatangani sejumlah perjanjian ekonomi dan pertahanan dengan pemerintah Qatar, termasuk kesepakatan dengan Qatar Airways untuk membeli hingga 210 unit pesawat wide-body Boeing dengan nilai total mencapai 96 miliar dolar AS. Kesepakatan ini dianggap sebagai kemenangan besar dalam kunjungan Trump ke Timur Tengah, meski pengiriman pesawat diperkirakan memerlukan waktu bertahun-tahun.

EtIndonesia. Laporan Central News Agency (CNA) menyebutkan kesepakatan dari Qatar ini merupakan dorongan besar bagi perusahaan Boeing dan pemasok mesin utamanya. Sementara itu, pesaing Boeing, yaitu Airbus—yang menggunakan mesin Rolls-Royce pada model A350-nya—sering mengalami masalah perawatan ketika beroperasi di wilayah panas ekstrem seperti Teluk Persia.

Mengutip laporan Reuters, Boeing menyebut bahwa perjanjian tersebut mencakup 160 unit pesanan pasti, yang terdiri dari 130 unit Boeing 787 dan 30 unit Boeing 777X, serta opsi pembelian tambahan sebanyak 50 unit dari dua model pesawat jarak jauh tersebut.

Menurut pernyataan resmi pemerintah, untuk model 787, Qatar memilih menggunakan mesin GEnx dari General Electric Aerospace, bukan mesin Trent 1000 dari Rolls-Royce. Untuk model 777X, satu-satunya pilihan mesin adalah GE9X dari General Electric.

CEO General Electric Aerospace, Larry Culp, menyatakan bahwa perjanjian ini mencakup pengadaan 400 unit mesin pesawat, dan merupakan kesepakatan terbesar dalam sejarah perusahaan. Qatar Airways juga mengkonfirmasi bahwa mereka menganggap kontrak ini sebagai pembelian terbesar dalam sejarah maskapai. Pada Maret lalu, Qatar Airways telah memberi sinyal kepada Reuters bahwa mereka sedang menyiapkan pemesanan besar pesawat wide-body.

Trump menghadiri penandatanganan kesepakatan ini bersama Raja Qatar, Tamim bin Hamad Al-Thani, CEO Boeing Kelly Ortberg, dan CEO Qatar Airways Badr Mohammed Al-Meer. Trump menyampaikan bahwa Ortberg mengatakan kepadanya bahwa ini adalah pesanan pesawat terbesar dalam sejarah Boeing.

Kesepakatan ini ditandatangani di Doha, pada pemberhentian kedua Trump di Timur Tengah, setelah sehari sebelumnya ia menandatangani sejumlah perjanjian lainnya di Arab Saudi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Perebutan Kekuasaan di Zhongnanhai Sungguh Brutal, Analisis: Siapa Pun yang Ingin Mengambil Alih akan Tumbang Lebih Cepat

EtIndonesia. Sosok penerus Xi Jinping, pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT), terus menjadi sorotan publik. Sejumlah pejabat kelahiran tahun 1970-an mulai dengan cepat memasuki lingkaran inti kekuasaan PKT, memicu spekulasi tentang siapa calon “penerus” Xi. Namun, sebuah analisis menunjukkan bahwa dalam politik PKT, siapa pun yang terlihat ingin menjadi penerus, justru berakhir cepat “ditumbangkan”.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pejabat “generasi 70-an” menduduki posisi tinggi di tingkat provinsi dan kementerian, memicu rumor tentang calon penerus Xi. Beberapa nama yang mencuat termasuk Gubernur Zhejiang Liu Jie, Menteri Sumber Daya Alam Guan Zhi’ou, Direktur Administrasi Pengawasan Keuangan Negara Li Yunze, dan Sekretaris Pertama Komite Sentral Liga Pemuda Komunis A Dong.

Pengamat independen Cai Shenkun pada 15 Mei menyampaikan dalam program medianya bahwa nama-nama seperti Li Yunze, A Dong, Liu Jie, dan Guan Zhi’ou tampak sangat menonjol. Namun, dalam sistem PKT, siapa pun yang “terlalu cepat bersinar” justru berisiko menjadi korban “pujian mematikan”. Lihat saja jejak karier politisi muda sebelumnya seperti Hu Chunhua, Sun Zhengcai, Lu Hao, Qin Yizhi, He Junke, dan Liu Jian—semakin dekat ke pusat kekuasaan, semakin berbahaya. Itulah aturan permainan brutal dalam perebutan kekuasaan di PKT.

Cai Shenkun menyebutkan bahwa dalam konteks politik PKT, ada fenomena aneh: pejabat muda yang terlalu dini dipuji, justru membawa “label masalah”. Begitu disebut-sebut sebagai calon penerus, mereka otomatis menjadi sasaran serangan. Di era Xi, status “penerus” telah berubah menjadi profesi yang sangat berisiko.

Ia menambahkan, sejak Kongres Nasional ke-20 PKT, promosi pejabat “generasi 70-an” berlangsung cepat. Namun begitu media pemerintah menyebut mereka sebagai “bintang harapan”, sering kali mereka justru berakhir sebagai “meteor”. 

Dalam sistem otoriter PKT, promosi tidak hanya berdasarkan usia, pengalaman, atau kemampuan, tetapi juga tingkat kesetiaan absolut terhadap pemimpin. Jika kesetiaan ini dijadikan indikator utama, maka hal itu akan menjadi alat dalam pertarungan politik.

Cai menilai bahwa tak satu pun dari pejabat generasi 70-an ini bisa merasa aman. Siapa pun yang terlalu mencolok, dipuji terlalu tinggi oleh media, atau terlalu dekat dengan “dua penetapan” (mengacu pada penetapan Xi sebagai pemimpin inti dan ideologinya sebagai panduan utama), bisa sewaktu-waktu disingkirkan, dipinggirkan, atau dibekukan. Contoh paling klasik adalah Sun Zhengcai dan Hu Chunhua.

Komentator independen Du Zheng juga pernah menulis di media Taiwan Up Media bahwa menjadi pejabat tingkat kementerian termuda secara nasional di PKT tidak selalu berarti karier yang gemilang. Di era Xi, pejabat muda seperti ini menghadapi dua risiko besar: pertama, jika mereka dipromosikan sebagai penerus, mereka akan menjadi sorotan dan target serangan dari lawan politik; kedua, jika mereka terlalu percaya diri dan menunjukkan ambisi untuk menggantikan pemimpin, mereka akan membangkitkan kecemburuan sang “bos”.

Du mencatat bahwa sejak Xi Jinping menghapus batas masa jabatan, sejumlah loyalisnya yang sudah melewati usia pensiun masih “berlari mendampingi”, dan Xi belum menetapkan penerus resmi sesuai kebiasaan PKT, yang membuat masa depan politik menjadi sangat tidak pasti—baik karena keruntuhan internal PKT sendiri atau masalah kesehatan Xi.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa dalam sejarah PKT, penerus selalu ditetapkan oleh elite partai, namun sebagian besar berakhir tragis. Pendiri PKT Mao Zedong pernah memilih Liu Shaoqi, Lin Biao, Wang Hongwen, dan Hua Guofeng sebagai penerus. Keempatnya semuanya gagal.

Pemimpin generasi kedua, Deng Xiaoping, menunjuk Hu Yaobang dan Zhao Ziyang. Namun keduanya juga disingkirkan. Hu Yaobang dipaksa turun, dan setelah Tragedi Tiananmen 1989, Zhao Ziyang dijatuhkan dan ditahan hingga wafat oleh Jiang Zemin.

Di era Xi Jinping, Sun Zhengcai—mantan Sekretaris Partai Chongqing dan calon penerus—dijatuhkan pada 2018 dengan alasan anti-korupsi. Hu Chunhua juga disingkirkan dari jajaran kepemimpinan pada Kongres ke-20 PKT.

Sejak Sidang Pleno Ketiga PKT pada Juli tahun lalu, kabar tentang penurunan kesehatan dan melemahnya kekuasaan Xi Jinping terus beredar.

Du Zheng menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir PKT terus mengalami kekacauan, ekonomi mengalami krisis parah, dan jika Donald Trump kembali berkuasa di AS, tekanan internasional untuk “mengakhiri PKT” akan meningkat. Karena terlalu banyak melakukan keburukan, PKT makin menghadapi masalah besar. Kapal rusak ini tak mampu lagi menahan guncangan. Jika Xi jatuh, bisa jadi rezim PKT juga akan runtuh bersamanya.

Komentator politik Yuan Bin pernah menulis di Epoch Times bahwa sejak Xi menjadi pemimpin PKT pada Kongres ke-18, ia membawa Tiongkok ke arah kemunduran sejarah, memperlambat ekonomi, memperuncing konflik sosial, dan menyebarkan ketidakpuasan di dalam dan luar partai. Karena itu, publik menjulukinya sebagai “akselerator utama kejatuhan PKT”. (Hui)

Laporan oleh wartawan NTD Tang Zheng / Editor penanggung jawab: Li Quan

Detail Luar Biasa pada Fosil Archaeopteryx Ini Dapat Membantu Menyelesaikan Perdebatan Mengenai Penerbangan

EtIndonesia. Salah satu fosil makhluk paling terkenal di dunia baru saja mengalami pencerahan besar.

Lebih dari satu setengah abad setelah para ilmuwan pertama kali menemukan sisa-sisa Archaeopteryx, para peneliti telah melakukan pemindaian CT pada spesimen yang hampir lengkap dan tidak hancur untuk pertama kalinya.

Dinosaurus yang terkadang dikenal sebagai ‘burung pertama’ ini merupakan momen penting 150 juta tahun yang lalu dalam evolusi penerbangan. Namun, apakah dinosaurus tersebut benar-benar dapat terbang dengan gerakan bertenaga, masih menjadi perdebatan yang sedang berlangsung yang dibantu oleh fosil ini untuk diselesaikan.

Tingkat detail pada spesimen ini luar biasa. Kerangka tersebut kehilangan satu tulang di ujung salah satu jari sayapnya. Selain itu, kerangka tersebut masih utuh sepenuhnya.

Namun, mungkin fitur yang paling menarik tidak terlihat oleh mata telanjang. Di bawah sinar ultraviolet (UV), jejak struktur jaringan lunak yang bersinar dapat terlihat, yang mengungkapkan informasi penting tentang kulit dan bulu yang belum pernah diamati sebelumnya.

Wawasan luar biasa ini menunjukkan bahwa dinosaurus mirip burung, seukuran merpati, mungkin mampu terbang, menurut penulis studi yang dipimpin oleh para peneliti di Field Museum of Natural History Chicago.

Berdasarkan analisis UV, masing-masing sayapnya memiliki jalur bulu sekunder bagian dalam yang terspesialisasi dan terpelihara dengan jelas, yang membentang dari siku ke sisi tubuh, memanjangkan sayap.

Bulu-bulu ini, yang disebut tersier, mungkin penting untuk terbang pada dinosaurus bersayap panjang, dan bulu-bulu ini secara mencolok hilang pada fosil Archaeopteryx yang ditemukan sebelumnya.

“Archaeopteryx bukanlah dinosaurus pertama yang memiliki bulu, atau dinosaurus pertama yang memiliki ‘sayap.’ Namun, kami pikir itu adalah dinosaurus paling awal yang diketahui yang mampu menggunakan bulunya untuk terbang,” jelas penulis utama Jingmai O’Connor, kurator asosiasi reptil fosil di Field Museum.

“Dibandingkan dengan kebanyakan burung yang masih hidup, Archaeopteryx memiliki tulang lengan atas yang sangat panjang. Dan jika Anda mencoba terbang, memiliki tulang lengan atas yang panjang dapat menciptakan celah antara bulu primer dan sekunder yang panjang pada sayap dan bagian tubuh lainnya. Jika udara melewati celah tersebut, daya angkat yang Anda hasilkan akan terganggu, dan Anda tidak dapat terbang.”

Berdasarkan apa yang kita ketahui tentang burung yang masih hidup dengan sayap panjang, peran bulu tersier terutama untuk menutup celah sayap dan membantu terbang, tetapi bentuk kipas yang tidak biasa yang ditemukan pada fosil Archaeopteryx Chicago menunjukkan bahwa bulu-bulu ini mungkin juga berperan dalam komunikasi visual. Kedua hipotesis tersebut tidak saling eksklusif.

Meskipun telah dilakukan penelitian selama bertahun-tahun dan ditemukannya 13 spesimen Archaeopteryx lainnya, masih ada kontroversi besar seputar dinosaurus mirip burung ini dan apakah dia diciptakan untuk terbang atau tidak.

Spesimen yang baru saja difoto ini, nomor 14, hampir hilang dari penyelidikan ilmiah – disimpan di tangan kolektor pribadi selama beberapa dekade sebelum Field Museum mendapatkannya pada tahun 2022.

Sekarang, pemindaian CT beresolusi tinggi tersedia secara bebas untuk dibaca dan diteliti.

“Kami mempelajari sesuatu yang menarik dan baru dari hampir setiap bagian tubuh yang telah kami awetkan. Dan makalah ini hanyalah puncak gunung es,” kata O’Connor.

Penelitian ini dipublikasikan di Nature.(yn)

Sumber: sciencealert

Basis Nuklir AS Tersembunyi di Bawah Lapisan Es Greenland Selama Puluhan Tahun

EtIndonesia. Sebuah basis nuklir milik Amerika Serikat dari era Perang Dingin, yang dibangun di bawah lapisan es Greenland dan diberi nama “Camp Century” (Kamp Abad), telah ditemukan kembali.

Menurut laporan The Wall Street Journal pada 14 Mei, tim ilmuwan NASA yang dipimpin oleh Chad Greene berhasil mendeteksi terowongan dan kompleks bangunan di bawah es menggunakan teknologi radar pada Desember 2024.

Temuan ini merupakan sisa dari proyek nuklir rahasia Pentagon yang disebut “Proyek Iceworm”, yang bertujuan membangun pangkalan peluncuran rudal nuklir dan menyimpan hingga 600 rudal. Seluruh basis ini ditenagai oleh reaktor nuklir dan memiliki 21 terowongan yang bisa menampung 200 personel militer.

Basis ini mulai dibangun sebagian pada tahun 1959, namun akhirnya ditinggalkan pada 1967 karena lapisan es yang tidak stabil. Hingga kini, struktur bangunannya masih terkubur di bawah lapisan es setebal sekitar 30 meter. 

Awalnya, pangkalan ini diklaim sebagai fasilitas penelitian. Tujuan militernya baru dideklasifikasi pada tahun 1996.

AS membangun pangkalan nuklir ini berdasarkan Perjanjian Pertahanan AS-Denmark tahun 1951. Selama Perang Dingin, AS memiliki total 17 pangkalan di Greenland, dengan jumlah personel mencapai 10.000 tentara. Saat ini, AS masih mengoperasikan Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di Greenland, namun jumlah personel yang bertugas kurang dari 200 orang. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Pertemuan Pemimpin AS-Suriah Pertama dalam 25 Tahun, Trump Puji Ahmed al-Sharaa sebagai Sosok Karismatik

Setelah 25 tahun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa  mengadakan pertemuan perdana yang difasilitasi oleh Putra Mahkota Arab Saudi. Usai pertemuan, Trump memuji Ahmed al-Sharaa  sebagai pemimpin muda yang berbakat dan menyatakan bahwa Shara bersedia bergabung dengan Perjanjian Abraham untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Setelah itu, Trump melanjutkan kunjungannya ke ibu kota Qatar, Doha, dan menandatangani kesepakatan ekonomi senilai lebih dari 1,2 triliun dolar AS.

EtIndonesia. Pertemuan antara pemimpin AS dan Suriah berlangsung untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, bertempat di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dengan pendampingan Putra Mahkota Saudi. Sebelum pertemuan, Presiden Trump berjabat tangan dengan Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa. 

Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup dan detailnya tidak dipublikasikan.

Namun, dalam perjalanan menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One menuju Qatar, Trump membahas hasil pertemuan tersebut.

“Saya rasa (Sharaa) sangat baik, seorang pria muda yang karismatik dan tangguh, dengan latar belakang yang keras – sangat keras. Dia seorang pejuang. Dia benar-benar punya kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu,” kata Trump.

Trump menyebut bahwa dalam pertemuan tersebut, Shara menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham, yang memungkinkan normalisasi hubungan dengan Israel.

Selama lebih dari 20 tahun, AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Suriah karena rezim otoriter keluarga Assad. Pada Desember tahun lalu, aliansi pemberontak yang dipimpin Sharaa melakukan serangan mendadak, menyebabkan Assad melarikan diri dari Suriah. Pada Januari, Shara terpilih sebagai presiden, dan sejak itu mengunjungi sejumlah negara Arab dan Prancis, memperoleh dukungan dari dunia Arab. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyerukan pelonggaran sanksi terhadap Suriah.

Pada Selasa (13 Mei), dalam Forum Investasi Arab Saudi–AS, Trump mengumumkan akan mencabut sanksi terhadap Suriah dan memberi kesempatan kepada pemerintahan Shara untuk membangun kembali negara tersebut.

Pada Rabu (14 Mei), Trump tiba di Doha, ibu kota Qatar, dan mendapat sambutan meriah dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Keduanya kemudian menandatangani kesepakatan ekonomi senilai total lebih dari 1,2 triliun dolar AS.

Emir Qatar, Sheikh Tamim:  “Saya percaya, dengan ditandatanganinya perjanjian-perjanjian ini, hubungan Qatar dan Amerika Serikat akan naik ke tingkat yang baru.”

Sheikh Tamim menyebut kunjungan Trump sebagai momen bersejarah. Trump juga berterima kasih kepada Qatar atas peran aktifnya dalam upaya perdamaian Rusia-Ukraina dan berbagai isu internasional lainnya, serta memuji hubungan persahabatan antara kedua negara.

Trump:  “Pencapaian kalian sebagai sebuah negara sungguh luar biasa. Amerika akan selalu mendampingi kalian, kalian tahu itu.”

Pada malam harinya, kedua pemimpin menghadiri jamuan kenegaraan di Istana Lusail.

Perlu dicatat bahwa sebelum menuju Doha, Trump juga mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Riyadh. Dalam pertemuan itu, ia memuji kemajuan kawasan Timur Tengah dan menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan masalah dengan Iran.

Trump:  “Saya ingin mencapai kesepakatan dengan Iran. Saya ingin mencoba hal-hal yang mungkin tercapai, tetapi untuk itu, Iran harus menghentikan dukungannya terhadap terorisme, menghentikan perang proksi berdarahnya, serta secara permanen dan dapat diverifikasi menghentikan upaya memperoleh senjata nuklir.” (Hui)

Laporan oleh Ren Hao, NTD TV, Washington DC

Trump Terapkan Larangan Global terhadap Chip Huawei, Ingin Bangun Ekosistem Kolaborasi AI Terbesar

EtIndonesia. Pemerintah Amerika Serikat menunda pemberlakuan aturan “Penyebaran Kecerdasan Buatan (AI)” yang semula dijadwalkan berlaku pada 15 Mei 2025. Bersamaan dengan itu, Washington mengeluarkan tiga pedoman baru untuk melawan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Departemen Perdagangan AS merilis tiga arahan terbaru sebagai bagian dari strategi tersebut, antara lain: penggunaan chip Ascend milik Huawei di mana pun di dunia dianggap melanggar peraturan ekspor AS; serta penggunaan chip AI buatan AS untuk melatih model AI Tiongkok akan menimbulkan risiko hukum.

Dalam siaran pers, Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa jika aturan “Penyebaran Kecerdasan Buatan” diberlakukan seperti rencana awal, hal itu akan memberi tekanan pada inovasi AS, menambah beban kepatuhan yang berat bagi perusahaan, dan mungkin merusak hubungan diplomatik dengan sejumlah negara sahabat.

Wakil Menteri Biro Industri dan Keamanan (BIS) Departemen Perdagangan AS, Jeffery Kessler, mengatakan bahwa aturan pengendalian global yang sebelumnya dirancang secara menyeluruh itu “dirancang dengan buruk dan kontraproduktif.” Ia menambahkan bahwa kebijakan baru bersifat “berani dan inklusif”, akan bekerja sama dengan mitra internasional yang dapat dipercaya untuk memimpin inovasi global, sekaligus mencegah teknologi canggih jatuh ke tangan kekuatan bermusuhan.

Dilaporkan, kebijakan baru ini akan beralih ke model perjanjian bilateral, di mana AS akan melakukan negosiasi satu per satu dengan negara-negara berbeda mengenai ekspor chip AI.

Pada saat yang sama, Departemen Perdagangan AS mengumumkan tiga pedoman terbaru dalam melawan PKT:

  1. Penggunaan chip Ascend milik Huawei di mana pun di dunia melanggar peraturan ekspor AS;
  2. Penggunaan chip AI buatan AS untuk melatih model AI Tiongkok akan menghadapi risiko hukum;
  3. Memperkuat keamanan rantai pasokan untuk mencegah PKT mendapatkan chip AS melalui negara ketiga.

David Sacks, Direktur Urusan AI dan Aset Digital Gedung Putih yang ditunjuk oleh Trump, dalam pidatonya di Forum Investasi AS–Arab Saudi baru-baru ini mengatakan bahwa Amerika akan kembali ke jalur keterbukaan teknologi dan kerja sama internasional untuk melawan pengaruh strategis global Tiongkok dalam bidang AI.

“Presiden menantang kami, menugaskan kami, agar Amerika harus menang dalam persaingan AI ini. Bagaimana cara kita menang? Jawabannya adalah: Amerika harus membangun ekosistem kolaborasi terbesar,” katanya. (Hui)

Laporan oleh Zhang Qin, NTDTV

Pentagon Tambah Investasi dan Gandeng Sekutu, “Kubah Emas” Hadapi Ancaman Tiongkok dan Rusia

Pada  Selasa (13 Mei), Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) memperingatkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan Rusia tengah secara aktif mengembangkan rudal nuklir luar angkasa dan senjata hipersonik generasi baru. 

Dalam sepuluh tahun mendatang, ancaman global diperkirakan akan meningkat secara signifikan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Presiden Trump bersama Kongres sedang mendorong program jaringan pertahanan rudal “Golden Dome” (Kubah Emas), serta meningkatkan investasi pada rudal pertahanan buatan perusahaan Raytheon guna memperkuat kemampuan pertahanan bersama dengan negara-negara sekutu.

EtIndonesia. Peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) pada Selasa 13 Mei menyebutkan Tiongkok dan Rusia sedang mengembangkan rudal nuklir luar angkasa serta senjata hipersonik canggih. Skala dan kompleksitas ancaman ini diperkirakan akan meningkat secara cepat dalam dekade mendatang.

Sebagai tanggapan atas jenis ancaman rudal baru ini, pemerintahan Trump mendorong program prioritas dalam kebijakan pertahanan nasional yaitu jaringan pertahanan rudal “Golden Dome”.

Grafik resmi menunjukkan bahwa pada tahun 2035, Tiongkok kemungkinan akan mengerahkan hingga 700 hulu ledak nuklir dengan rudal balistik antarbenua (ICBM), Rusia dari 350 menjadi 400, Korea Utara meningkat hingga 50, dan Iran dari 0 menjadi 60.

Selain itu, rudal jelajah serang darat (Land Attack Cruise Missile) milik Tiongkok diperkirakan akan meningkat dari 1.000 menjadi 5.000 unit, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) bisa mencapai sedikitnya 132 unit, dan sistem rudal “Partial Orbital Bombardment System” (FOBS) bisa mencapai hingga 60 unit. Rusia juga menunjukkan tren peningkatan dalam tiga jenis senjata ini, menandakan bahwa Tiongkok dan Rusia sedang memperluas kemampuan serangan mereka secara menyeluruh.

AS memperkirakan bahwa sebelum tahun 2035, Tiongkok akan mengerahkan hingga 4.000 senjata hipersonik, jauh meningkat dibandingkan dengan 600 unit saat ini.

Hingga kini, rencana “Golden Dome” yang mengusung konsep pertahanan berlapis belum mengumumkan struktur rinci, jadwal, atau total anggarannya. Kantor Anggaran Kongres AS (CBO) memperkirakan biaya jangka panjang sistem ini bisa mencapai setidaknya 542 miliar dolar AS.

Pada hari yang sama, Departemen Pertahanan AS meningkatkan nilai investasi pada program rudal pertahanan udara SM-3 (Standard Missile-3) yang dikembangkan oleh kontraktor Raytheon, dari 1,198 miliar dolar AS menjadi 3,332 miliar dolar AS.

Perluasan kontrak ini juga menunjukkan komitmen berkelanjutan AS terhadap integrasi pertahanan rudal bersama dengan sekutu seperti Jepang dan Korea Selatan.

Seiring dengan dilanjutkannya pengembangan jet tempur generasi keenam oleh Tiongkok, Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal David Allvin, pada Selasa (13 Mei) membagikan rincian terbaru mengenai program jet tempur F-47 dan pesawat tak berawak Cooperative Combat Aircraft (CCA) di media sosial, yang dinilai sangat penting bagi operasi di kawasan Indo-Pasifik.

Menurut grafik informasi, radius tempur F-47 akan melebihi 1.000 mil laut, jauh lebih besar dibandingkan F-22 Raptor yang memiliki jangkauan sekitar 590 mil laut dan direncanakan untuk digantikan. (Hui)

Laporan oleh Guo Yuexi, NTDTV

Israel Lanjutkan Serangan Udara ke Gaza, Dikabarkan Pemimpin Hamas Tewas Terkena Serangan

Saat Presiden AS Donald Trump tiba di Qatar dalam rangka kunjungan ke Timur Tengah, Israel melancarkan serangan udara ke wilayah selatan Gaza dengan target utama pemimpin Hamas saat ini, Mohammaed Sinwar. Dilaporkan bahwa Mohammed Sinwar  tewas dalam serangan tersebut, namun kabar kematiannya belum dikonfirmasi secara resmi.

EtIndonesia. Pada Rabu (14 Mei), Presiden Trump tiba di Qatar, tujuan kedua dalam lawatan ke Timur Tengah minggu ini, dan mendapat sambutan hangat dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Presiden Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengambil langkah untuk menormalkan hubungan dengan pemerintahan baru Suriah.

 “Setelah berdiskusi dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Turki Erdogan mengenai situasi di sana, saya memutuskan untuk mencabut sanksi terhadap Suriah. Kami ingin memberi mereka awal yang baru. Ini akan menjadi peluang besar bagi mereka. Sanksi sebelumnya sangat ketat dan sangat kuat,” kata Trump. 

Setelah pengumuman Trump tentang pencabutan sanksi terhadap Suriah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, masyarakat di berbagai wilayah Suriah turun ke jalan merayakan keputusan tersebut.

Warga Suriah, Nada Shahi:  “Ini adalah kebahagiaan kedua, pembebasan kedua. Dicabutnya sanksi berarti kebangkitan akan segera datang. Kami tidak akan lagi menghadapi krisis, tidak ada lagi krisis air, tidak ada lagi krisis ekonomi.”

Pada hari yang sama, dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antara Jerman dan Israel, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi kibbutz Be’eri di Israel selatan, bersama Presiden Israel Isaac Herzog, untuk mengenang para korban serangan  pada 7 Oktober 2023.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier:  “Sudah 585 hari sejak peristiwa Holocaust, dan masih ada sandera, termasuk warga Jerman, yang ditahan oleh Hamas. Nasib mereka adalah luka yang belum sembuh. Jerman tidak akan melupakan mereka, saya juga tidak. Selama mereka belum kembali, kami tidak akan diam.”

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan  terhadap Israel, dan komunitas Be’eri adalah salah satu yang paling parah terdampak. Sebuah galeri seni hancur dalam serangan itu. Kedua presiden mengunjungi lokasi galeri tersebut.

Presiden Israel Isaac Herzog:  “Kami akan membangun kembali galeri ini sebagai rumah spiritual. Inilah sumber harapan kami. Saya sungguh berharap dan percaya bahwa setelah melewati masa yang mengerikan ini, kami akan mencapai perdamaian dengan tetangga-tetangga kami di kawasan ini.”

Pada  Selasa (13 Mei) malam, Israel meluncurkan serangan udara ke Khan Younis di selatan Gaza. Beberapa ledakan terjadi di sekitar Rumah Sakit Eropa Gaza, menyebabkan sedikitnya 16 orang tewas.

Militer Israel menyatakan bahwa target serangan tersebut adalah pemimpin Hamas saat ini, Mohammed Sinwar. Dilaporkan bahwa Sinwar tewas dalam serangan itu, namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi atas kematiannya. (Hui)

Laporan oleh Zhao Fenghua, NTDTV

Obesitas pada Remaja Dikaitkan dengan Pembesaran Area Otak yang Berhubungan dengan Memori dan Emosi

Para ahli memperingatkan perubahan struktural ini dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif

George Citroner

Dengan lebih dari satu dari tiga anak di Amerika Serikat kini mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, para peneliti menemukan hubungan yang mengkhawatirkan: obesitas pada remaja dapat mengubah ukuran area otak yang penting untuk pembelajaran dan pengendalian emosi, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang perkembangan kognitif dan emosional jangka panjang.

Menurut para penulis, baik pertumbuhan yang menurun maupun yang berlebihan dapat berdampak merugikan.

“Ini sangat mengkhawatirkan, mengingat masa remaja adalah periode yang sangat penting untuk perkembangan otak,” kata Augusto César F. De Moraes dari UTHealth Houston School of Public Health, yang juga merupakan penulis utama studi tersebut, dalam pernyataan persnya.

Lemak Perut Paling Mempengaruhi Otak

Penelitian yang baru-baru ini dipresentasikan di European Congress on Obesity (ECO 2025) ini menemukan bahwa remaja dengan obesitas di area perut memiliki pembesaran yang signifikan pada beberapa area otak, khususnya yang bertanggung jawab atas memori, pembelajaran, dan pengaturan emosi.

Para peneliti menggunakan pemindaian otak untuk mengukur ukuran beberapa area otak pada lebih dari 3.300 anak muda dengan usia rata-rata sekitar 10 tahun, yang kemudian diikuti selama empat tahun.

Hasilnya menunjukkan remaja dengan obesitas perut memiliki hipokampus yang sekitar 6,6 persen lebih besar dan amigdala sekitar 4,3 persen lebih besar dibandingkan rekan mereka yang tidak mengalami obesitas. Hipokampus membantu dalam memori dan pembelajaran, sementara amigdala mengontrol emosi seperti ketakutan, kebahagiaan, dan kemarahan.

Gillian Killiner, seorang ahli diet di 121 Dietitian, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa temuan ini sangat mengkhawatirkan, menegaskan bahwa perubahan otak ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap perkembangan kognitif jangka panjang.

Mekanisme pastinya masih belum jelas, tetapi salah satu cara obesitas mempengaruhi otak adalah melalui peradangan. Lemak tubuh yang berlebihan melepaskan zat-zat inflamasi ke seluruh tubuh. Zat-zat ini dapat masuk ke dalam aliran darah dan mencapai otak. Setelah masuk, mereka dapat memicu peradangan pada jaringan otak, yang berpotensi merusak sel-sel otak seiring waktu.

Hubungan antara obesitas dan volume amigdala terlihat paling kuat pada individu dengan tingkat obesitas yang sangat tinggi, menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara lemak tubuh dan pengaturan emosi, menurut De Moraes. 

Area lain seperti talamus dan kaudatus juga menunjukkan perubahan volume, tetapi dalam tingkat yang lebih rendah. Talamus berfungsi seperti stasiun pusat penyampaian informasi di otak, membantu memproses dan mengarahkan informasi ke area lain. Sementara itu, nukleus kaudatus terlibat dalam memproses informasi visual dan mengontrol gerakan.

Faktor sosial ekonomi juga muncul sebagai pengaruh penting dalam perkembangan otak.

Remaja yang tinggal di daerah dengan akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas, taman yang aman, dan makanan sehat menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah di area otak penting seperti hipokampus, putamen, dan amigdala.

1 dari 3 Remaja AS Akan Mengalami Obesitas pada 2050

Penelitian ini muncul di tengah tren yang mengkhawatirkan terkait obesitas pada anak dan remaja.

Proporsi anak dan remaja usia 5 hingga 19 tahun yang mengalami kelebihan berat badan telah lebih dari dua kali lipat secara global, melonjak dari hanya 8 persen pada 1990 menjadi 20 persen pada 2022. Kenaikan ini hampir merata antara laki-laki dan perempuan, dengan 19 persen anak perempuan dan 21 persen anak laki-laki kini diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas.

Penelitian yang diterbitkan pada Desember di The Lancet menemukan bahwa obesitas di Amerika Serikat meningkat jauh lebih cepat dibandingkan hanya kelebihan berat badan, terutama di kalangan remaja. Dari 1990 hingga 2021, persentase remaja dengan obesitas meningkat sekitar 158 persen untuk anak laki-laki dan 186 persen untuk anak perempuan, jauh melampaui kenaikan obesitas pada orang dewasa.

Para peneliti memperingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, pada tahun 2050, hampir satu dari tiga remaja dan dua dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat akan mengalami obesitas.

Strategi untuk Mendukung Perkembangan Otak yang Lebih Sehat

Untuk mendukung perkembangan otak yang sehat dan mengurangi risiko obesitas pada remaja, Killiner merekomendasikan beberapa pendekatan berbasis bukti:

  • Prioritaskan makanan utuh: Fokus pada sayuran, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, dan lemak sehat—terutama omega-3 yang mendukung kesehatan otak.
  • Tetapkan pola makan teratur: Makan secara konsisten sepanjang hari membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi keinginan makan berlebihan.
  • Kurangi makanan ultra-proses: Batasi minuman manis, camilan kemasan, dan makanan siap saji, yang sering kali berkontribusi pada peradangan dan penambahan berat badan.
  • Makan bersama keluarga: Makan bersama mendorong kebiasaan sehat dan komunikasi yang terbuka.
  • Bangun kemandirian remaja dalam memilih makanan: Dorong remaja untuk membuat pilihan makanan dan belajar keterampilan memasak dasar untuk membangun kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan yang sehat.

Pola makan tertentu mungkin secara khusus bermanfaat bagi kesehatan kognitif dan emosional remaja.

“Diet Mediterania adalah pilihan yang baik untuk remaja, karena kaya akan antioksidan, serat, dan lemak tak jenuh yang mengurangi peradangan, faktor kunci dalam obesitas dan risiko neurodevelopmental,” kata Killiner, merekomendasikan Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND) diet—gabungan dari diet Mediterania dan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).

“Studi ini merupakan pengingat tegas bahwa obesitas pada remaja bukan hanya masalah berat badan, tetapi juga dapat mempengaruhi struktur otak dan pengaturan emosi,” kata Killiner. “Kita harus bertindak lebih awal dengan intervensi yang suportif dan tanpa menghakimi yang berfokus pada nutrisi, bukan pembatasan.” (asr)